Khawatir.

1.4K 130 3
                                    

Vote comment 😍💅

Mew dan gulf sungguh frustasi dengan tidak ada nya win

Kemana menantunya?.

Cklek.

Mew dan gulf menoleh ke ruangan bright yang terbuka dan mendapati win duduk di kursi roda dengan pakaian khas rumah sakit.

"Astaga sayang!." Gulf dengan tergesa bangkit dan memeluk menantunya.

Win meringis akibat badan nya lemas dan di peluk gulf sangat erat.

"Maaf jangan terlalu kuat memeluknya." Suster yang mendorong kursi roda win memperingati gulf.

Gulf yang menyadari melepaskan pelukannya dan tersenyum memandang wajah pucat menantu nya.

"Suster terima kasih aku masih mau berada di sini." ucap win dan di angguki oleh suster.

Setelah suster keluar dari ruangan bright. Gulf mendorong kursi roda win dan menempatkan di samping kanan bright berbaring.

"Mas."

Tangan win mengelus wajah bright yang tertidur pulas dengan mulut yang agak pucat itu.

"Win kau kenapa bisa cerita apa yang terjadi?." Mew menyimpan sejuta pertanyaan untuk ditanyakan kepada menantu nya ini.

Win menggaruk rahangnya yang tak gatal dan tersenyum. "Pas di toilet aku terpeleset dan di temukan oleh ob, Aku pingsan pa pas aku bangun udah gini aja dan kaki ku sakit jadi tak bisa berjalan."

Mew dan gulf mengangguk mendengar penjelasan win.

"Lain kali kamu bilang sama kita ya udah bikin khawatir aja, Oh iya suami kamu udah di operasi sayang jadi kondisi nya udah mulai membaik. Mama sama papa bersyukur ada yang mau mendonorkan ginjal ke bright suami kamu." Win tersenyum mendengar ucapan gulf yang berkaca-kaca

"Win udah gak kenapa kenapa ma jadi jangan khawatir." Win mencoba menenangkan gulf.

"Bell..."

Semua menolehkan ke arah bright yang bergumam dengan menyebut nama 'bella' bahkan kondisi seperti ini saja hanya mengingat nama itu?.

"Mas aku di sini bukan bella, Bella gak ada di sini mas hanya aku yang di sini." ingin sekali rasa nya win menangis ketika mengucapkan kata itu untuk menyadarkan bright.

Mata bright perlahan terbuka dan menatap win datar lalu menghempaskan tangan win yang setia di jari jari nya.

"Ngapain kamu ke sini?, Saya ingin kekasih saya bukan kamu jadi lebih baik kamu keluar."

Akhirnya runtus sudah win menahan air mata nya. Mata win di penuhi dengan air mata sakit sekali rasanya, kenapa harus win tuhan?.

"BRIGHT SADAR!." Tekan mew.

Win menoleh ke arah gulf yang sedari tadi menantap nya penuh rasa kasian. "Ma aku ingin ke ruangan ku."

Gulf mengangguk lalu mendorong kursi roda win keluar dari ruangan kamar bright yang menantap kepergian win penuh dengan pertanyaan.

"Egois." Ucap mew dan keluar mengikuti gulf serta win.

"Kamu kenapa win?." Gumam nya.

Bright rasanya ingin menanyakan win kenapa tapi gengsi nya terlalu besar untuk menanyakan hal itu.

"Ck apa si ngapain harus kasian sama dia." Kesal bright dengan sendirinya.

*****

"Kamu dan bright bercerai saja ya win, papa sangat sakit ketika kamu di perlakukan seperti itu oleh anak papa mew." Ucap mew membuat win terlonjak kaget.

Win menggeleng ia tidak mau "win gak mau pa win cinta sama mas bright rasanya sangat sulit untuk bercerai meski kita selama terikat pernikahan tidak ada kenangan hanya...." Win menggantungkan ucapan nya.

"Sayang kalau seperti ini kamu akan tersiksa terus menerus papa sama mama gak mau, Kamu akan tetap tinggal bersama kita."

Win menggeleng lagi "mama aku gak mau, Mau papa sama mama maksa aku gak mau cerai sama mas bright kecuali dia meminta nya sendiri aku akan tetap mempertahankan pernikahan ini."

Beruntung.

Mew dan gulf sangat beruntung memiliki win tapi kenapa bright selalu menyakiti hati win?.

"Sayang kamu sangat baik tapi kamu tidak pantas buat bright yang brengsek."

Win terkekeh mendengar ucapan papa mertua nya itu. Kenapa dia tidak berpihak kepada anak nya sendiri.

"Jangan seperti itu pa manusia selalu melakukan kesalahan aku tau kok mas bright akan mencintai aku." ucap win.

Mew menggeleng menangapi ucapan win kenapa dia selalu mendewakan suami brengsek nya?.

"Kesalahan yang selalu di lakukan selama ingin 2 tahun win?." Gulf mencubit pipi win yang pucat.

"Hati kamu terbuat dari apa si sayang?, Jangan terlalu baik.".

"Mama win bukan orang baik tapi win berusaha menjadi yang terbaik buat suami win."

Takdir tidak akan salah.

Memang takdir tidak bisa di ubah tapi win yakin jika takdir nya itu suami nya sendiri di masa depan dan menjadi ayah dari anak anak nya nanti.

Ia percaya itu semua karena hanya kesabaran win yang punya dan cinta bahwa ia akan percaya jika bright akan mencintai nya kembali.

***

Huhu maaf baru update:(

Kesal gak si sama bright😖

[✓] Setulus malaikat | Brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang