Cintai sejati.

1.7K 114 20
                                    

Hallo coba dengarkan lagu cinta sejati dari bcl untuk membaca ini ya sayangg 💗

*****

Bright turun dari mobil dan segera menggendong levin lalu berlari masuk ke rumah sakit. Jantung nya berdebar kencang bahkan sudah meneteskan air mata dalam hati nya terus mengucapkan keselamatan untuk win.

"Pupu aku takut, Tuhan dulu pisahkan aku sama pupu aku gak mau tuhan pisahkan kita dari bubu." ucap levin dalam gendongan bright dengan suara bergetar.

Bright menggeleng dan mencium kening levin dan tersenyum "percaya sama pupu kalau tuhan baik sama kita."

Pikiran nya penuh dengan hal buruk terhadap win tapi dirinya tak ingin melihat anak nya terus bersedih. Tak terasa mereka sudah sampai di depan ruang rawat win.

"Bundaaa." Levin turun dari gendongan bright dan dengan sigap memeluk tubuh iwin dengan erat dan tangisan.

Iwin melepaskan pelukan levin dan menghapus air mata levin "kamu anak hebat sayang jangan bersedih sayang. Bubu akan baik-baik aja."

Levin mengangguk "Bener bunda?, Bubu akan kembali sama levin lagi?." tanya levin.

Iwin dan bright serta eric tak berani menjawab pertanyaan yang di berikan levin. "Kenapa gak ada yang jawab pertanyaan Levin?."

Bright berlutut menghadap levin dan menangkup pipi sang anak "berdo’a sayang." jawab bright.

Levin melepaskan tangan bright, "bubu akan sadar?. Aku rindu sama bubu sakit pupu kalau lihat teman-teman aku punya keluarga lengkap aku juga punya kan tapi kenapa seperti tidak punya?."

Tangan kecil nya mengusap hidung yang mulai berair dan mata yang memerah "aku iri pupu, Aku selalu aja di ejek tidak punya ayah dan sekarang mereka mengejekku tidak punya ibu!!."

"Pupu, Aku masih kecil kenapa takdir yang di berikan tuhan sangat berat?. Aku udah bahagia saat tau pupu ayah kandung ku dan yang mau aku sekarang itu bubu bangun."

Bright memegang dada nya yang terasa sangat sesak. Jika waktu bisa di putar ia ingin sekali tidak mengikuti keegoisannya.

Bright langsung membawa levin kedalam pelukannya dan mengusap bahu levin yang masih bergetar "pupu tau kamu anak kuat sayang. Jadi, Percaya ya kalau keajaiban itu ada."

Pintu ruangan win terbuka terlihat ada dokter dan dua suster yang keluar. Bright bangun semua orang tertuju kepada dokter yang sepertinya akan menjelaskan keadaan win.

"Gimana dok?." tanya iwin yang menaruh harapan di mata nya.

Dokter menghela nafas berat "keadaan win." Bright menutup kuping levin agar tak mendengarkan ucapan dokter yang akan membuat anak nya menangis kembali.

Levin diam dan membiarkan apa yang di lakukan pupu nya "Jadi?" tanya iwin lagi setelah melihat apa yang di lakukan bright terhadap levin.

"Tuan win keadaan nya kritisi, Sudah bisa melewati masa koma nya dan itu membuat keadaan nya memburuk alat-alat rumah sakit seperti nya sudah terlalu banyak apa boleh saya lepaskan?. Jika tidak akan semakin terasa sakit di pasien." jelas dokter.

Bright menggeleng kuat tak setuju apa yang di sarankan oleh dokter "jadi dokter ingin membuat win meninggal?!!!." Bentak bright.

"Bukan seperti itu pak, Tapi.."

"Apa?, Saya akan membayar berapa saja asal win bisa pulih kembali seperti sediakala." ucap bright. "Ini bukan persoalan biayanya berapa pak tapi jika makin lama saya yakin tidak akan ada perubahan terhadap tuan win."

"Tidak, saya mohon dok jangan lepas alat-alat nya biarkan levin melihat bubu nya terlebih dahulu dan biarkan takdir saja yang akan memisahkan kita."

Ucapan bright seperti sudah pasrah, dirinya tak ingin egois kembali. Win sudah tersiksa oleh alat-alat rumah sakit jika memang takdir memisahkan mereka kembali bright ikhlas.

[✓] Setulus malaikat | Brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang