Miskin(?).

1.1K 113 20
                                    

Haii saya sudah berjanji akan up tadi malam tapi saya demam dan sekarang malah sakit jadi gak berangkat sekolah:(

Ini pada gak tega sama bright haha(?)

Atau karma nya keterlaluan?.

Haha maaf ya harus impas dong meski saya juga gak terima😣

•••

Bright terduduk setelah membaca pesan dari sang sekretaris nya itu.

"Pa kenapa win bisa seperti itu?." tanya bright, Mew hanya diam.

"Pa?, Kenapa harus seperti ini hukumannya?. Bright yang bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan." lirih bright.

Bertahun-tahun lamanya dia berusaha untuk mengembangkan perusahaan nya dan sekarang nama perusahaan itu sudah terkenal banyak kolegan yang sangat kaya untuk bekerja sama dengan perusahaan nya. Dari mulai banyak nya hutang untuk membangun perusahaan ia bayarkan dan tidak di bantu sama sekali oleh mew. Papa nya hanya diam dan cuman memberi semangat dengan tips-tips untuk sukses ia yakin bahwa sang anak itu pandai dalam bidang bisnis nya.

Mew menghela nafas "bright papa tau kamu pasti kuat."

Bright mendongak dan menatap mew dengan teduh "pa tapi berita ini udah kesebar kata sekertaris ku berapa perusahaan membatalkan kerja sama nya pa."

Mew hanya diam mendengarkan ucapan bright dan melihat wajah sang anak yang sangat terlihat begitu frustasi. Lelah sudah pasti yang di rasakan bright.

Membangun perusahaan yang sudah sangat terkenal itu tak mudah dari kecil hingga terkenal.

"Kalau aku gagal gimana pa?."

"Kegagalan itu wajar bright, Pasti kamu akan mengganti uang kerja sama nya kan?. Papa akan bantu semampu papa kita jual rumah papa ya biar kamu bisa melunasi semua nya dan memulai dari nol." ujar mew

Bright menggeleng ribut tak setuju dengan ucapan sang papa "pa itu rumah papa kenapa harus di jual?. Aku gak mau pa itu terlalu banyak kenangan nya saat aku kecil hingga dewasa di rumah itu pa. Itu gak mudah."

Mew dan gulf tersenyum mendengar nya tidak menyangka bahwa sang anak begitu menyayangi rumah nya yang terbilang mewah. Bisa saja rumah nya di bayarkan fantastis kan?.

"Biar bright saja yang jual perusahaan itu. Bright akan bekerja di kantor papa setelah nya dan mengumpulkan modal untuk memulai yang baru." ucap bright membuat gulf dan mew terkejut.

"Dan bright akan jual rumah bright untuk membayar karyawan yang belum gajian dan membayar sekertaris bright dan uang pesangon."

"Bright papa bantu ya." kata mew membuat bright menggeleng kuat.

"Pa biar bright yang atasin ya, ini masalah bright jadi bright mau usaha sendiri papa sama mama cuman bantu support aja." Bright tersenyum dan memeluk kedua nya sayang.

*****

Malam nya bright terus di hantui oleh pesan karyawan yang meminta uang gaji nya dia binggung bahkan rumah nya dan perusahaan nya belum di lirik sama sekali.

Tegukan teh hangat menyegarkan tenggorokan nya kepalanya sedikit pening akibat memikirkan masalah ini. Lelah dengan semua nya ia pun berbaring sambil melihat handphone nya mungkin aja ada yang menghubungi nya.

Drttt.drtttt..drttt

Bright mengangkat panggilan tersebut "ya hallo?."

Terdengar kekehan keluar dari sebrang sana "di jual kah perusahaan nya dan sekarang anda jatuh miskin wahai tuan muda bright. Saya win metawain akan membeli kedua nya rumah serta perusahaan anda harga yang sangat mahal oke tidak?."

Bright diam ia tak menyangka bahwa yang akan membeli itu sang mantannya sungguh!. Ia hanya terkejut mendengar nya dan apa yang harus di perbuat oleh dirinya?. Bright tak ingin karyawan nya tak memiliki gaji dan harus menjadi pengangguran.

"Ekm!, Apa masih di sana? Saya tak bisa berlama-lama karena anak saya harus saya tidur kan... Una! Echh hiks."

Badan bright mematung mendengar anak kecil yang menangis. Itu bukan anak nya hey!. Mantan yang di harapkan dirinya akan kembali kepelukannya kini telah membangun rumah tangga bersama yang lain.

"Baik lah win." Ucap bright yang akhirnya memutuskan keputusan yang menurut nya sangat tepat.

"Pilihan yang bagus, Biar surat-surat yang mengatur asisten suami saya ya dan uang nya akan di transfer setelah menandatangani surat tersebut."

Tut.

******

"Sayang?." Panggil eric.

"Yah?."

Eric memeluk nya dan melumat bibir ranum merah itu yang sangat kenyal.

"Levin dari tadi manggil kamu baby, dan alin juga apa urusan nya sudah selesai hm?." Tanya Eric dan di balas anggukan kepala.

Eric memeluk pinggang istri nya itu sangat posesif dan mengigit lehernya.

"Eguhh." Desah nya.

"Unaa!, Idur huhu au idur."

Eric tertawa melihat anak kecil laki-laki yang berusaha berjalan kearah nya yang meski sedikit oleng.

"Ka alin mana hm?." tanya Eric setelah membawa levin kedalam gendongan nya.

Levin yang seakan mengerti dengan ucapan yang lebih tua dari jga hanya menunjukan anak perempuan yang kini berjalan masuk ke dalam kamar.

"Dad!, Aku juga mau gendong huwe.". tangisnya.

"Ah ya baiklah-baiklah sini gendong sama mommy sayang."

Alin langsung berlari ke arah pria manis dengan wajah yang sangat menggemaskan itu

"Ayo tidur." Ajak eric

Eric membawa ke tiga semesta nya itu berbaring ke kasur dan menutup mata untuk memulai masuk ke alam mimpi.

****

INI DAH NIKAH AWOKAWOK

Oh iya tadi itu kepencet jadi maaf ya awokawok 😩🙏🏻

Eh saya denger-denger banyak yang sudah bisa keluar dari raikan wohhh hebat bestek.

Kunci saya masih di simpan oleh BW jadi gak bisa awokawok

Satu kata buat part ini?

[✓] Setulus malaikat | Brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang