Cerai.

1.5K 122 11
                                    

Vote comment>.<

Win diam di kamar seolah tak peduli dengan keberadaan suami nya sekarang.

"Sikap kamu udah buat aku lelah mas." gumam win.

Hati nya resa karena sang mama mertua belum kunjung terbangun. Win merasa bersalah, Apa tuhan tidak mengizinkan win untuk berumah tangga?.

Jika memang win lelah apa boleh dia menyerah sekarang tuhan?.

Sejujurnya win cape jika berada di situasi ini serba salah.

Win mau nyerah tapi dia sudah berjanji untuk mempertahankan pernikahan nya.

Apa boleh kali ini saja win egois?.

Oh ayolah win bukan kali ini saja kamu egois sudah berapa kali kamu egois mementingkan perasaan suami kamu dari pada kamu.

Darttt..dratt.

Win tersadar dari lamunannya dia dengan cepat mengambil handphone nya dan mengangkat telponnya.

"Ya hallo apa Eric?." tanya win dengan penasaran.

Eric mengembuskan nafas nya di seberang sana "oke udah selesai."

"Oh oke thanks."

Win menutup telponnya dan berjalan keluar kamar untuk ketempat yang ia tuju.

****

"Ah rupanya teman ku ini sangat pintar." puji win.

Eric terkekeh mendengarnya "anjing lo gue ini dokter bedah iya jelas gue pintar otak jenius." balas eric dengan bangganya.

"Ck, nyesal muji."

"Hahha udah ayo kita nikah aja deh." Ajak eric tanpa beban

Win memukul tangan eric dengan pelan dan mampu membuat sang empu mengaduh "nikah endasmu."

"Gue serius ya anjir udah nikah aja kita dan punya anak 11 ayolah."

"Kok maksain, ngajak nikah kaya mau ngajak beli permen aja sialan." rutuk win.

Eric yang melihat respon win hanya menatap nya malas dan berdecak "ayo nikah win nanti lo punya suami dokter biar hebat gitu haha."

"Gak nanti pas malam pertama punya ku di bedah sama kamu." Ucap win dengan tertawa.

"Sialan punya lo kecil haha kek anak TK pasti."

"Jangan mulai ya ric." geram win.

"Udah lah aku pergi dulu btw thanks ya buat semua nya, Nani mana?."

Eric mengedihkan bahu nya "ye mana gue tau gue bukan pacar nya jangan tanya gue, positif aja mungkin lagi ngen."

"Sialan."

****

Win dengan angkuhnya berjalan dengan tergesa memasuki lif tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar nya menegurnya.

Win tak sadar jika sikap nya ini berubah menjadi win sesungguhnya, Apa win mempunyai kepribadian dua?.

Tidak win hanya ingin menunjukkan jika dia sudah lelah untuk seolah tersenyum kali ini biar lah apa saja yang ingin di lakukan oleh win.

Ya semoga ini jalan terbaik. Batin win.

Kedua kaki nya melangkah dengan tidak sabaran dan membuka pintu ruangan sang suami dengan kasar yang mempu membuat orang di dalam nya terkejut.

BRAKK.

"Sialan kamu win gak ada sopan-sopan nya." ucap bright dengan menatap win malas.

Win hanya memutar mata nya jengah "ck, gak ada sopan bahkan kamu juga udah gak ada malu kali mas seenak nya main berduaan padahal kita masih resmi dalam ikatan pernikahan." balas win dengan dingin.

Kini tampaknya wajah win berbeda dari sebelumnya yang tak mampu berkomunikasi dengan tatapan win selalu menunduk jika takut akan suara tinggi maupun dingin. Kali ini win mampu menatap sang lawan bicara dengan begitu dingin dan ketus dalam bibir nya.

"saya tidak perduli, kamu bisa selingkuh kenapa saya tidak?."

Win terkekeh dan tersenyum miring "mengucapkan kesalahannya orang lain untuk menutupi kesalahannya diri nya sendiri itu seseorang pengecut. Jika benar aku selingkuh oke emang aku selingkuh dengan Nani apa mau apa marah?, Gak bisa dong kamu bisa selingkuh kenapa aku gak?."

Kali ini bright diam mendengar ucapan win dengan begitu entengnya mengucap, Win tak perduli jika dia tak selingkuh akan tetap saja di tuduh bukan?.

Jadi iyain aja ucapan nya sama sama berujung dia di sudutkan.

"Mau apa?." tanya bright berusaha mengalihkan pembicaraan.

Win menatap bella yang menatapnya seolah mengejeknya akan kekalahan diri nya "haha kamu menang eh gak deh nanti kamu kalau jangan harap kamu menang ya bella, Kali ini biarkan ular merambat dengan bebas. Tapi akan ada saat nya kamu jatuh dan hancur secara bersamaan."

Tanpa basa basi win melemparkan amplop coklat ke meja kerja bright, Bright diam dan menatap nya lalu dengan penasaran dia pun membuka nya.

Mata nya melotot terkejut atas apa yang di buka nya, Surat cerai dan di ajukan oleh win lalu sudah bertanda tangan win di sana.

"Udah jangan basa basi tanda tangan aja, soal harta tenang aja kali aku ini masih kaya masih ada warisan bunda ayah jadi jangan khawatir kalau jatuh miskin."

"Oh iya datang ya ke sidang nya biar cepat selesai neraka nya."

Sesudah itu win keluar dari ruangan bright dan menutup nya dengan keras tanpa memperdulikan bright maupun bella yang terkejut.

Bright masih diam, Hati nya ada sedikit nyeri akan apa yang terjadi saat ini pikirannya kacau bright tak mampu berfikir kali ini.

Karena surat cerai sudah di tangan nya.

***

Hallo hey hey gimana haha.

Buat obat karena kapal kita tidak baik-baik saja padahal itu karena postingan aja.

Udah diam deh nanti bakal membaik kok harus semangat badut hehe.

>.<

[✓] Setulus malaikat | Brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang