vote comment 😍💅
"Mas kamu jangan ke kantor ya."
Bright melahap roti ke mulut nya dan menatap win dengan aneh. "Why sayang?."
"Jangan mas di rumah aja." ucap win penuh dengan harapan.
"Mas udah gak berangkat 1 minggu loh karena kamu gak enak badan masa mas gak berangkat lagi."
Win mencabikan bibir nya dan menggerutu kesal. Perasaan nya juga tidak tau kenapa jadi seperti ini aneh. Win tidak ingin berpisah dari suami nya meski hanya ke kantor saja.
"Mas berangkat dulu ya."
Win menggeleng kuat dan mengeratkan pelukannya ke badan bright membuat kemeja kerja nya kusut tapi tak di pedulikan bright dia harus menenangkan win yang sangat menja ini.
"Mas jangan ke kantor ya pwisss." titah win dengan mata sayu nya membuat bright harus menahan agar tidak menerkam win.
Bright mengangguk dan mengecup bibir win sekilas "ayo ke kamar aja mas." ucap win.
Win langsung di gendong oleh bright ala koala lalu ke kamar nya dan membaringkan badan win ke kasur.
"Mas peluk." rengekannya dan mengalungkan tangannya ke leher bright.
Bright hanya bisa menurut dia pun memeluk win dan tidur di sampingnya. Baru ingin memejamkan mata sama seperti win handphone nya berbunyi.
"Hallo ada apa?."
"..."
"Sialan saya ingin bersama win saja bisa di ubah jadwal nya besok dan kosongkan jadwal saya hari ini.",
"..."
"Baiklah saya ke sana 10 menit."
Bright memutuskan panggilan sepihak lalu menatap win yang sudah terlelap dengan mulut sedikit terbuka.
"Omg bayii siapa ini."
Wajah bright mendekati wajah win dan mengecup bibir win lalu melumat nya sedikit. Tak ingin terus melumat win yang tertidur bright lantas merapihkan kemeja nya dan keluar dari kamar nya.
Tak lama keluar nya bright win terusik dalam tidur nya dan mengerjakan mata nya lalu membuka mata nya. Merasa janggal, win terbangun dari tidur nya dan duduk di tepi kasur dan menoleh ke sisi ranjang tidak mendapati suami nya.
"Di suruh jangan ke kantor malah ke kantor huwee." nangis win.
Win berjalan keluar kamar dengan malas hampir ingin mengambil gelas tapi suara menghentikan kegiatannya.
"Sayang."
Win menoleh dan tersenyum "mama."
****
Bright misah-misu sendiri kepala nya pening akibat meeting nya di undur besok padahal dia sangat sudah tega meninggalkan win yang tertidur dan mengebut di jalanan untuk datang denga tepat waktu.
Tapi rekan bisnis nya tidak profesional sekali membaca darah bright seakan mendidih akibat kesal.
"Bajingan." Umpat nya dan langsung duduk di kursi kebanggaan nya.
Tangan nya menyambar telpon khusus kantor "batalkan kontrak kerja saya tidak menerima kantor seperti mereka yang tidak profesional. Ke rugian biar saya ganti urus segera." bright pun memutuskan panggilan nya.
Kepalanya rasanya ingin meledak sekarang juga, Seharusnya bright di rumah saja bermanja ria dengan win bukan di kantor dan tidak jelas mengurusi apa.
Dia bos di kantor jadi ngapain harus bekerja keras padahal banyak karyawan dia yang sangat jenius?.
Bright lagi-lagi berdecak kesal dengan pintu yang di buka secara paksa dengan seseorang.
"Bu jangan masuk mari keluar."
"Sialan apa lagi ini!!." ucap bright penuh dengan tekanan.
Mata nya membulat ketika seseorang yang sangat dia benci di hidup nya.
"Maaf pak saya sudah memperingatkan ibu ini tapi tetap saja ingin bertemu bapak." lapor satpam.
Bright menganggukkan kepalanya dengan ucapan satpam nya "ya, kamu keluar saja biar nanti saya yang urus dia."
Satpam pun menuruti ucapan bright dan pergi. Bright memandang wajah bella membuat yang di pandang menjadi salah tingkah.
"Sayang jangan natap aku kaya gitu." ucap bella, bright rasanya ingin mual sekali.
"Ngapain kamu ke sini?." tanya bright.
Bella mendekati bright dan bergelayut manja di lengan nya "ya mau ketemu pacar aku."
Bright melepaskan tangan bella dari lengannya dan berdecih "ha apan kamu bilang saya pacar kamu?, Seorang pelacur murahan saya gila pas pacaran sama kamu."
"Ihh kamu kok gitu si." rengek Bella.
"Keluar."
"Gak mau sayang ihh ayo kita pelukan lagi."
"SAYA BILANG KELUAR JALANG." pekik bright.
Bella tercekat mendengar bentakan bright "kenapa kamu jadi gini si?, Apa otak kamu udah di racuni sama jalang kecil itu."
Plak.
Bright dengan tegas menampar pipi bella tidak peduli dia kesakitan "bajingan bahkan kamu jauh lebih murah menjual selangkangan kamu ke om om hidung belang, Saya jijik lihat muka kamu bella."
"SIALAN AKAN AKU PASTIKAN KALIAN TAK AKAN BAHAGIA." pekik Bella dengan muka merah.
"Kalau gue gak dapat bright lo juga win gak boleh dapat bright haha."
Bella meninggalkan bright yang mengatur nafas nya agar tidak emosi dan membuat kepalanya semakin pusing.
sudah hampir 1 jam bright diam di ruangan nya dan termenung dengan ucapan bella 1 jam yang lalu
Tidak mau terjadi apa-apa bright pun bergegas untuk pulang firasat nya tak enak sungguh semoga tidak terjadi sesuatu.
****
Nah lo tebak aja sendiri 🤗
Udah deh bay!
Cere cere cere
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Setulus malaikat | Brightwin
Ficción GeneralFOLLOW SEBELUM BACA! • part berantakan bisa dm saya nanti saya kasih tau urutannya• Lika liku pernikahan brightwin, bahagia kesedihan sudah di lewati. Terlalu banyak kejutan dengan hal tak terduga. Akan kah mereka dapat bahagia? Start:21maret2022 En...