part 13

33 39 7
                                    

Assalamualaikum, kasih tau ya kalau ada typo

*
*
*

"Nad. tadi Azzam bilang Lo balik sama binyawak? Itu bener? Ujar Dian sembari mengerutkan keningnya dan sedikit meremas ponsel yang tengah berada di depan telinganya itu

"Aa-a-anu yan, tadi mau pesen ojol hp gue lowbet, trus gue udh nunggu sejaman lebih, dan gak dapet taksi ataupun Angkot, trus ada Azwar dia bolos les, trus nawarin gue tumpangan, jadi gue trima aja" ujar Nadya di sebrang sana

"Kalo gitu, harusnya Lo nyamperin gue aja nad, trus kan gue bisa bolos juga" ketus Dian sembari sedikit emosi, Dian benar benar emosi jika Azwar dekat dekat dengan sahabatnya itu

"Lo kenapa si? Lagian juga gue udah di rumah ni"

"LO TAU KAN DIA MUSUH GUE" ujar Dian sembari menyentak nadya

"TAPI BUKAN BERARTI MUSUH GUE KAN" ujar Nadya tak kalah menyentak Dian juga

"Lo ngapa sih jadi NAD,  bad mood gue jadinya"

"Lah? Kok gitu sih? Emg gue salah Tah?

"Ya salah lah, Lo dah terima tumpangan dia"

"Alah Lo aja mau balik sama citra kan, gada alesan gue gak boleh balik sama org lain" ketus nadya sebal

"Apaan si lo, Seharusnya Lo Bareng gue aja kalo gitu, dan gue ga les tadi nadddd"

"Apaan si, Lo bareng  citra gue gk larang kan, jadi gausah larang larang gue buat bareng sama siapa"

"Anjir lu, kok jadi ngotak si nad" ujar Dian marah

"Lah, Lo kok jadi kasar si yan" ujar Nadya di sebrang sana sembari menutup telponnya

" Anjing" ujar dian setelah sambungannya di putuskan sebelah pihak oleh Nadya,

Lantas Dian pun menonjok jok motornya BUGH BUGH BIGH

"Astaga Lo ngapain yan?" Ujar citra yg sedari tadi menunggu Dian yg sedang telfonan dengan Nadya, lantas citra pun mencekal tangan Dian yg masih setia menonjokan  tangannya di jok motor milik nya

"Udah ah balik " ujar Dian yg masih senantiasa mengerutkan keningnya menandakan ia sedang sensi

Akhirnya Dian dan citra pun lantas pulang dengan mengendarai motor besar milik Dian

****

"Nadya sayangg" ujar bunda Mita sembari membawa satu toples kue coklat buatanya, akhir akhir ini bunda  Nadya sangat sering sekali membuat makanan Di rumah, mungkin karna efek gabut

"Kenapa bunda" ujar Nadya sembari menuruni anak tangga di rumahnya

"Emmm... tolong antarkan kue coklat ini ya untuk Dian, pasti dia suka banget" ujar kita sembari tersenyum sumringah

"Bunda buat cookies lagi" ujar Nadya sembari ingin mencomot kue coklat yg sudah tertata rapi di dalam toples

"Etss...gak boleh sayang, ini buat Dian, kamu kalo mau itu ada kok di lemari es, sekarang kamu antar ya ini ke dian"

"Ah bundaaa... Aku gak mau ah, aku lagi bete sama Dian" ujar Nadya di ikuti dengan wajah cemberutnya yg sangat menggemaskan itu

"Huuuuhuuuu... Dua anak remaja bunda ini lagi ngambekan rupanya" ujar mita sembari menoel geli dagu Nadya. "Jangan lama lama ngambekin Dian nya, entar Dian di ambil orang loh, kalo kamu ambekin terus" sambung Mita sembari meletakan kue coklatnya di tangan Nadya

"Hih bunda"

"Udah sana cepet anterin...sayang..." beo mita sembari mendorong lembut bahu putrinya itu

"Iya iya bunda bawel"

****

"DIANN, DIANNN"

"ahh Dian setan, budeg, mager gue manggil manggil lagi"ujar Nadya kesal dan langsung memasukkan rumah Dian tanpa banyak memanggil nya, ia tau bahwa di rumah ini pasti hanya ada Dian, kedua org tuanya pasti tidak ada di rumah, karna perkerjaan dan juga konflik antara renal dan juga rina

"Beneran aja. kemana sih nih bocah" ujar nadya setelah berhasil memasuki rumah besar cowok itu

"Gue taro di meja pasti dia gak akan tau, gue taro di kamar aja lah, biasanya dia lagi mandi jam segini" gumam Nadya sembari melangkahkan kaki mungilnya ke anak tangga

Setelah sampai Di depan pintu kamar Dian, saat Nadya hendak membuka pintunya langsung saja terdengar CKLEEKK pintu kamar Dian terbuka, dan alangkah terkejutnya saat Nadya melihat siapa yg sedang mengikuti Dian keluar kamar...yaitu...citra

Baju yg longgar? Rambut acak acakan? Wajah lesu? Sedikit pucat? Apa yg habis mereka lakukan di dalam kamar

"Ngapain kalian?" Tanya Nadya sedikit terbata bata dan ternganga melihat citra yg rambutnya sangat acak acakan, sebenernya apa yg telah mereka lakukan di dalam kamar?

"Gausa ngeres otak Lo" cetus Dian sembari meninggalkan Nadya di depan kamar nya

"anjr yan Lo abis ngapain" ujar Nadya berlari mengikuti Dian yg kini sudah turun dari lantai dua dan duduk di sofa depan tv

"Dian abis itu, gue, pinje.."
Belum selesai citra bicara langsung saja di serobot Nadya

"Gue gk ngomong smaa lo ya kakel"ujar Nadya sedikit sewot

"Loh kok Lo nyolot si" ujar citra

"Yan Lo seriusan ini yan???? yan? wah parah yan, kalo gue ga dateng pasti Lo ga keluar kamar kan" beo Nadya sembari menggeleng gelengkan kepalanya

"Dian? Lo mau anter gue balik kan" ujar citra kepada Dian, dan di balas dengan anggukan kecil oleh Dian

Sebelum Dian benar benar pergi untuk mengantarkan Nadya Dian menyempatkan melihat kebelakang untuk melihat Nadya, kini wajah cewek itu tak seperti biasanya banyak ke khawatiran yg terlihat jelas di wajah cantiknya

****

Setelah Dian mengantarkan citra lantas Dian pun bergegas pulang dengan cepat

Sesampainya di rumah mata Dian mengedar kesana kemari mencari keberadaan Nadya, dan akhirnya mata Dian tertuju di depan pintu kamar mandi miliknya, Nadya sedang bersedekap dada sambil memandang Dian dengan penuh tanya

"Lo jangan mikir yg kotor" ujar Dian sembari berjalan mendekati Nadya

"Lo abis ngapain sama citra" ucap Nadya sembari melirik tajam manik mata Dian

"Kan gue dah bilang Lo gausah Mikir yg kotor"

"Yan? Lo udah jadian sama citra?"

"Masi pdkt kayaknya" jawab Dian dengan entengnya

Deg jantung Nadya tiba tiba terassa berhenti begitu saja ketika mendengan kata kata barusan dari Dian, terasa getaran aneh di hati Nadya, perih terasa, rasa cemburu yg selalu dia tutup tutupi

"Tadi tu pas abis les, citra mau ngajarin gue cara ngerjain pr fisika, yaudah lah kitorang ngerjainnya di sini, trus berhubung gue anaknya dongo, jadi citra kecapean, prustasi ngajarin gue, mungkin dari situ dia ngacak ngacak rambutnya, trus dia minjem baju gue, ya gue kasih lah" ujar Dian menjelaskan kejadian yg sebenarnya

"Lo pasti mikir yang aneh aneh kan" ujar Dian sembari mempelajari pipi chuby nadya

"Gue kayaknya gak mungkin aneh aneh kalo sama orang lain, kalo sama Lo baru gue aneh aneh"

"Bacot"ujar Nadya sambil menjulurkan lidahnya

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang