part 24

25 25 2
                                    

"assalamualaikum sahabat sayang" ucap seorang dari balik pintu ruangan Nadya, suaranya sangat lembut, sangat manis

Cklekkk

pintu terbuka dan menampilkan sosok pria yg sangat Nadya cintai yaitu Dian Septian, Dian tersenyum manis sambil berjalan menghampiri Nadya yg tengah duduk di ranjang

Nadya diam, melihat Dian ia langsung terbayang akan apa yg telah cowok itu lakukan dengan citra tadi di depan lift, dengan outfit yg sama, kaos hitam yg di lapisi kemeja merah hitam kotak kotak,  celana jeans hitam dan sepatu putih. Membuat Nadya benar benar yakin bahwa yg ia lihat tadi adalah Dian bersama citra

"Bengong troozz sampe gue cium" ujar Dian dengan nada tengilnya dan mengelus rambut hitam cewek di hadapannya itu

Bengong trooz sampe gue cium

Perkataan Dian barusan berputar putar di fikiran Nadya, fikirannya traveling

"Kenapa kamu gak jawab salam aku?" tanya Dian yg mampu membuyarkan fikiran Nadya

"W-waalaikum salam" jawab Nadya kikuk

"Kamu kenapa, udah mendingan kan"

"Iya" Jawab  Nadya seadanya

"Senyum geh, aku rindu liat bibir manis kamu senyum" ujar Dian sambil menyentuh bibir pucat Nadya

Oh ayolah Dian, saat ini Nadya benar benar merasa aneh ketika Dian menyentuhnya, apa lagi di bagian bibir, kejadian di danau itu berputar kembali di benaknya

Daannn

Kejadian di depan lift tadi juga mendominasi di benak Nadya

"Jangan sentuh bibir gue" ujar Nadya antusias, sambil menyeka tangan Dian dengan kasar dari bibirnya

"Kenapa" tanya Dian tak mengerti

"Ternodai" jawab Nadya asal dan lantas membaringkan tubuhnya di atas ranjang

"Lo mau gue cium? gitu? Bilang geh jangan mengode abang" ujar Dian dengan kekehannya

"Najong..!!!. Cium aja citra" ujar Nadya sambil memutar Boal matanya malas, dan benar benar membalikan badanya ke arah lain, percaya lah Nadya kali ini sebal dengan cowok di hadapannya itu, ia jadi tak mau melihat wajah dian

"WTF, otak mesum" sambung Nadya lirih

Back Scene Dian di lift

Dian berada di dalam lift bersama citra, cewek itu meminta Dian untuk menyusulnya di rumahnya, citra bilang ia ingin sekali menjenguk sahabat Dian di rumah sakit ini, tiba tiba suara ponsel citra berdering

"Halo? Ada apa pah?"
Ujar citra pada seseorang di balik sana yg di ketauhi adalah papanya citra

________

"Aku di rumah sakit Medika lagi mau jenguk temen" ujar nya lagi

________

"Kenpa?, Nanti aku pulang cepat kok"

________

"Apa?" Citra membulatkan matanya terkejut ketika papanya berbicara sesuatu di balik telepon, raut wajah ia kini berubah sendu dan tiba tiba setitik air mata terjun begitu saja di pipinya

Mata nya merah seakan menahan tangis yg luar biasa ia bendung, pipi nya mulai basah akibat butiran itu, "gk mungkin pah" ujar citra masih dengan orang di telefon

______

"Gk, gk!! Gak Mungkin mama kecelakaan" uajr nya sembari memekik

________

"Mama parah?"

Tut Tut....

Hiks hiks hikss, tangis nya memecah  ketika lift sudah berhenti, Dian menatap citra dengan sangat iba "mama kamu kenapa cit" tanya Dian hati hati

"Mama aku kecelakaan, dan kayaknya parah banget, sampe harus di bawa ke Singapura" ujar citra lirih sambil di iringi isakan tangisan

"Lo yg sabar cit, gue yakin mama Lo pasti bakalan sembuh kaya semula kok di Singapura, Lo harus yakin itu" ujar Dian memberi semangat

"Tapi kalo mama gue kenapa Napa gimana, kalo mama gue meninggal gimana? Beo citra risau

"Lo harus positif thinking, gak boleh mikir yg aneh begini, Lo kuat, mama Lo juga kuat" ujar dian penuh keyakinan

Citra memeluk tubuh cowok di depannya itu dengan sangat erat, erat sekali "gue takut mama pergi jauh" ujarnya terisak Isak

"Liat wajah gue" ujar Dian sambil mengangkat dagu cewek itu "Lo harus yakin mama Lo baik baik aja"

"Tuhan pasti punya yg terbaik, Lo harus yakin takdir tuhan itu yg terbaik"

Dian memandang lekat mata hitam citra, lama sangat lama terdapat kekhawatiran dan ketakutan yg sangat besar di sana, kini tangan cowok itu menghapus air mata citra yg terus mengalir deras di pipinya

"Lo kuat"

Citra mengangguk sambil senantiasa memandangi pahatan sempurna Dian "makasi, gue makin suka sama Lo" ujar citra lirih

Tanpa Dian sadari, sedari tadi ada seorang wanita yg melihat mereka berdua di depan lift, Nadya ia adalah Nadya, berciuman? Salah, Dian dan citra tidak melakukan itu, Nadya hanya salah faham

Nadya pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah yg gontai

Seorang cowok dari balik dinding tersenyum sinis melihatnya

"Lo bisa balik sendiri kan? Lo gausa jenguk Nadya, ibu Lo lebih membutuhkan Lo" ujar Dian dan langsung menjauhkan tubuh citra dati hadapannya "apa mau gue anterin ke rumah Lo" sambung Dian

"Gausa yan, Nadya juga butuh sahabatnya, gue balik pake taksi aja" ujar citra

"Yaudah hati hati, gue ke Nadya dulu, Lo jangan negatif thingking ya, inget!" Ujar Dian dan langsung melangkahkan kakinya menuju ruangannya nadya

Citra memandangi punggung cowok itu sampai benar benar tidak terlihat lagi tertutup tembok tembok rumah sakit, ia tertawa sinis sambil menaikan alisnya sebelah

"Dramanya sangat epick" ujar seseorang yg baru datang sambil menepuk bahu citra

"Lo ratu drama" sambungnya lagi

"Biasa war" ucap nya "ahh gue sampe lupa, gue bawa bawa nyokap nih, untung nyokap gue udah beneran gak ada, jadi gk papa kalo  gue bawa bawa mah" sambung citra sambil tettwawa sinis



__________

Dih jadi makin eneg sama citra

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang