part 34

13 13 4
                                    

_______________________

Di bibir apa di leher?
_______________________

"Auuuuu..." Rintih seorang cowok ketika lukanya di tekan oleh gadisnya "pelan pelan dong, sakit"

"Makanya jangan berantem" ketus nadya sambil memicingkan mata

Nadya mengobati luka dian, ia mengelap bibir Dian yg mengeluarkan cairan merah "ini bibir kamu kasian banget" ujar Nadya sambil menyentuh bibir Dian dengan telunjuk mungilnya

"Kok bibirnya si yg di kasianin, harusnya aku nya dong" kesal Dian sambil memanyunkan bibirnya lucu

"Lucu kamu ih, jangan manyun manyun gitu ah"

Dian tersenyum sambil melepas telunjuk Nadya yang menempel di ujung bibirnya "kalo lucu sini aku cium" kekeh Dian sambil mengunyal pipi chuby Nadya

"Dian mesum" ketus Nadya sambil menutup mulutnya, takut takut ntar Dian nyosor

"Loh kamu yang mesum" cibir Dian sambil membuka paksa tangan Nadya yang mengunci bibir mungil gadis itu

Nadya menggeleng sambil mengeratkan tangannya yang sedang menutup mulutnya

Dian terkekeh melihat Nadya yang menggemaskan itu

"Pikiran kamu traveling ya nad"

"Kamu yg traveling, mesum tau gk" ujar Nadya masih dengan tangan yang menutup mulutnya

"Emangnya tadi itu aku bilang apa, sebelum kamu tutup mulut kamu pake tangan?" Tanya Dian sambil geleng-geleng kepala

kalo lucu sini aku cium

"Kan aku mau cium kening kamu bukan bibir kamu, gimana sii" Dian tertawa renyah sambil memegang ujung bibirnya yang agak perih karna terlalu banyak bicara "dasar mesum" sambung Dian sambil kembali tertawa

Nadya diam sambil melepas Tangannya yg sedari tadi menutup mulutnya, kalo di bilang malu si Nadya pasti malu bangettt... Liat mukanya sekarang aja udah kaya kepiting rebus

Nadya menundukan kepalanya sambil menahan rasa malunya, ahh kenapa gini si

Dian berhenti tertawa, ia mengangkat dagu Nadya, dan mengarahkan wajah gadis itu untuk menatapnya, Dian menatap manik mata cewek itu dengan tatapan yangg.... Ah sudahlah, Atut baper

Nadya membalas tatapan Dian dengan sedikit canggung, Dian menyentuh anak rambut Nadya lalu di selipkannya di ujung telinga gadis itu, Dian menarik pipi Nadya lalu mendekatkan wajah gadis itu tepat di hadapannya, hembusan nafas dapat Nadya rasakan, bahkan detakan jantung cowok itu pun Nadya bisa mendengarkannya

"Tapi kalo Lo mau di sini ga papa kok" ujar cowok itu berbisik sambil menyentuh bibir ranum Nadya dengan telunjuknya

Nadya diam tak berkutik, tatapannya masih senantiasa mengarah ke mata Dian, apakah Dian akan mencium bibirnya? Pertannyaan itu muncul kembali di benaknya

Dian mendekat, tambah dekat, seperti sudah tidak ada lagi jarak di antara mereka, perlahan bibir Dian mulai maju mendekati wajah Nadya, tanpa di sadari Nadya menutup matanya, dengan jantung yang sudah berdetak tak karuan, seperti ingin lepas dari tempatnya

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang