__________
Rasa Nadya
__________"NAD SINI" teriak Tania sambil menepuk bangku kosong di samping bangku nya
Lantas Nadya pun menuju tempat itu dengan langkah yg gontai"Gue tau perasaan Lo sekarang" ujar Tania tiba tiba, sebarnya, Tania sudah melihat surat citra di mading sekolah, dan juga sempat mendengar pembicaraan Dian dan Nadya di bawah tadi
Tiba tiba Nadya pusing dan memegang kepalanya "aww" rintih Nadya sembari meremas rambutnya
"Aduh nad, Lo kumat?" Ujar Tania sembari cepat cepat mengambil minyak angin di saku baju nya, dan langsung mengoleskan minyak angin itu ke kepala Nadya
"Makasi" ujar Nadya lirih
"Nad udah, kayaknya Lo gausa ikut aja, maaf ya waktu itu gue sempet paksa lo karna gue ga tau keadaan Lo yg sebenarnya" ujar Tania sembari mengerutkan keningnya, terlihat jelas di wajah cewek itu bahwa saat ini ia sedang khawatir
"Entah kenapa gue pengen bgtt liat pangeran Dian di camping, berdemege kayak biasanya gak ya, apa lebih berdemege lagi" ujar Nadya sambil terkekeh
"Iya iyaa, tuan putri nadya dan juga pangeran Dian"
Lalu Nadya pun terkekeh mendengar ucapan Tania barusan dan sambil menatap lekat wajah teman di sampingnya itu
"Gue suka Dian"
"Udh gue duga, tanpa Lo bilang juga gue dah tau" ujar Tania sambil memicingkan matanya
"Ah taniaa" rengek Nadya sambil mencubit gemas pipi Tania "tapi gue ga bakal bisa sama dia selamanya Tan" sambungnya lirih
"Lo harus berjuang nad, lawan semua ini" ujar Tania sambil tanganya terulur menyentuh bahu Nadya "Lo ga boleh kasi kak Dian ke kak citra gitu aja" sambung Tania lagi
"gue ga mau dian selalu bergantung pada sahabatnya ini, yg diam diam cinta sama dia, gue mau, Dian punya perempuan lagi, biar kalo gue sewaktu waktu gaada, Dian gak kesepian, dia punya kawan baru, gue bakalan usahain bikin jarak antara gue dan Dian, supaya dia bisa deket sama wanita lain" ujar Nadya lirih sambil menundukan wajahnya
"Lo cewek kuat nad" ujar Tania sambil memeluk gadis itu
"makasi ya Tan"
"Kita harus bilang kondisi lo ini sama Dian nad" ujar Tania sembari menyentuh pipi Nadya yg sedikit panas
"Jangan, gue ga mau dia khawatir"
****
Sebelum memasuki mobil yg akan di tempatin anak laki laki kelas 12, Dian berjalan menuju Mading di dinding dekat koridor sekolah, dengan di temani Azzam
"Omo, liat nih yan" ujar Azzam sembari menunjuk sebuah kertas yg tertempel di mading itu "wah parah tu citra" sambungnya lagi
"Lo tau dari mana ini dari citra, di kertas ini gak ada keterangan bahwa yg nulis citra" ujar dian Sembari membaca isi dari kertas tersebut, isinya adalah ungkapan cinta untuk seorang laki laki yg bernama Dian
"Ah lu mah, siapa lagi kalo bukan citra si yan, liat nih, tulisan nya tuh mirip bgt sama tulisan citra, gue paham, dia juga kan seketaris kelas kita, pasti sekelas paham lah yan" ujar Azzam sembari memperhatikan kertas yg tertempel itu "lagian juga dari dulu si CIT CIT suka sama Lo, Lo aja yg gk peka" sambungnya lagi sambil memicingkan matanya
"Gue gak suka dia!"
"Tapi Nadya kayaknya bahagia kalo gue punya pasangan, lagian gue udh nyusahin Nadya Mulu" ujar Dian di dalam hati "nad gue sayang Lo, kalo ini bisa buat Lo bahagia maka gue bakalan lakuinnya" sambungnya "makasi ya nad"
***
Ada yg mau di sampein sama
Dian
Nadya
Azzam
Citra
Tania
KAMU SEDANG MEMBACA
This is NaDian
Teen Fiction"Eh tadi kamu kesakitan ga si?" "Soalnya tadi aku liat ada bidadari jatuh dari langit, serius kamu gak papa?" 🌑🌑🌑 "Kamu bulan aku matahari, kita menerangi bumi, kamu menerangi malam aku menerangi siang, kita emang saling membutuhkan, tapi kita t...