*****
Nadya bangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya, ia memegang kepalanya yang pusing, "ahh pusing sekali"
Ia memakan makanan yang sudah di siapkan bundanya di nakas samping tempat tidur, tadi bunda nya berpamitan akan pergi kebutik, Mita meninggalkan Nadya dengan perasaan yang sangat tidak tega, tapi Nadya bersikeras menyuruh mita untuk meninggalkannya demi menyelesaikan urusannya dengan pelanggan di butik
Nadya mengambil obat obatan yang di letakan mita di laci nakas, lantas nadya meminumnya, ia bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karna hari ini ia akan menjenguk citra di rumahnya karna merasa iba, sebenernya Dian ingin mengantarnya ke rumah citra, tapi Nadya menolaknya karna nanti Dian akan bolos sedangkan sebentar lagi akan ada ujian untuk kelas dua belas, sedangkan Nadya, Nadya beralasan untuk tidak sekolah kepada Dian, karna ya malas saja, dia bilang karna ada pelajaran penjas. fyi si Nadya gak suka pelajaran olahraga ya
Padahal Nadya tidak masuk sekolah karna ia pusing pusingan dan ia ingin melihat keadaan citra dan juga nanti ingin menghabiskan satu hari bersama Dian sebelum ia pergi ke Jepang, dan sembari memberitahu bahwa ia akan ke Jepang sekedar menjenguk saudara, padahal mah untuk tujuan lain
*****
Nadya turun dari taksi yang sudah mengantarnya ke depan gerbang rumah citra, citra mengucapkan terimakasih kepada pak supir lalu ia membuka gerbang rumah citra yang kebetulan tidak kekunci, ia memasuki pekarangan rumah citra yang sangat luas, bahkan seperti nya lebih luas di banding pekarangan Dian, for your info si Dian ini ortunya tajir bgt, tapi Dian sekarang ini kayak anak broken home, gara gara ibu dan ayahnya menjauh, di tambah si ayahnya selingkuh, sampai menghamili orang lain, tapi Dian sama sekali belum memberitahukan kepada Rina, takutnya Rina syok dan malah sakit, dan juga udah berminggu mingu ini Dian gak pernah ketemu mamanya, papanya aja paleng pulang seminggu sekali dan kebetulan pas papanya pulang diamnya selalu gk ada
Nadya memecet bel rumh citra, tak kunjung ada yang membuka pintu besar ini, bebrapa detik nadya berdiam diri disana, lantas ia mengingat bahwa tadi malam ia dan Dian saling telponan Dian bilang kalau Nadya mau ke rumah citra, langsung buka aja pintunya, soalnya gk di kunci dan citra gak punya pembantu atau sebaginya
Tanpa banyak berfikr Nadya melangkahkan kakinya, ia melihat lihat rumah citra, firasatnya mengatakan bahwa kamar citra berada di lantai atas, Nadya pun menaiki anak tangga dan tiba tiba terdengar suara seperti benda jatuh dari sebuah kamar yang tak jauh dari tempat Nadya berdiri, menurut Nadya itu adalah kamar citra, Nadya pun menghampiri kamar itu dan, mengetok pintunya sambil memanggil nama citra, gak kunjung ada sahutan, yasudah lah Nadya buka pintu itu, Barusaja Nadya membuka sedikit, nadaya melebarkan matanya terkejut, adegan apa ini? Sangat tidak senonoh
Ia melihat seorang cowok sedang memangku citra, dan kemudian citra mendorong tubuh cowok itu agar terbaring di kasur, dan citra memeluknya,
"Apaan sih cit" ujar cowo itu sambil bangun dari telentangnya
Kini wajah cowok itu terlihat jelas, ya itu adalah Dian, katanya Dian ke sekolah kok malah mesra mesraan sama citra?
Nadya terkejut ia tak sengaja menjatuhkan parsel buah yang sempat ia beli untuk citra, manusia yang ada di dalam kamar pun menoleh kepada sumber suara
"Nadya" ucap dian sambil menjauh dari ranjang citra dan mendorong tubuh gadis itu untuk menjauh
"Kamu lihat semuanya?" Tanya cita kepada nadya dengan suara seraknya
Dian menoleh dan melirik citra dengan tatapan tidak suka
"A-anu a-ku mau kasih buah untuk kak citra" ujar Nadya gelagapan
Mata nadya memerah seperti menahan sesuatu yang akan terjun bebas, bendungan yang ia buat itu tak dapat ia tahan, butiran jernih pun mengalir di pipi chuby gadis itu
Dian melihat itu, ia menghapus air mata Nadya dan menarik tangan gadis itu untuk keluar dari rumah citra
Citra yang melihat kepergian mereka pun tersenyum smrik, ia menelfon seseorang "beres" ucapnya pada laki laki di balik telepon
Nadya melepas paksa cengkraman tangan Dian, tapi hasilnya nihil, Dian mencengkeram tangan Nadya sangat erat, sampai bisa di lihat di pergelangan tangan Nadya sudah memerah
"Lo janagn salah paham" ujar Dian dingin
"G-gue gk liat apa apa kok" ucap Nadya berdusata, percaya lah sekarang hati Nadya terasa tercabik cabik, apalagi sat ia melihat wajah sahabatnya ini, di sana tidak terlihat wajah penyesalan sedikit pun, ada apa dengan Dian?
"Gue dan citra gk ngapa ngapain, citra yg ngebet sama gue, gue gk" ucap Dian datar sambil melepas Cengkaraman tangan Nadya
Entah kenapa air mata Nadya keluar sangat deras, ia jelas jelas melihat Dian dan citra sedang satu ranjang
Nadya mengusap air matanya dengan gusar, ia sangat berharap Dian akan membantu mengelap airmatanya seperti yang selama ini dian lakukan ketika Nadya menangis
"Gausah nangis gk ada guna!" Ketus Dian dengan nada yang tak biasanya
Sumpah baru pertama kali ini Dian ngebentak Nadya, Nadya sangat takut mendengar ucapan Dian tadi, untuk menatap wajah Dian saja Nadya sangat takut
Nadya sesegukan sambil kembali mengatur napasnya
Tanpa aba aba Dian mencengkeram lengan nadya dengan kasar, sumpah ini kenapa sih Dian memperlakukan Nadya kayak gini, Nadya kan jadi takut, seumur umur Dian gk pernah nyakitin Nadya, apalagi sampe meremas bahu Nadya dengan kasar gini
"S-sakit" ucap Nadya parau
"Lebih sakitan gue" ucap dian Penuh penekanan dan langsung melepaskan cengkraman pada bahu gadis di hadapannya
Nadya memegangi bahunya yg terasa sedikit nyeri, ia berfikir sejenak apa yg di katakan Dian?
Lebih sakitan gue
Memangnya apa yang telah di perbuat nadya sampai Dian bilang begitu
Seharusnya di sini Nadya kan yang merasa kecewa sama dian, karna Dian udh mesra mesraan Sama citra, tapi kok malah Dian yang kayak kasar gitu ke Nadya, ini sih bukan sifat Dian loh, mana ada Dian kaya gini, Dian kan lembut, kecuali kalo ada orang yg macem macem sama keluarga terutama ibunya baru dia bisa kasar, sekalipun pada cewek
___________________
KAMU SEDANG MEMBACA
This is NaDian
Teen Fiction"Eh tadi kamu kesakitan ga si?" "Soalnya tadi aku liat ada bidadari jatuh dari langit, serius kamu gak papa?" 🌑🌑🌑 "Kamu bulan aku matahari, kita menerangi bumi, kamu menerangi malam aku menerangi siang, kita emang saling membutuhkan, tapi kita t...