*****
"Nad gue aus, beliin gue es jeruk si, sebagai sahabat yg paling baik paling cantik paling perhatian paling gue sayang, mau Ya, gue capek abis dengerin Bu Atun ngejelasin fisika yg ga ngotak itu"
Ujar Dian seraya menyatukan kedua tangannya memohon ke pada Nadya"Ih mager gue, tapi karna Lo udh muji gue yauda lah gue turutin lagian, gue juga sayang bgt sama lu" sontak Nadya bangkit dari duduknya ingin menuju ke tempat menjualan minuman
Hati Dian berbunga bunga setelah mendengar bahwa sang sahabat sekaligus cewek yg ia sukai bilang bahwa sngt syng padanya
"Gue lebih sayang sama lu nadd, pake bangettt bangettt bangetttt"
"Lebay lu ah, Yanto, gue sayang Sama lu, karna kita sahabatan selamanya"
Seketika bunga di hati Dian padam setelah mendengar ucapan Nadya, ya dia tahu bahwa Nadya tidak akan pernah menyukai nya, mustahil bagi Nadya menyukai cowok pemalas, dan dongo sepertinya
Padahal kedua nya saling mencintai yaahh tapii semua terhalang persahabatannya mereka satu sama lain takut akan menghancurkan persahabatan yg telah mereka bina, kalau dari salah satu merek terusik dgn kata CINTA
"Iya iya. sahabat gue yg paling jelek"
Ujar Dian sambil memutar bola matanya"Nye nye nye"
Nadya pun pergi ingin membeli minuman yg di ingin kan cowok itu, saat dia di hendak memesan tiba tiba datang sosok Azwar dgn tak berdosa nya memengang tangan Nadya sambil menunjukan mata genitnya, dari kejauhan Dian melihat serta mengepalkan tanganya dan kini urat lehernya sudah nampak jelas, jelas cowok itu sedang marah
"Nadya sayangg, Lo makin cantik aja si" puji Azwar kepada Nadya sambil menggenggam tangan Nadya dgn erat sampai sang empunya pun tak bisa melawan
"Anjir Lo binyawak lepasin tangan sahabat guwe" sontak Dian menghampiri Azwar dan melepaskan tanganya Azwar yg menggenggam tangan Nadya itu, dan tak lupa ia memberikan Bogeman mentah ke rahang Azwar dgn sangaat keras sehingga satu kantin pun menoleh ke arah mereka
"Berani ya Lo pegang tangan Nadya pake tangan kotor lo itu, najis gue liat nya" sentak Dian sambil melemparkan tatapan mematikan ke Azwar
Azwar pun terkekeh kekeh melihat Dian tak lupa ia pun memberikan Bogeman mentah ke perut Dian akhirnya mereka pun adu jontos, para murid murid yg asyik makan pun pandangan pereka tertuju pada dua manusia yg tengah adu jontos itu, tak lupa mereka merekam aksi adu jontos itu, lumayan buat jadi konten tik tok mereka kapan lagi mereka mendapatkan pemandangan dua pentolan sekolah berantem hanya merebutkan sosok wanita yg bernama nadya
"Anjing lu, jgn pernah sebut nama Nadya dgn mulut sampah lu itu! apa lagi pake embel embel sayang, ga pantes lu, bangsat"
BUGHHH BUGHHH BUGHHHF
Tiga kali Bogeman mentah lagi Azwar terima di perut nya, ia pun meringkuh kesakitan di lantai sambil memegangi bibirnya yg sobek akibat tinjuan dari Dian
"LO sapa nya Nadya anjing? Lo pacar nya??? bukan kan, Lo hanya sekedar sahabat?" Ujar Azwar sambil tertawa sinis ke arah Dian
"Gue tau, kata kata sahabat yg keluar dari mulut Lo itu hanyalah embel embel kan? Sebenarnya Lo suka kan sama Nadya? mana ada si jaman sekarang cwe Sama cowo sahabatan hah"
Ucap Azwar sambil menunjuk NadyaMelihat Nadya yg kini menangis sesegukan Dian pun tak kuasa, sebernya bener apa yg di ucapkan Azwar itu, tapi apalah daya Dian ia takut kalau Nadya tau yg sebenarnya dan risih makan persahabatan mereka yg akan hancur, Dian benar benar takut akan kehilangan sahabat yg ia cintai ini.
dia sngt menyayangi Nadya
"Gausa bacot lu setan"
'Nadya itu sahabat gue selamanya akan begitu, kalaupun gue syng Sama dia itu hanya lah sebatas sahabat gak lebih, dia gue anggap adik gue sendiri, gue sayang dia sebagai sahabat dan adik."
Jlebbb
Tak kuasa hati Nadya. tak kuasa mendengar perkataan Dian, cewek itu sekarang benar benar menangis dalam diam, ia sngtt mencintai Dian tapi Dian hanya lah menganggapnya sebagi sahabat dan adik
BUGHHH BUGHH
dua bogeman mentah mendarat mulus di pipi Dian sontak Nadya membulatkan matanya melihat Azwar yg dengan teganya menginjak perut Dian yg tengah terlentang di lantai
"Anjir woi azwar, Lo apain Dian" ucap nadya lirih sambil memukul lengan Azwar "bajingan Lo ya war, Lo emg bangke, gak paantes Lo giniin sahabat gue, hiks hiks hiks"
Mendengar Nadya tambah menangis Dian pun bangkit lalu menendang bagian sensitif milik si Azwar ,lalu Azwar meringkuk kesaakitan di lantai sambil memegangi hartanya itu
"Yan Lo gak papa kan" tanya Nadya lirih kepada dian
"Ga papa NAD gue keren kan, nendang anu nya si binyawak" ujar Dian terkekeh geli
"Gue ga suka Lo bonyok begini yan" ujar Nadya sambil menunjuk luka memar di pipi cowok itu
"Gak seberapa nad, ini masih biasa aja, gue ga terima kalo Lo sahabat yg gue sayang di sentuh sama sampah kaya Azwar" ucap Dian sambil menunjuk azwr yg tengah meringkuk kesakitan di lantai
*****
Mereka kini tengah berada di ruang uks, Nadya sekarang fokus mengobati luka sobekan di bibir cowok itu dan lebam di pipi nya, Nadya memandangi wajah tampan dan imut cowok yg berstatus Sabahat itu, pahatan sempurna alis tebal bibir tebal nan seksi rambut indah,dan mata tajam bak elang yg selalu bisa menghipnotis nya kapan pun,
Begitu juga dengan Dian, ia memandangi wajah cewek di hadapannya ini dengan lekat, bulu mata melentik yg begitu indah, mata berseri indah, bibir ranum yg merah muda itu.... Ahhh susahhh lahhh,, kini Dian sudah salah fokos pada bibir cewek itu"Nadya gue sayang sama loo"
"Loo...
"Gue suka sama Lo nad gue beneran cinta sama Lo, gue sayangg bgtt Sama Lo"
"Sebagai sahabat????" Tanya Nadya antusias
"Salah"
Ujar Dian lirih"Sebagai cewek pertama yg berhasil curi hati gue nad, Lo cinta pertama gue"
Ujar Dian dengan tulus, kini Nadya benar benar dapat melihat dari raut wajah dan tatapan cowok itu terdapat ketulusan disanaSontak Nadya memeluk tubuh tegap cowok itu dan menyenderkan kepalanya di dada bidang milik cowok yg ia sukai itu "ai love you yan, gue sayang smaa lo juga, gue cinta Lo"
.....
Btw ini visual azwar
KAMU SEDANG MEMBACA
This is NaDian
Teen Fiction"Eh tadi kamu kesakitan ga si?" "Soalnya tadi aku liat ada bidadari jatuh dari langit, serius kamu gak papa?" 🌑🌑🌑 "Kamu bulan aku matahari, kita menerangi bumi, kamu menerangi malam aku menerangi siang, kita emang saling membutuhkan, tapi kita t...