Dian menatap mata gadis di hadapannya, ia mengusap gusar wajahnya prustasi, ah apa yang sudah di lakukan nya pada wanita ini
"Maafin gue ya, sakit ya?" Ucap Dian lirih sambil mengusap bahu Nadya
Nadya hanya Dian saja tak berkutik Apa pun
Drtt drttt
Ponsel dian bergetar, Dian langsung merogoh nya dan memencet tombol hijau tanpa melihat siapa yg menelfon nya
"Ngapa?" Ketus Dian tak sabaran
"Reno di keroyok" ucap Farhan di sebrang sana
"Apa?" Dian terkaget
"Lo kesini sekarang dia udah mau sekarat ini kitorang di belakang sekolah, lagi mau bawa Reno ke rumah sakit" ucap Farhan
Dian langsung mematikan panggilannya sepihak, dilihat dari wajah Dian sudah merah, nafasnya bergemuruh tak aturan, Dian sepertinya sudah naik pitam "banyak bener masalah" ujarnya lirih hanya bisa di dengar olehnya saja
"K-kenapa yan" Nadya memberanikan diri untuk menanyakan
"Reno di keroyok" ucap Dian sambil hendak masuk ke mobilnya yg terparkir di bagasi citra
Nadya membulatkan matanya, ternyata Dian memasukan mobilnya ke dalam bagasi citra, pantas saja tadi ia tidak melihat mobil Dian di sini, dan mengapa Dian memasukan mobilnya ke bagasi, apakah Dian menginap semalaman di sini?
Dian memutar tubuhnya sebelum ia mengambil mobil di bagasi citra, ia menghampiri Nadya yg masih berdiri di sana
"Maafin gue ya nad, gue salah udah bentak Lo" ucap dian Sabil memeluk tubuh gadis mungil itu, sesekali Dian mengecup singkat puncak kepala Nadya
Dian pun melepas pelukan nya dan menatap gadis di hadapannya itu "Lo pulang sendiri ya, gue mau liat kondisi Reno"
Tanpa menunggu nadya membuka suara Dian nyelonong pergi begitu saja memasuki mobilnya dan pergi dari pekarangan rumah citra, Nadya cengo melihat Dian,
sumpah ini tu bukan Dian, Dian gk kayak gini, walaupun banyak masalah sekalipun
scene citra Dian tadi malam
Jam menunjukan pukul 12 malam, Dian sudah mengantar citra ke rumah sakit untuk memeriksa kakinya yg terkilir,
Dian menuntun citra memasuki rumahnya dan menaiki anak tangga menuju kamarnya, untuk membantu menidurkan citra supaya ia beristirahat
Setelah membantu citra Dian memutar tubuhnya hendak pergi, langkah Dian terhenti saat citra memegang tangannya, lantas ia membalikan tubuhnya dan menatap citra datar
"Gue takut yan, Lo nginep di sini ya, pliss gue takut, takut ada hantu, kemarin gue sempet mimpi uang aneh aneh" alibi citra sambil di iringi tangisan parau gadis itu
Dian melihat citra menangis membuat nya iba, ia ingin menelfon ayahnya untuk sekedar memberitahu bahwa ia akan menginap di rumah temannya, tapi ia urungkan, karna pasti di rumah juga tidak akan ada orang, ia ingin menghubungi Nadya, tapi ia takut merepotkan Nadya malam malam begini menelpon
Akhirnya ia menganggukkan kepalanya dengan tatapan datar
Satu jam berlalu dian kini berada di kamar tamu yg terletak di lantai bawah, ia mengecek rom chat grub nya dengan Reno dan Farhan
Cogan kebanggaan sekolah
Farhan krempeng
|Lo gk masuk si yan, Lo gk liat jadinya Azwar tadi berantem sama azzam @dian|
KAMU SEDANG MEMBACA
This is NaDian
Teen Fiction"Eh tadi kamu kesakitan ga si?" "Soalnya tadi aku liat ada bidadari jatuh dari langit, serius kamu gak papa?" 🌑🌑🌑 "Kamu bulan aku matahari, kita menerangi bumi, kamu menerangi malam aku menerangi siang, kita emang saling membutuhkan, tapi kita t...