part 23

25 21 6
                                        

________________

Skandal citra?
________________

Satu jam berlalu Azwar pun di suruh pulang oleh Mita ibunda Nadya, karna mita merasa tidak enak oleh cowok ini, sedari tadi ia bersedia menemani putrinya di ruangan ini, Azwar juga pasti merasa capek karna baru saja pulang camping.

"Ciuman? Dian ciuman dengan citra?" Nadya tak bisa membayangkan hal ini, mana mungkin seorang Dian melakukan itu pada perempuan, kecuali dirinya, eh maksudnya karna membuat nafas buatan saja
"Apa jangan jangan citra butuh nafas buatan juga ya" sambung Nadya di dalam hati

"Nadya" panggil mita
"Tadi Dian wa bunda, katanya dia mau ke sini"sambung Mita dengan wajah surau nya

"Iya bunda"

" sayangg, bunda tinggal kamu boleh enggak, bunda mau ke administrasi dulu ya sayang, sama mau ke kantin beliin makan Dian dan makan siang bunda juga, nanti Dian ke sini kok, dia lagi di jalan" ujar mita seraya mengecup singkat kening putri sulungnya

"Iya bunda, Nadya g papa"

Mita lekas pergi meninggalkan Nadya untuk mengurus administrasi rumah sakit

"Gue mau keluar" ucap Nadya lirih, setelah di rasa bunda nya benar benar pergi meninggalkan ruangan nya
"Dian, gue kangen, kenapa Lo gak nyampe nyampe si" sambung Nadya sambil bangkit dari duduknya dan tangannya terulur memegang infus, lalu ia menuju pintu ruangan dan berjalan menyusuri koridor

Jlebbb

"Di-di-dian" ucap Nadya lirih yg hanya bisa di dengarnya

Sedang bersama siapa Dian di depan pintu lift? Seorang wanita? tapi siapa? Mereka sedang berciuman?

Ya mereka bener bener sedang berciuman

"C-citra" ujar Nadya lirih setelah mengamati tubuh cewek itu, bener benar mirip citra

Dari kejauhan Nadya mengamati dua remaja itu, samar samar Nadya melihat tangan Dian terulur dan mengusap usap lembut pipi citra, sangat lembut, jarak di antara mereka sangat dekat, sempat sekali mereka melakukan Itu di rumah sakit?

Hati Nadya terasa begitu panas melihat kejadian di depannya itu, tubuhnya mulai bergetar menahan tangisnya, butiran butiran bening pun sedari tadi sudah terjun bebas membasahi pipi gadis itu, sakit, rasanya sakit

Lama sangat lama Dian dan citra berada di posisi itu

Berciuman??
Nadya jadi teringat kejadian di danau kemarin, ia sangat ingat jelas betapa dekatnya jarak di antar mereka, ia masih sangat betul ingat sapuan lembut yg menempel di bibir mungilnya, kecupan yg begitu lama di bibir Nadya, apakah Dian melakukan hal yg sama terhadap citra? Atau mungkin lebih dari itu? Nadya tidak bisa membayangkannya

Apakah benar yg di ucapkan Azwar tadi? Di hutan Dian dan citra berciuman? Tapi mengapa mereka melakukan lagi di sini? Entah lah, saat ini hati Nadya benar benar terasa sakit

Nadya mengerka air matanya dengan tangan nya dengan gusar, isakan isakan tangisnya ia coba sembunyikan, ia berbalik dan menuju tempat di mana ruanganan inapnya berada dengan langkah yg sangat gontai

"Kenapa gue jadi gini? Gue gk cemburu kok"

"Gue kan mau jauhin Dian juga"

"Gue juga dukung kok kalo Dian smaa citra jadian" ujapnya sambil tertawa hambar

Tangannya terulur menyentuh bibir pucatnya, dan mengusapnya dengan perlahan "kenapa gue jadi baper sama Dian, waktu dian tempelin bibirnya ke bibir gue, dia kan cuma kasih napas buatan" ujar Nadya lirih dan langsung memasuki ruangannya dan menutup pintunya rapat


_________

Follow ige aku dong @wulandryy_09

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang