__________
Surat citra?
__________"Donat kebiasaan, apa apa lambat" ujar Dian sembari ikut memasukan pakaian Nadya ke dalam tas
"Bacod" ujar Nadya sembari menjulurkan lidahnya
"Cepetan yan, pasukin jajan gue ke dalam totebag" ujar Nadya sambil menunjuk Tote bag yg ada di samping Dian "trus habis ini Lo mau kan nganterin gue ke supermarket, kayaknya, kurang nih jajan gue" sambung Nadya sembari mengetuk dagunya dengan jari telunjuk
"Dasar Maruk" ujar Dian sembari menoyor kepala gadis itu.
"Apaan nih" sambung Dian sembari menyentuh keresek berwarna biru, sepertinya obat obatan, tapi Nadya kan tidak sakit, lantas Dian pun hendak mengambilnya dan melihat lebih dekat keresek biru tersebut"Ah bukan apa apa"ujar Nadya sembari merebut keresek tersebut dan memasukannya ke dalam saku tas nya
"Itu obat? Lo sakit? Kok Lo gak bilang? Jangan buat gue jadi laki laki ga guna!" Beo Dian sambil menatap saku tas Nadya yg berisikan obat tadi, dan Dian pun hendak mengambilnya lagi
"Apaan si yan, gu-gue gak sakit" ucap Nadya sembari menarik tangan Dian yg hendak mengambil keresek itu
"Trus itu apaan" tanya Dian sambil mengerutkan keningnya, khawatir
"Ah itu cuman vitamin"
"Vitamin? Mana ada vitamin sebanyak itu, Lo jangan kibulin gue"
"Serisusan, itu bunda yg kasih ke gue, katanya, biar gu gk sakit, kan Lo tau akhir akhir ini gue kadang pusingan, gara gara cuaca" ujar Nadya penuh keyakinan
"Lo serius?" Ujar Dian sembari mengelus punda Nadya
"Hm"
Gumam Nadya sembari memberikan anggukan kecil"Kalo gk, kita gausa brangkat ke camping, gue takut Lo pusing lagi nad"
"Lah kok gitu, ank kls 12 bntr lagi ujian, trus lulus, Lo gak mau nikmatin kebersamaan Lo SM kawan kawan seangkatan Lo"
Ujar Nadya"Lo kurang sehat, gue lebih baik sama Lo aja, nikmatin kebersamaan bersama Lo aja udah buat gue bahagia" ujar Dian sambil tersenyum manis menatap manik mata Nadya
"Udah ah Yook, katanya Lo mau ke alfa" sambung Dian sembari keluar dari kamar Nadya
Nadya pun tersenyum manis sambil cengar cengir mengingat kata kata yg di lontarkan Dian barusan
Lo kurang sehat, gue lebih baik sama Lo aja, nikmatin kebersamaan bersama Lo aja udah buat gue bahagia
"Anjayy" ucap Nadya sambil mengusap wajah cantiknya
Tiba tiba Nadya melirik ke arah saku tas nya yg katanya itu adalah vitamin dari bundanya
"Maafin Nadya ya Dian, Nadya sayang Dian" ucap Nadya lirih sambil pergi menyusul Dian yg sudah menunggu di bawah
****
"Bawaain ini Yanto" pekik Nadya sambil menyodorkan sebungkus permen coklat dari rak minimarket itu
"Ini juga ni" sambungnya lagi sambil menyodorkan kuaci ke tangan Dian
"O em ji, beng beng, ah gue demen banget nih sma si manis ini" pekik Nadya sambil mengambil sekotak beng beng lalu menyodorkanya lagi ke Dian
"Ribett lu"ketus Dian sembari membenarkan bawaanya, yg sedari tadi di tambah tambahi terus oleh Nadya
"Gak kebayang kalo gue misalkan beneran jadi suami Lo, pasti......." ujar Dian sambil sengaja menggantungkan ucapannya
"Pasti apa?"
"Pasti gue bakalan Lo jadiin babu, dasar jahanam" ujar Dian sembari terkekeh geli melihat raut wajah Nadya yg langsung cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
This is NaDian
Teen Fiction"Eh tadi kamu kesakitan ga si?" "Soalnya tadi aku liat ada bidadari jatuh dari langit, serius kamu gak papa?" 🌑🌑🌑 "Kamu bulan aku matahari, kita menerangi bumi, kamu menerangi malam aku menerangi siang, kita emang saling membutuhkan, tapi kita t...