40.yang jatuh itu aku di hatimu

10 3 0
                                    

Nadya keluar dari kelasnya bersama Tania dan Nora ketika bel pulang berbunyi, berbincang bincang dengan kedua cewek ini begitu mengasyikan, sampai di depan parkiran mereka berpisah lantas masuk ke dalam mobil jemputan masing masing, Nadya masih setia menunggu kedatangan cowok yg selalu jadi ojek dia tiap berangkat dan pulang sekolah

"Eh ka ojek baru nongol" sahut Nadya ketika Dian datang

Dian memakai helm full face nya, lalu mengambil helm di jok belakang dan memakaikan ke kepala gadis itu, helm yg sedikit kebesaran, membuat seseorang di balik helm itu terlihat begitu menggemaskan "cute" gumam Dian

"Yan, nanti Lo sibuk gak"

"Engga, kenapa?"

"Kita beli bakso ya, sebelum gue anter karyawan bunda kemoterapi"
Ujar Nadya dengan pupileyes nya "tapi ganti baju dulu"

"Katanya lagi sakit, jgn makan bakso"

Seketika raut wajah menggemaskan itu pudar, membuat Dian yg melihatnya iba "iya iya beli bakso, di resto kesukaan gue aja ya"

Nadya mengangguk dengan antusias lantas menaiki motor sport besar itu

Di rumah Dian

Dian melangkahkan kakinya memasuki rumah bernuansa putih abu itu, rumah mewah dengan segala fasilitas yang ada, namun bagi Dian rumah ini adalah salah satu neraka baginya, suara isakan tangis terdengar ke segala penjuru ruangan, sudah Dian duga bahwa itu adalah suara dari mamanya yang pasti habis bercek Cok dengan papanya, merekaa jarang sekali pulang, sekali nya pulang selamu buat keributan, Dian menaiki tangga dengan tergesa gesa menuju lantai atas di mana kamar mamanya berada, ia membuka pintu besar itu, di lihatnya sosok perempuan dan laki laki dengan surat di tangannya, ya mereka ada lah renal dan Rina yg pastinya sedang bertengkar, Dian menghampiri mamanya yg sesegukan akibat tangis

"mama" Dian memeluk tubuh Rina, hangat, walupun rasa sakit di hati Dian masih ada kala mengingat mamanya dan paman Leo memiliki hubungan

"Papa kamu ingin pisah" ujar rina sambil memeluk erat putra satu satu nya

"Mah.. pahhh...
Dian menatap kedua orang tuanya dengan tatapan kecewa

"Tanda tanag surat ini Rina, sy tidak cinta lagi sama kamu"

Damn

renal mengatakan itu dengan santai tetapi nyelekit di hati Rina

Rina menatap putranya, memeluknya sekali lagi

"Maafin mama ya sayang"
Rina melepas pelukan itu lantas pergi meninggalkan dua manusia di rumah itu tanpa menyentuh surat yg di sodorkan suami nya

"Rina!" Pekik renal, pria paruh baya itu hendak mengejar Rina tapi tangan besarnya di cekal oleh putra nya

"papa jahat ya? papa ga kepikiran gitu sma keluarga ini, papa lebih milih cewek yg papa hamilin itu"

Ah shirt, renal terpaku , putra nya mengetahui itu??

"Yaudah kalo mau pisah, kalian berdua juga gak ada yg mau memperbaiki hubungan ini kan?" Ucap Dian lalu pergi meninggalkan ruangan yg seperti neraka itu, Dian memasuki kamarnya, membuka seragam sekolah yg sudah lusuh itu, lantas memakai baju yg sesuai untuk pergi bersama Nadya, sudahlah,,, Dian tidak mau lama lama galau karna urusan orang tuanya, lelah sungguh lelah

Motor besar milik cowok itu melaju di jalanan dengan kecepatan rata rata, Dian tidak menceritakan kejadian di rumahnya takutnya malah manambah pikiran Nadya

Nadya melingkarkan tangannya di pinggang kekar Dian, sambil tersenyum manis

Dian wangi banget

Nadya membuka telapak tangannya, merasakan setetes butiran jernih menimpa kulitnya, ia mendongak menatap langit yg sedikit mendung

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang