37. jangan di lepas, gue udah terlanjur nyaman

16 8 10
                                    

Nadya melihat pantulan dirinya di cermin, ia meraba kelopak matanya yang sedikit menghitam, lalu ia menopang pipinya dengan kedua tangannya "yah mata panda" ujar Nadya

Ia melepas jarum pentul di pinggiran jilbabnya, lalu mulai membuka lilitan kain di kepalanya "tenang gue belom botak kok" gumamnya sendiri

Nadya turun dari lantai atas, lalu pergi ke halaman belakang, ia sudah di suguhkan teman temanya yg sedang bercanda ria, tak lupa dengan Dian yg memengang gitar ingin membawakan lagu untuk mereka semua, Nadya duduk dan ikut mengobrol menceritakan betapa menyenangkannya di jepang

"Seneng banget ya kayaknya di sana, tanpa ada gue" cibir Dian sambil melirik Nadya cemberut lucu

Nadya tak menggubris ia lanjut menceritakan kepada Tania dan kawan kawan

"apa perbedaan baling baling sama Nadya?" Tanya Azwar tiba tiba

Reno, Dian, Nadya, Tania, Nora mengernyitkan kening nya

"What, ayang mau nge gomabal nih, pasti!" gumam Nora, fyi Nora ini suka sama azzam tapi Azam nya gamau sama Nora, katanya Nora itu dongo, di ajak ngobrol ga nyambung, sungguh alasan yg tidaks logis😪

"gue manusia cantik jelita, baling baling ya baling baling lah"

"Salah" sarkas Azzam

"Baling baling berputar putar di Udara, kalo Nadya berputar putar di pikiranku, anjayy acikiwir, slebeww, tetetet" seru Azzam girang, sambil mengedipkan sebelah matanya

Ucapan Azzam mengundang gelak tawa dari mereka semua, kecuali Dian yg menatap sepupunya itu dengan intens

Dian melempar tumpukan kulit kacang ke wajah tampan Azzam "eh bro santuy bro" ujar Azzam sambil mengusap wajahnya

Dian tak bersuara, tatapannya masih sebal

"Ampun. pawangnya ngamuk"

***

Dian melajukan motornya setelah lampu berubah menjadi hijau, ia membelah jalanan yang tidak seramai biasanya, mungkin jalanan mendukung dua remaja ini untuk saling melepas rindu

"Modus dikit boleh kan?" Ujar cowok itu enteng

"Hah?"

Dian langsung melajukan motor ninja besarnya dengan kecepatan yang lumayan, sontak karna kaget Nadya memeluk pinggang eksotis Dian dengan sangat erat "bego... Ngapain kebut kebut?" Beo Nadya

"Modus dikit lah" Dian terkekeh sambil memperhatikan wajah masam Nadya lewat kaca spion

Sadar dirinya di perhatikan, buru buru nadya memalingkan wajahnya, dan hendak melepas pelukannya di pinggang kokoh cowok itu

Dengan cepat Dian mencegahnya "jangan di lepas, gue udah terlanjur nyaman"

Damn!

Gue Sakit jantung lagi ini

Pipi Nadya menyemburkan semuaan merah di sana, bibir gadis itu terlihat terangkat sedikit, membuatnya terkesan malu malu , gelagat Nadya itu tidak luput dari pandangan Dian di kaca spion

Dian meraih tangan Nadya yg melonggar dari pinggangnya lalu mengeratkannya kembali "gini terus ya" ucap cowok itu dengan suara beratnya yang...🥺😩

Nadya tak bergeming sedikit pun, ia masih sibuk menetralkan jantungnya yg berdetak lebih dari standarnya, ternyata efek dari cowok itu begitu dahsyat

Bisa mati mendadak gue

Tangan kiri Dian terulur menyentuh tangan Nadya yg melingkar di pinggangnya, lalu mengelusnya dengan lembut

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang