part 18

24 24 6
                                    

________

What??
________

Dian membopong tubuh gadis itu yg telah Basar kuyup, matanya yg senantiasa terpejam membuat Dian merasa iba dengan gadis yg ia cintai itu, ia pun celingak-celinguk mencari peradaban orang orang, ia berharap akan ada rekanya atau guru pembimbing yg lewat sini, ia sangat tahu bahwa gadis ini takut dengan air sungai, bahkan baru kecipratan air sungai saja kadang sudah histeris, mungkin sebelum Nadya terpeleset, ia tidak ngeh kalau di samping nya ada sungai, Nadya kan kadang kadang dongo, itulah akibatnya kalau menjauhi teman sendiri, apalagi teman rasa pacarnya itu

"N-nad b-bangun sayang, Lo ga boleh tinggalin gue" ujar Dian gelagapan  seraya menepuk nepuk pipi gadis itu, ia benar benar takut kehilangan Nadya

"Lo pucet, tunggu ya nad gue mau minta bantuan dulu" sambung Dian sambil hendak meninggalkan Gadis yg terkapar di rerumputan, wajah Dian saat ini benar benar panik, ia takut Nadya tak akan bangun lagi, ah... Mengapa Dian berfikiran negatif begini

Dian pun ingin berlari meninggalkan Nadya untuk mencari pertolongan, tapi niat nya ia urungkan, ketika ia melihat wajah Nadya yg snagat pucat dan di tambah tangannya yg begitu dingin " gue akan selametin sahabat gue ini" ujarnya penuh keyakinan

Dian pun menekan dada milik Nadya dengan sangat hati hati, berulang kali ia mencoba, namun usahanya nihil, usaha Dian tidak membuahkan hasil, Dian pun menggerak gerakkan tubuh gadis itu dengan tak sabar

"NADYA BANGUN, JANGAN BEGINI NAD, GUE TAKUT" sentak Dian tepat di wajah pucat Nadya "KALO LO GAK BANGUN GUE AKAN CIUM LO UNTUK YG PERMATA KALINYA" sambungnya 

"Nad gue mohon bangun nad, gue sayang Lo" rintih Dian sambil memeluk kepala Nadya 

"Lo mati nad? Jangan gitu nad!

"Lo inget kan dulu pas SD Lo minjem duit gue buat beli cimol, balikin sekarang, gue gak iklas" ketus Dian tepat di depan wajah Nadya, sambil menggoyangkan pipi gadis itu "kalo Lo buka mata gue iklasin kok, janji" sambung Dian sambil meneteskan air matanya.

sesekali Dian mencoba menekan dada dan perut Nadya agar gadis itu memuntahkan air yg telah tertelan "NADYAAA, JANGAN GINI, PARAH LO, BENERAN GUE CIUM NIHHHH" pekik dian sambil kembali memeluk tubuh dingin cewek itu "nad bangun" sambung Dian kini dengan nada yg sangat sendu

"Gue cium asli, gue gk tanggung jawab kalo Lo hamil" ujar Dian tepat di telinga Nadya yg tengah terbaring lemas tak berdaya

Wajah Dian kini beralih ke depan wajah milik Nadya dan Dian mulai menipiskan jarak di antara mereka, hembusan napas Dian dapat Dian rasakan sendiri dari pantulan wajah Nadya yg ada di hadapannya, Dian mengitari wajah Nadya yg begitu manis itu, pucat, ya sanagat pucat.
dia sangat takut kehilangan sosok gadis yg telah berhasil masuk kedalam hidupnya.

kening yg mengkerut di dahi Dian sedari tadi tak hilang, menampakan kekhawatiran yg begitu kepada nadya

Kini mata dian berhenti tepat di bibir ranum Nadya dan mendekat, mulai mendekat, tangan dian Terulur menyapit hidung Nadya dan ia mulai menempelkan bibirnya kepada bibir ranum cewek itu, ia merasakan sentuhan dinginnya bibir cewek itu, lembut dan kenyal, Dian pun langsung meniupkan udara dari mulutnya ke dalam mulut Nadya dengan sangat lembut sampai dian meejamkan matanya "gue gak maksud begini, maafin" ujar Dian di dalam hati

Byurrrrrrr

Uhukk

Uhukkk

Seketika Dian langsung menjauhkan bibirnya dari bibir Nadya kala mendengar cewek itu terbatuk dan menyemburkan sedikit air dari mulutnya

"Nadd Nadya" panggil cowok itu sedikit gusar dan panik

Dian melihat mata Nadya yg sedikit terbuka kini kian tertutup kembali, rasa takut menghantui Dian, takut Nadya benar benar tak akan bangaun lagi dan bersama dengannya lagi

"GUE CIUM LAGI NAD, KALO LO TIDUR LAGI, GUE MAH BODO AMAT KALO ANAK KITA KEMBAR 2 MAH" pekik dian sambil mengunci tangannya di sela sela leher gadis yg tengah terpejam itu, rasa khawatir dan takut tak henti hentinya menerjang fikiran Dian.

dan tanpa banyak basa basi Dian menyatukan bibirnya dengan bibir Nadya tak lupa tanganya memencet kembali hidung mungil Nadya dan sedikit membuka mulut Nadya, di sela sela bibirnya menyentuh bibir Nadya Dian memandangi wajah ayu cewek itu, sangat indah, pahatan yg begitu sempurna, walaupun, kini Nadya sadang pucat, tapi sama sekali tidak mengurangi keelokan paras gadis itu.

Lantas Dian pun kembali meniupkan udara dari mulutnya ke dalam mulut Nadya beberapakali

Byurrr

Uhok

Uhukkkkk

Nadya membuka matanya dan menyemburkan air dari mulutnya, dan dian yg Masi berada di hadapan Nadya terkena semburan air dari mulut gadi itu, lantas Dian mengusap wajahnya dengan tangan nya dan lantas menjauh dari wajah Nadya

_____

Omeegeeee. Jujurly aslinya gue baper sama duo manusia diatas, tapi gue bocil, jadi gk boleh baper.. aslee

*
*
*

Itu napas buatan yaah, jangan salah paham cil ehehe

*
*
*

Dag Dig dug, pangeran Dian sama aku aja yukkkss

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang