part 12

35 42 4
                                    

Assalamualaikum Heppy reading, maaf banyak typo

****

"FARHAN, RENO" ujar Nadya memanggil Farhan dan Reno dari kejauhan, lantas Nadya pun lari menuju tempat keberadaan Reno dan Farhan yaitu di pinggir jalan raya

Kini jalanan ramai dan sangat ricuh akibat Dian dan Azwar sedang balapan

"Dian di mana"
Tanya Nadya pada Farhan setelah Nadya sudah sampai di depan mereka

"A-a-anu NAD... Dian lagi balapan sama Azwar" ujar Farhan terbata bata

"Loh kok kalian gak larang sih" ujar Nadya kesal

"Maaf nad kita takut mau larang, soalnya muka dian serem bgt tadi, kita takut di hajar" ujar reno sembari menyatukan tangan di depan wajah berusaha meminta maaf

Tiba tiba kepala Nadya mendadak pusing tidak karuan, sampai sampai pandanganya pun mulai sedikit kabur

"Nad nad Lo gapapa?" Ujar reno sembari memegang bahu Nadya yang mulai sempoyongan

"Gk, gk, gue gk papa, gue pengen nunggu Dian aja" ucap Nadya sembari berjalan menuju keramaian

Lantas Nadya menunguu bebrapa menit di pinggir jalan yg sangat ramai itu, ia menunggu kehadiran Dian dan juga Azwar yg tengah balapan. Dari kejauhan sudah terlihat Dian yg mengendarai motor seperti orang kesetanan

"Nadya" gumam Dian yang masih setia mengegas motornya itu

Lalu Dian pun menancap gas pol supaya dapat cepat sampai di garis finis dan supaya bisa menemui Nadya untuk meminta maaf

akhirnya Dian pun telah sampai duluan ke garis finis, dan di ikuti Azwar di belalang nya

"Bangsat gue kalah lagi" gumam Azwar sambil membanting helem nya

Tanpa menghiraukan Azwar Dian pun langsung berlari menuju Nadya, buru buru ia memegang bahu Nadya yg sedari tadi sudah mulai ingin jatuh

"Nad Lo sakit? Kenapa Lo malah dateng?" Ujar Dian sembari memandang wajah Nadya yang semakain pucat
.

"Gue udh bilang sama Lo, gausah balapan apalagi ladenin Azwar kayak gini, gue gk mau Lo kenapa kenapa yan, " ucap Nadya sembari memegangi kepalanya yg teramat sakit

"Gue gak kenapa kenapa kan?" Ucap Dian sembari mengelus pipi lembut milik nadya

"Ya tapi gue khawatir!" Ujar Nadya sembari mengusap wajahnya yg kian pucat

"Kita ke rumah sakit ya" ujar Dian lirih

"Gausaah gue pgn pulang aja, gue mau bareng sama Lo, gue kangen sama lo"

"Kangen? Bukanya kita selalu ketemu y?" Ujar dian Merasa bingung "yauda Ayuk gue juga seneng kalo bisa bonceng lo terus

Lantas Dian pun menaiki motornya dan langsung memakai helm nya dan di sususl dengan Nadya yg ikut naik di belakang Dian

"Gue harap gue selalu berada di belakang Lo kayak gini yan, meluk Lo dari belakang, gue nyaman banget berada deket Lo, gue gk mau kehilangan Lo, selamanya. semoga takdir tidak berkata lain" gumam Nadya di dalam hati

******

"YEYYYYYY"
"YEYYYYY"

YEYYYYYY"
"YEYYYYY"

YEYYYYYY"
"YEYYYYY"

suara ricuh terdengar dari arah Mading sekolah yg terletak di dinding koridor sekolah, lantas Dian dan Nadya yg baru saja sampai ke sekolh pun kangsung buru buru berlari ke arah Mading, mereka ingin mengetahui apa yg sebenernya tertempel di Mading tersebut

This is NaDianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang