19 • Agreement [NC]

5.7K 143 13
                                    

Gaeul berdiri, bersiap pergi. Tapi ia lupa dimana meletakkan tasnya.

"Ini" ujar Jake, memberikan tas Gaeul.

Ekspresi wajah Gaeul tampak datar, menerimanya dan segera melangkahkan kakinya.

"Kalau kau keluar dari kamarku saat ini juga kuanggap kau setuju" kata Jake lantang, setengah berteriak. Menyilangkan tangannya di dada sambil duduk bersandar pada sofa.

Gaeul berhenti bergerak, menutup matanya, menghirup napas dalam dan mengeluarkannya perlahan sambil membuka matanya, lantas memutar badannya.

"Aku tidak pernah setuju" balasnya, dengan nada yang santai, seakan dia baik-baik saja. Padahal ia merasa malu, kesal, bingung, dan pastinya ingin segera menghilang dari sana.

"Sebenarnya aku tidak mau membahas ini, tapi apa kau tega membiarkanku terus menonton video kita? Hm..?" ujar Jake, mengambil ponselnya dan menggoyang-goyangkannya dengan bangga.

"Apa maksudmu? Jangan bicara yang aneh-aneh"

Jake tertawa kecil, meletakkan ponselnya, berdiri dan mendekati Gaeul.

Gaeul mundur beberapa langkah, tapi itu justru menjadi peluang bagi Jake, semakin mendekatinya dan membuatnya bersender ke tembok dan tak punya cara untuk menghindar.

"Kau sedang pura-pura polos atau memang tidak tau? Setiap laki-laki membutuhkan video semacam itu untuk melampiaskan nafsunya. Bahkan, kadang-kadang perempuan juga"

Gaeul diam, menengokkan kepalanya, tak mau melihat Jake yang menatapnya bak seorang anak nakal yang dimarahi ayahnya karena mandi hujan.

"Gaeul, kenapa kau selalu begini....astaga!"

Betapa terkejutnya Gaeul ketika tangan Jake berada di dagunya mengarahkannya agar kedua insan itu saling melihat satu sama lain.

"Aku tidak mau terlibat denganmu dalam hubungan apapun!" tegas Gaeul sedikit berteriak, kemudian ia menyesali tindakannya tersebut.

"Dengan alasan?" Jake masih berusaha lembut menghadapi Gaeul.

"Kau mungkin tidak suka dengan alasanku"

"Katakan saja, aku akan mendengarkan" Jake meyakinkan, berusaha memegang tangan lawan bicaranya, tapi Gaeul menolak.


"Ada orang yang kusukai"

deg!

"Siapa?"

"Itu tidak perlu kukatakan, kan? Yang jelas kau tidak kenal orang itu. Jadi sekarang, tolong berhenti mengejarku"

Mendengar penjelasan Gaeul yang sepertinya serius, Jake menarik badannya. Memberi jarak yang pantas bagi keduanya.

Melihat reaksi Jake, seharusnya ia percaya kan?

Orang yang disuka, memangnya siapa?
Tiga tahun sekolah di SMA tidak ada satupun siswa yang menarik perhatiannya, bahkan guru olahraga muda dan tampan satu itu.

Orang yang dimaksud Gaeul adalah Leonardo Dicaprio, iya, seorang aktor senior mancanegara. Sangat konyol bukan?

Bukan orang yang disukai dalam kehidupan sehari-hari, hanya sebatas idola. Berkat film-film yang dibintanginya, hampir semua genre sudah Gaeul tonton. Itulah sebabnya Gaeul menyukai aktor yang lebih tua dari ibunya itu.

Lucu mengetahui Gaeul berbohong demi menyelamatkan diri dari Jake. Tapi ia juga tidak sepenuhnya berbohong kan?

Cara seperti ini pernah ia lihat dalam sebuah drama. Cara menolak pria yang menyukaimu, ada dua cara. Yang pertama mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa kau menyukai orang lain. Cara kedua, bilang saja kau seorang homoseksual.

BROTHER [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang