30 • Who Are You

515 57 0
                                    

Sota Ryoma.

"Aku akan kesana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan kesana"



















(dua bulan sebelumnya...)

"Kau yakin?"

"Ya, ayah, aku yakin"

"Kalau kau sudah yakin, ayah dan ibu hanya bisa mendukung pilihanmu"

"Terima kasih"

"Kau tau, kalau mereka menolakmu, kau bisa kuliah di manapun di sini"

"Aku yakin akan diterima"



(10 hari kemudian)

"Ada yang ingin aku katakan"

"Tidak bisakah kita makan dulu?"

"Ya, aku akan menunggumu selesai"

"Apa itu penting?"

"Nanti kita bicara setelah makan"
.

.

.

.

.

.

.

"APA?!!"

"Maaf karena baru memberitah—"

*plaak!

"Yah...aku terima kalau kau sangat marah padaku, silahkan keluarkan amarahmu padamu"

*plaaak!

"Aku pantas menerimanya"

"Seoul katamu? Korea? Astaga..... apa apaan ini..."

"Ya, aku mendaftar disana. Satu bulan lagi pengumuman"

"Hahah...kau masih bisa mengatakan itu? Setelah kau menghianatiku? Begitu? Sota Ryoma?"

"Maafkan aku"

"Ryoma!"

"Tadinya aku ingin memberitahukan hal ini padamu, tapi setelah kau bilang orang tuamu menginginkanmu untuk kuliah di Kyodai..."

"Oh? Jadi ini karena orang tuaku?! Begitu??"

"Bukan itu maksudku"

"Yaa! Jelas itu maksudmu! Kau merasa terpaksa? Karena kau adalah kekasihku?"

"..."

"Bagaimana jika mereka menolakmu?"

"Aku sudah memperkirakan semuanya dan kemungkinan aku bisa lolos lebih dari delapan pu—"

"Astaga...."

"Nakamura.."

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"

"Mari kita putus"

*plaakkk!!

"Mulai hari ini dan seterusnya, kita tidak punya hubungan apapun. Dan tidak perlu saling menyapa saat bertemu."







(D-day)

"Ibumu pasti menangis sekarang karena tidak bisa mengantarmu ke bandara"

"Tolong hibur ibu, jangan sampai ibu stress karena harus mengurus Yuki"

"Onii! Jangan lupa telfon aku setelah sampai, ok??"

"Um!"

"Begitu sampai ke bandara, langsung sampaikan alamat yang sudah ayah kirimkan ke sopir taksi"

"Ayah sudah bilang sebelumnya kan pada mantan istri ayah?"

"Ya, dia dan calon suaminya sudah tau kau datang menggantikan ayah"

"Apa mereka akan menerimaku?"

"Tentu saja, kau juga bagian dari keluarga besar ini. Sota, walaupun sekarang kami tidak bersama lagi, tapi
ayah tau bagaimana sifatnya. Dia pasti menyambutmu dan akan menjagamu dengan baik"

"Walau begitu, tetap saja rasanya tidak enak. Tidak seperti keluarga sendiri"

"Karena itu, jaga sikapmu disana. Jangan menyusahkan orang lain, mengerti?"

"Baik, ayah"

"Oh ya ingat, mulai detik ini dan seterusnya gunakan bahasa korea, mereka tidak mengerti bahasa jepang"

"Um, ya, aku berangkat sekarang"

"Onii, peluk aku!!"

"Nana, onii titip ayah, ibu dan Yuki padamu, ok?"

"Okee!"

"Selamat tinggal"

"Hati-hati di jalan! Jangan lupa hubungi setelah sampai!"








###










Dan begitulah awal mula, seorang laki-laki seumurannya, memiliki rambut berwarna putih, tiba-tiba muncul dalam pesta pernikahan orang tuanya.

Dan begitulah awal mula, seorang laki-laki seumurannya, memiliki rambut berwarna putih, tiba-tiba muncul dalam pesta pernikahan orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Gaeul tak mengenalnya, begitu pula Jake.

Namun Gaeul tak melepaskan pandangannya pada laki-laki tersebut. Apalagi setelah ia mulai berjalan mendekati pengantin wanita. Yang tidak lain adalah ibunya sendiri.

Gaeul meletakkan gelasnya, dan mengejar laki-laki misterius itu.

"Tunggu!"

Tbc.

BROTHER [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang