BROTHER [END ✔️]

05 • It's (not) Morning

Jam 11 pagi.

Atau 11 siang, bagi mayoritas orang.

Awal tahun 2021.

Tanggal satu di bulan pertama.

Matahari bersinar terik meski semalam salju turun disertai angin dingin membuat orang-orang yang tadinya merayakan tahun baru di luar ruangan berebut masuk dan menyalakan api.

Namun badai telah berlalu.

Berganti pagi yang cerah dan memberikan suasana hangat.

Membuat beberapa orang enggan turun dari ranjang, apalagi mengingat hari ini adalah hari libur.

Sama halnya yang dilakukan Gaeul.

Ia masih tertidur pulas dengan nyaman di ranjang mahal berukuran king size berwarna putih. Andai tidak ada yang menelponnya, nada dering khas ponselnya membuatnya langsung terbangun dan meraih nakas mengambil ponselnya.

"Halo.." suaranya terdengar serak dan serau. Matanya masih tertutup.

"Yaaa! Kau ada dimana? Aku mencarimu semalaman"

"Ini siapa?"

"Sialan, ini aku Jiwon!"

"Oh Jiwon..."

"Yaa! Kau ada dimana sekarang? Jangan-jangan kau masih mabuk"

"Apa? Aku? Ti—" mata Gaeul terbuka, ia telah bangun sepenuhnya, "—dak, sebentar, aku akan menelponmu nanti".

Gaeul menutup ponselnya dan melihat ke sekelilingnya.

WHAT THE HELL??!!

DIMANA INI???

Ia menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangannya. Mendapati dirinya berada di ruangan asing dan juga bersama .....orang asing!

Gaeul meloncat dari ranjang.

Dengan telanjang!

Bertambah kaget dirinya mendapati seluruh pakainnya berserakan di lantai, cepat-cepat ia meraih selimut untuk menutupi dirinya. Namun hal itu justru membuat orang asing yang tidur di ranjang yang sama dengannya bergerak.

Gaeul menunduk, bersembunyi, takut orang itu menemukannya.

APA YANG TERJADI?

DIMANA?

TEMPAT APA INI?

HOTEL?

SIAPA LAKI-LAKI ITU?

KENAPA MEREKA BISA ADA DISINI?

APA—

BAGAIMANA—

....

Belasan pertanyaan yang membuat Gaeul bingung akan posisinya sekarang memenuhi pikirannya sementara ia masih menyembunyikan diri di samping ranjang besar.

Ia memunguti pakaiannya dengan hati-hati, mencuri pandang ke laki-laki yang sepertinya masih tertidur itu.

Gaeul pun menggunakan kesempatan yang ada untuk ke kamar mandi, bukan untuk mandi, hanya untuk memakai kembali pakaiannya dan segera menghilang dari tempat ini.

"Haa?!! Apa ini???"

Di depan cermin besar ia melihat tanda merah keunguan di bagian tulang selangkanya, tak hanya satu, bahkan ada empat di area berbeda.

Ia lantas mengecek seluruh tubuhnya dan dibuat semakin terkejut karena banyak sekali tanda yang sama di sekujur tubuhnya, di perut, paha, lengan, leher hingga payudara.

Gaeul menatap dirinya di dalam cermin dengan frustasi.

"Aku pasti sudah gila" gumamnya.

Perlahan Gaeul mulai mengingat semuanya.

Semua hal, dengan sangat mendetail.

Mereka melakukan hubungan seks.

Gaeul ingat betul, itu yang pertama baginya. Tapi ia juga ingat baik dia maupun Jake, mereka sama-sama mabuk.

Yang terparah, itu tidak hanya sekali. :)

Luar biasa, karena ini pengalaman pertamanya.

Mereka memang tertidur setelah yang pertama. Namun beberapa jam kemudian keduanya kembali bergulat dan kembali tidur.

Jake kembali terbangun, dan membangunkan Gaeul. Mereka mulai berciuman dan lagi-lagi melakukan seks untuk ketiga kalinya. Ya, ini yang terakhir, tapi Gaeul berani bersumpah yang ketiga adalah yang paling lama dan juga—

Gaeul mencuci wajahnya dan mengelapnya dengan tisu. Sulit dipercaya. Tapi memang begitulah faktanya.

Bukan apa-apa, itu adalah yang pertama bagi Gaeul dan ia melakukannya dengan laki-laki asing dan bahkan tak memakai pengaman dan bahkan melakukannya tak hanya sekali. Berkali-kali!

Gaeul berharap air yang mengalir di wajahnya dapat melunturkan sedikit saja dosa yang telah ia perbuat semalam.

Ia keluar dari kamar mandi, mengambil ponsel dan tasnya lalu pergi dari sana sambil mengucapkan kalimat perpisahan pada laki-laki yang seingatnya bernama Jake.

"Aku berharap tidak akan bertemu denganmu lagi!"

Tbc.