.
./Skip/
Jungkook tersenyum melihat HyungKi kini berseragam TK yang membuatnya sangat mengemaskan dan tampan, ia bersyukur anaknya tumbuh dengan baik. Saat ini mereka ditaman samping sekolah, karena Hyung Ki sedang menunggu ayahnya untuk menjemputnya. Untungnya sang ibu lebih dahulu datang dan menemaninya, ia duduk dipangkuan sang ibu dibangku taman sepi itu, taman yang dikelilingi pepohonan yang rindang hingga sangat nyaman baginya.
"Apa kau punya teman disekolah ?" Tanya Jungkook mengelus rambut halus putranya
"Aku punya banyak teman, eoma jangan khawatir. Teman-temanku semuanya baik" senyum polos Hyung Ki..
Taehyung melirik jam tangannya berkali-kali, hari pertama sekolah saja ia sudah terlambat menjemput anaknya. Ia bahkan lupa bahwa HyungKi sudah masuk sekolah. Ia mempercepat laju mobilnya. Hingga sampai digedung sekolah Hyung Ki namun sekolah itu sudah sepi, tentu saja ia lambat setegah jam lamanya. Ia mulai mencari disekeliling sekolah, Taehyung tau bahwa HyungKi tak mungkin pergi jauh dari sana.
Hingga Taehyung melihat HyungKi ditaman samping sekolah dari jarak yang cukup jauh, ia juga melihat HyungKi dipangku seseorang dibangku taman, namun karena jaraknya cukup jauh ia tak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas
"Apa itu ibu Hyung Ki ?" Tanyanya dan mulai berjalan cepat kearah mereka.Jungkook yang tersadar akan kehadiran Taehyung membuatnya menurunkan HyungKi, dan berlari dari sana. Membuat Taehyung gagal menahannya dan melihat wajahnya. Taehyung menghela nafas kecewa, HyungKi juga memasang wajah kecewa pada ayahnya
"Gara-gara appa, eoma pergi lagi" cemberut Hyung Ki
"Apa kau eoma HyungKi ?" Tanya Taehyung kearah pohon besar, ia yakin seseorang itu bersembunyi dibalik pohon besar disana. Taehyung juga tak memaksa sebuah pertemuan jadi dia tak akan membuat sosok itu tak nyaman padanya. Tak ada jawaban, suasana malah hening dan hanya semilir angin siang yang menerpa wajah tampannya."Bila itu kau, aku tak tau mengapa kau tak menunjukkan wajahmu. Aku tak tau mengapa kau tak ingin menemui ku secara langsung. Mungkin kau marah dan dendam padaku yang membuatmu harus mengandung dan melahirkan Hyung Ki sendirian, mungkin pula karena aku tak mengingat pernah melakukan sebuah dosa besar padamu. Tetapi aku benar-benar meminta maaf atas semua yang aku lakukan dan atas semua ketidak tahuanku" ucap Taehyung.
Jungkook yang bersembunyi dibalik pohon hanya bisa memejamkan matanya sedangkan air matanya terus mengalir dipipi mulusnya, ia mengigit bibir bawahnya agar suara isakannya tak akan terdengar.
"Aku sungguh meminta maaf dan aku akan menebus semuanya. Aku juga tau kau ibu yang baik hingga selalu menemui Hyung Ki. Aku mohon kau tak perlu bersembunyi lagi seperti ini, kau bisa menemuinya sepajang waktu. Kita bisa menjadi orang tua untuknya" ucap Taehyung lagi berharap sebuah jawaban, namun tak ada tanggapan apapun.
"Dan kau tak perlu khawatir. Bagaimanapun dirimu, kau adalah ibu anakku, dan aku akan selalu menerimamu. Aku berjanji" lanjut Taehyung.
Jungkook menutup mulutnya dengan satu tangan, ia matanya terpejam erat saat dadanya makin terasa sesak. Tubuhnya bergetar hebat karena menangis tertahan. Bagaimana ia bisa muncul dihadapan Taehyung, saat dia adalah seorang buronan yang harus Taehyung bunuh. Bagaimana Taehyung bisa menerima bahwa ibu dari anaknya adalah seorang pembunuh, penjahat, bahkan berasal dari lingkungan yang begitu gelap. Bagaimana bisa ia tiba-tiba muncul dan menghancurkan hubungan Taehyung dengan kekasihnya.
Tak ada jawaban, Taehyung mengenggam jemari kecil HyungKi dan pergi dari sana, ia tau mungkin ibu anaknya itu belum bisa bertemu dengannya dan tak akan membuatnya tertekan. Ia mengalah dari rasa penasarannya.
Mendengar langkah Taehyung dan HyungKi yang telah pergi dari sana membuat tangis Jungkook yang sedari tadi ia tahan kini meledak dan menangis sejadi-jadinya hingga ia memukul dadanya yang terasa sesak dan menyakitkan.
'maafkan aku Taehyung, bukan kau yang salah tapi akulah penyebab semua ini, seharusnya aku tak pernah jatuh cinta pada seorang polisi sepertimu, harusnya aku tak membiarkan dirimu menyentuhku, harusnya aku cukup sadar diri. Dan harusnya aku yang memohon maafmu karena membuat hidupmu seperti ini'
.
Jungkook memasuki kamar apartemen pribadinya, ia berjalan lesuh menatap wajah sembabnya dicermin. Masih terlihat jelas matanya yang masih berair, ia lalu menunduk melihat kedua tangannya, ia kembali menangis, bukannya ia lemah namun rasa sakit ini berbeda dari rasa sakit terkena peluru. Ini benar-benar menyakitkan baginya. Ia selalu merasa seorang pembunuh dan penjahat sepertinya tak pantas menjadi seorang ibu, namun ia tak bisa tanpa melihat anaknya.
Bahkan manusia sekejam dirinya saja, masih lemah dan mati-matian demi melindungi juga menyembunyikan anaknya. Ia jadi berfikir bagaimana seorang ibu seperti ibunya dahulu tega meninggalkan anaknya seorang diri. Apa hatinya lebih kejam dari seorang mafia berdarah dingin sepertinya ?
"Apa aku pantas menjadi eomamu Hyung Ki ?"
.
.
.Tbc
Berikan vote 🙏🏻 klik bintang 👇🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Accident {Taekook}
FanfictionRATE_M (Dewasa) Bijak dalam membaca. ACTION, HURT, DRAMA, KOMEDI. TAEKOOK, MINYOON, NAMJIN. Summary : Tiba-tiba Taehyung punya anak yang sama sekali tak ia ingat kalau dirinya pernah melakukan sebuah hubungan dalam sebuah accident ketika ia sedang b...