.
.Jungkook menatap beberpa jenis narkoba dan persenjataan yang diamankan oleh beberapa rekannya, mereka lagi-lagi harus berpindah markas karena para polisi Intel itu sudah mengetahui keberadaan mereka. Mereka bukan saja berbisnis narkoba dan persenjataan ilegal, namun bisnis perjual beli minyak ilegal, penyelundupan minuman beralkohol, bisnis dengan segala merek pemalsuan barang hingga uang, hingga perjudian online. Tak heran mereka bisa menghasilkan uang milliaran sekali bisnis mereka berjalan, Namun hal itu dapat merugikan tiap Negera dimana mereka melakukan bisnis, karenanya sekelompok mafia sepertinya adalah buronan yang paling dikejar oleh para polisi militer dan Intel.
Sekelompok mafia sepertinya juga memiliki pimpinan tertinggi yang tentu jauh lebih kuat dan pintar mengelola setiap binis, sang ketua bertugas, mengelola, mengatur, mengendalikan, menugaskan dan memanfaatkan teknologi hingga segala informasi untuk bisnis mereka. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai pembunuh tanpa perasaan, karena siapapun yang berkhianat dalam bisnis mereka dan menghalangi maka mereka akan membunuh dan menyiksa tanpa peduli hukum yang ada.
Mereka juga dibekali dengan bela diri dan pelatihan yang ketat dan kuat, sehingga mampu melindungi diri dan menyerang setiap musuhnya. Bila gagal dalam pelatihan maka nyawa adalah taruhan yang harus dibayar. Hanya anggota-anggota yang berbakat yang akan lolos dari sana. Selain itu mereka harus pintar dalam mengelabui polisi, bahkan mengatur strategi hingga tak mudah ditangkap. Bila tertangkap, sebelum polisi mengintrogasi untuk sebuah informasi kelompok mereka, maka ia akan terlebih dahulu dibunuh oleh rekan mafianya sendiri.
Itulah mengapa bisnis mafia tak pernah gagal dalam mendapatkan banyak kekayaan.
"Jungkook" panggil satu rekannya membuat Jungkook menoleh dari kegiatannya mengawas anggota lain didalam gudang mereka
"Apa ? Kau tak liat aku sedang mengawasi mereka disini" dingin Jungkook
"Aku akan mengantikanmu, kau dipanggil ketua kita diruangnya, sekarang. Mungkin kau akan diberi misi baru" ucapnya membuat Jungkook memasang wajah malasnya, namun ia tetap pergi dari sana dan menemui ketuanya itu.Jungkook masuki gedung menemui sang ketua diruangannya namun hanya asistennya disana
"Mana Ha Joon ?" Tanya Jungkook menyebut nama asli ketuanya tanpa embel-embel sopan santun seperti yang lain
"Dia menunggumu dikamar pribadinya" ucap sang asisten, membuat Jungkook menganggkat sebelah alisnya curiga, ia tau ini mulai tak beres. Bukannya dia terlalu percaya diri, tapi ia tau bahwa ketuanya itu selalu terobsesi padanya. Untungnya dia adalah orang yang akan melakukan perlawaan habis-habisan sekalipun yang mencoba menyentuhnya itu adalah ketua mafia.Jungkook berjalan dan membuka pintu kamar Ha Joon, dan melihat pria itu hanya mengenakan celana hitam panjang tanpa atasan hingga otot dan ABSnya terlihat jelas, serta ukiran tatto juga menghias sebagian tubuhnya. Pria itu duduk bersandar diatas tempat tidur mewahnya sambil tersenyum kearah Jungkook
"Kenapa kau memanggilku kesini ?" Tanya Jungkook
"Jangan buru-buru aku sedang ingin bersantai denganmu, minumlah dulu" tawarnya bangun dan berjalan kearah Jungkook sambil membawa segelas minuman beralkohol kadar tinggi
"Aku sedang tidak mood untuk minum, jadi bila tak ada urusannya dengan bisnis kita maka aku akan pergi" jengah Jungkook
"Minum! Kenapa ? Kau tak minum alkohol sekarang hum ?" Paksanya
"Sudah kubilang aku sedang tidak mood""Aku tak akan menunggu lagi, aku tidak bisa" ucapnya menyentuh pipi Jungkook yang halus
"Kau terlalu cantik untuk tidak kusentuh" tangannya turun mengelus lengan Jungkook
"Hentikan ini" ucap Jungkook kesal namun sang ketua yang hilang kesabaran mendorongnya keatas tempat tidur dan memaksanya. Jungkook memberontak, ia menahan pria itu agar tak menindihnya.Buakk
Ia menendang pria diatasnya itu dengan keras, ia bukan orang yang mudah diperlakukan seperti itu. Sang ketua terhuyung mundur, ia bisa memperkosa orang yang tak menurutinya namun hal itu sulit ia lakukan pada Jungkook sekalipun kini ia bernafsu padanya. Apakah ia memakai hati sekarang ? Apakah dia mencintai anak buahnya sendiri ?
"Hentikan!" Teriak Jungkook, persetan bila dihadapannya ini seorang pemimpin mafia
"Aku bekerja disini untuk bisnis kelompok kita bukan menjadi namja penghibur malam-malammu!" Ucapnya kesal, ia akan berlalu pergi namun tangannya ditahan oleh sang ketua
"Kalau begitu minumlah minuman yang aku berikan" ucapnya, hatinya terasa menyesakkan hanya karena ditolak. Ia belum pernah seperti ini. Jungkook mengambil gelas berisi minuman beralkohol itu dengan kesal, agar semua selasai ia meminumnya sekali tegukan dan menghempaskan tangannya. Ia membanting gelas yang sudah kosong itu hingga pecah melampiaskan rasa bencinya dan keluar dari sana..
Jungkook berjalan sempoyongan, kadar alkohol itu terlalu tinggi dan sepertinya ditambah sesuatu didalamnya. Tubuhnya panas dan mulai tak fokus
"Ha Joon brengsek!!" Makinya..
Taehyung pulang kerumah, sudah larut malam tentu HyungKi sudah tidur bersama baby sitternya, ia berjalan menuju dapur tanpa menyalakan lampu saking malasnya toh masih remang-remang dari lampu halaman belakang dan area kolam. Ia membuat minuman hangat untuk dirinya sendiri.
Buakkkk
Namun, baru saja ia akan melakukannya seseorang memukul dengan keras leher bagian belakangnya yang vital hingga ia tersungkur tak sadarkan diri.
.
.
.Tbc
Berikan vote 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Accident {Taekook}
FanfictionRATE_M (Dewasa) Bijak dalam membaca. ACTION, HURT, DRAMA, KOMEDI. TAEKOOK, MINYOON, NAMJIN. Summary : Tiba-tiba Taehyung punya anak yang sama sekali tak ia ingat kalau dirinya pernah melakukan sebuah hubungan dalam sebuah accident ketika ia sedang b...