The Accident {Taekook}

{15} KECURIGAAN KETUA MAFIA

.
.

/Skip/

Jimin meletakkan foto -foto sekelompok mafia diatas meja kerja Taehyung
"Ku fikir mafia itu adalah orang-orang dewasa namun ternyata usia mereka bahkan jauh dibawah kita, mereka seperti remaja normal umumnya tanpa mencurigakan" ucap Jimin
"Kau yakin anak-anak ini ?" Tanya Taehyung memastikan, walau semua remaja difoto ini wajahnya tertutup tapi setidaknya mereka sudah mengetahui bahwa para pembuat onar sebagai mafia itu semuanya masih remaja dan mampu mengelabui mereka
"Apa yang akan kita lakukan pada anak-anak ini" frustasi Jimin
"Mereka bukan anak-anak remaja, mereka ini mafia berkedok remaja, mana ada remaja normal yang sudah bisa bermain bisnis ilegal" ucap Taehyung
"Kau benar, mereka kuat walau masih sangat muda. Bayangkan sampai bertahun-tahun kita tak bisa menangkap dan mencari tau informasi tentang mereka, betapa ketatnya kelompok mafia ini"

"Penyamaran mereka sempurna karena itu menyulitkan kita, siapa yang menyangka bahwa mereka anak-anak" Taehyung menghela nafas berat, ia tak habis fikir bagaimana bisa para remaja menjadi seorang mafia.

.

Jungkook memasuki gedung mewah milik ketua mafia yang dijaga ketat, mereka bertemu dilantai atas dimana ruang terbuka hingga terpaan angin malam menerpa wajah imutnya dan dapat melihat indahnya kota Seoul. Ini adalah pertemuan tiba-tiba yang diumumkan ketua hingga mengumpulkan sekitar 20 lebih anggota terkuatnya disana. Saat Jungkook tiba sang ketua langsung menatapnya membuat Jungkook merasa aneh dengan tatapan itu, tak cukup lama karena ketuanya kembali menatap satu persatu anggotanya yang lain yang kini semua telah berkumpul diatas sana.

"Ada apa dengan pertemuan tiba-tiba ini ?" Tanya salah satu sambil menghembuskan asap rokoknya
"Aku ingin, kalian mengerakkan tim masing-masing untuk meledakkan markas kepolisian Milliter" ucap sang ketua mafia, membuat dahi Jungkook mengerut, namun ia tetap diam
"Markas Milliter ?  Ada apa ini ? Itu diluar bisnis kita dan tak urusannya dengan para polisi selama mereka tidak menghalangi bisnis kita" protes salah satu anggota merasa heran akan ketuanya

"Bukankah bagus saat anggota mereka berkurang ? Agar tak ada yang menghalangi kita" ucap ketua mafia itu lalu meminum minuman beralkoholnya sambil melirik Jungkook yang kini menatapnya tajam
"Itu terlalu beresiko, sama saja masuk kekandang binatang buas dan bertaruh nyawa. Yang kita hadapi adalah polisi militer, selama ini kita tak punya pengalaman apapun untuk menyusup kesana dan memasang ledakan" protes yang lain hingga semua setuju, bagaimanapun itu sangat beresiko, lagian mereka juga tidak berurusan dengan polisi selagi polisi itu tidak ikut menghalangi saat mereka sedang berbisnis.

"Kita akan kehilangan banyak anggota bila nekat"
"Aku tidak peduli, yang aku ingin siapapun yang mencoba merebut milikku dan menghalangi jalanku akan mati, itu juga untuk peringatan pada mereka agar tak main-main denganku" ucap sang ketua masih menatap Jungkook dengan tajam, Jungkook mengepal tangannya merasa kesal. Ia tau sang ketua kini curiga padanya
"Baiklah, kalau begitu kita harus membuat strategi agar bisa menerobos masuk kemarkas polisi, itu sangat sulit loh" ucap salah satu anggota mafia yang berpenampilan cantik walau sebenarnya ia juga seorang namja
"Tak ada salahnya bermain-main dengan mereka, sepertinya akan seru juga" timpal yang lain membuat ketua mafia tersenyum.

"Bagaimana menurutmu Jungkook ?" Tanya sang ketua mafia tersenyum miring kearah Jungkook yang menatapnya tajam
"Kau fikir para polisi militer itu mudah kalian lenyapkan ? Itu bahkan pemikiran konyol" tawa Jungkook sinis
"Sepertinya kau keberatan ?" Tanya sang ketua lagi
"Tidak sama sekali, lakukan saja apa yang harus dilakukan bila kalian berfikir bisa memusnahkan para polisi itu" tantang Jungkook balik, toh seorang Kim Taehyung dan rekan-rekannya mana bisa dibunuh dengan mudah
"Baiklah kita buat strategi memasang ledakan disana" putus yang lain.

Ketua mafia terus saja memandang Jungkook sambil tersenyum miring, ya tentu dia tau. Dia adalah seorang ketua mafia yang memiliki banyak sumber informasi, ia juga tau apa yang Jungkook lakukan selama ini dibelakangnya, walau sebenarnya ia baru saja tau hal itu. Entah mengapa ia nekat melakukan hal ini, mungkin ia cemburu, cemburu karena Jungkook selalu menolaknya dan malah berhianat dibelakangnya pada seorang polisi militer. Ia kesal, ia tak terima hal itu, bila ia tak bisa mendapatkan Jungkook menjadi miliknya, maka yang lain juga tak akan mendapatkannya.

Malam itu juga disana, mereka mendiskusikan strategi untuk menyelinap masuk kemarkas kepolisian, Jungkook hanya berdiri sambil melipat tangan dan mendengarkan. Baginya ini sangat konyol, ia tau ketuanya curiga padanya hingga berfikir sejauh ini. Setelah mereka merancang misi dadakan itu hingga larut malam, satu persatu bubar dari sana hingga meninggalkan Jungkook sendiri bersama sang ketua mafia.

Angin malam masih berhembus menerpa wajah imutnya
"Apa kau sedang khawatir sekarang ?" Sindir ketua mafia itu, Jungkook tersenyum miring
"Untuk apa aku khawatir" datar Jungkook
"Mungkin, kau khawatir bahwa seseorang yang penting bagimu akan mati ditangan ku" lanjut sang ketua masih dengan senyuman sinisnya, Jungkook mengepalkan kedua tangannya menahan rasa kesal saat ketua mafia itu pergi dari sana meninggalkannya sendirian.

'kau fikir bisa membunuhnya ? Sebelum itu terjadi, aku yang akan membunuhmu'

.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻