.
.Taehyung berjalan pelan karena masih menahan sakit pada lukanya, ia hanya ingin menemui anaknya malam ini. Ketika ia membuka pintu kamar Hyung Ki, ia melihat anak itu duduk disudut tempat tidur dengan mata yang bengkak, ia pasti menangis seharian. Taehyung melihat boneka kelinci pemberian ibunya sudah tergeletak dilantai kamar membuat Taehyung mencoba menunduk mengambilnya dan kembali meletakkan ditempat tidur tetapi Hyung Ki kembali membuangnya.
"Jangan seperti ini Hyung Ki" Taehyung sudah menduga semua akan seperti ini
"Dia bukan eomaku! Eoma tidak akan pernah menyakiti appa. Aku membencinya" cemberut Hyung Ki
"Tidak Hyung Ki, eoma tidak sengaja melakukannya. Eoma sedang sakit, eoma sakit karena appa. Dan appa baik-baik saja, lihat ? Appa ada disini denganmu" sesal Taehyung
"Dia mencoba membunuh kita ? Mereka hanya miripkan ? Dia sama sekali bukan eoma. Eomaku bukan penjahat, dia bukan pembunuh, dan eoma tidak pernah bersama orang-orang jahat. eoma hanya suka memasak makanan untuk kita didapur, dia suka bernyanyi untuk menemani kita tidur, dan hanya suka beres-beres rumah" ucap Hyung Ki dengan bibirnya yang mulai melengkung kebawah menandakan ia sedang menahan tangis."Jangan berkata seperti itu pada eomamu Hyung Ki, mau seperti apapun dia adalah orang yang menyelamatkanmu hingga kau bisa disini bersama appa, eoma hanya sedang sakit. Semua karena appa" Taehyung mengenggam tangan kecil putranya tetapi Hyung Ki menarik tangannya, ia sangat sakit hati ditatap benci ibu sendiri belum lagi sang ibu mencoba membunuh mereka. Taehyung menghela nafas berat, ia tau ini tak akan mudah, tetapi ia yakin. Ia akan bisa membuat Hyung Ki mengerti.
.
.
Jungkook menatap langit malam diatas sebuah gedung tinggi di Seoul, wajahnya sangat terlihat jelas bahwa ia dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ia menghisap sebatang rokok lalu mengeluarkan asap dari bibirnya yang indah. Memori demi memori ingatannya kembali setelah cairan yang disuntikan Jimin dilehernya itu, membuat hatinya berdenyut perih."Kau melarangku merokok dan ketika aku berhenti malah kau yang merokok" Taehyung merampas rokok Jungkook, membuat namja imut itu cukup kaget karena Taehyung bisa datang keatas gedung tinggi itu pada hal tadi sedang terluka
"Kembalikan" pinta Jungkook namun Taehyung membuangnya. Jungkook mengeluarkan sebungkus rokoknya lagi tetapi Taehyung lebih dulu merampasnya lalu membuangnya
"Kau tak boleh merokok, kau bukan perokok" ucap Taehyung."Kau tak benar-benar menganggapku poloskan letnan Kim ? Sebelum bertemu denganmu aku merokok, bermain judi dengan taruhan ratusan juta, bisnis narkoba hingga senjata ilegal. Jadi merokok bukan satu-satunya hal buruk yang aku lakukan" ucap Jungkook
"Ingatanmu kembali ? Aku tidak tau apa yang Jimin suntikan padamu tadi, tapi sepertinya itu berhasil" Taehyung mendekati Jungkook
"Kalau begitu ayo pulang" ajak Taehyung."Aku tak akan kembali, mau ingatanku kembali ataupun tidak aku tidak akan kembali padamu" Jungkook mencoba membuat Taehyung membencinya, tidak apa-apa asal Taehyung tak menghentikannya apa lagi terus menemuinya saat ini, itu terlalu beresiko bila ketua mafia tau. Semua rencananya harus berjalan dengan baik, ia sudah sejauh ini dan mengorbankan banyak hal
"Kau harus menjalani hidupmu, dan aku akan terus menjalani hidupku seperti semula, anggap saja aku tak pernah muncul dihadapanmu" Jungkook membelakangi Taehyung membuat Taehyung menertawakan perasaannya sendiri."Apa yang baru saja kau katakan ? Kau membuatku jatuh cinta ? Kau membuatku selalu memikirkan mu ? Kau membuatku menyesal hingga aku mau mati, lalu kau bilang melupakan ?" Tanya Taehyung tak masuk akal, Jungkook memejamkan matanya ia tak boleh menangis, apapun yang terjadi ia tak boleh membawa perasaan
"Lihat aku! Lihat mataku Jungkook!" Taehyung menarik Jungkook agar menatap mata elangnya yang memiliki sorot yang tajam, siapapun yang memandang matanya tak akan bisa berbohong.Taehyung menarik dagu Jungkook yang berusaha tak kontak mata dengannya, ia mendongakkan dagu Jungkook agar mata bulat itu menatap matanya tetapi Jungkook memejamkan mata tak ingin menatap mata itu. Tetapi Jungkook menguatkan hatinya dan menatap mata Taehyung.
"Aku tidak mencintaimu lagi, dan aku tidak peduli apapun yang terjadi padamu dan anakmu! Jangan ikut campur dengan urusanku. Harus ya aku tidak pernah bertemu denganmu dan harusnya aku tidak perlu melahirkan anak itu" Jungkook menghempaskan tangan Taehyung dengan kasar yang memegang dagunya. Taehyung menatap Jungkook tak percaya apa yang baru saja Jungkook katakan.
"Kuberi tau sekali lagi padamu! Jangan ikut campur, aku tak segan-segan membunuh siapapun ingin yang berurusan denganku" tekan Jungkook lalu meninggalkan Taehyung yang masih tak bergeming diatas lantai itu.
.
.
Jimin menatap Yoongi yang saat ini duduk dikamar mereka
"Sebenarnya cairan apa yang selama ini kau buat ? Hingga kau menyuruhku menyuntikan pada Jungkook ?" Tanya Jimin, Yoongi menatap pria yang kini menjadi suaminya itu
"Itu obat untuk mengembalikan ingatan Jungkook" jawab Yoongi membuat Jimin menatapnya kaget."Bagaimana bisa kau tau ?" Tanya Jimin
"Sebelum Jungkook pergi dari rumah pada saat terjadi ledakan gedung beruntun malam itu, Jungkook menemuiku dan memohon pertolongan padaku, serta memintaku untuk berjanji tutup mulut" jelas Yoongi
"Yoongi apa yang kau lakukan itu benar-benar berbahaya"
"Jungkook memintaku agar tak memberitahukan siapapun karena ia tak ingin semua rencananya gagal, tapi aku memberi taumu karena kurasa aku tak bisa menyimpan rahasia ini lebih lama"
"Rencana ? Rencana apa ?""Jungkook berencana membunuh ketua mafia itu sendirian dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri dan janinnya"
.
.
.Tbc
Berikan vote 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Accident {Taekook}
FanficRATE_M (Dewasa) Bijak dalam membaca. ACTION, HURT, DRAMA, KOMEDI. TAEKOOK, MINYOON, NAMJIN. Summary : Tiba-tiba Taehyung punya anak yang sama sekali tak ia ingat kalau dirinya pernah melakukan sebuah hubungan dalam sebuah accident ketika ia sedang b...