{55} Flashback

11.8K 1.3K 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Taehyung mengumpat seharian gara-gara ia gagal mengejar Jungkook belum lagi gagal menemukan markas mafia yang sangat sulit untuk dilacak. Ia melihat Hyung Ki yang mulai tertidur malam ini karena lelah menangis merindukan ibunya, bagaimanapun Hyung Ki hanya anak berusia lima tahun yang masih memerlukan pelukan ibunya,  selama Jungkook tak ada, dialah yang mengantikan menemani Hyung Ki sampai tidur walau Hyung Ki selalu merengek hanya ingin dengan ibunya.

Hati Taehyung sebenarnya sangat tak tega melihat Hyung Ki hanya memeluk boneka kelinci pemberian ibunya, ia tau setiap hari anak itu hanya berdoa agar ibunya pulang kerumah seperti hari-hari biasa. Merasa Hyung Ki sudah terlelap tidur, Taehyung beranjak dari tempat tidur putranya.

"Rajut" gumam Taehyung mengambil sweater rajutan Jungkook yang tertinggal dikursi belajar Hyung Ki. Sebelum Jungkook menghilang, ia memang merajut sweater untuk Hyung Ki dengan tangannya sendiri sebelum musim dingin tiba, tetapi rajutan itu belum selesai, membuat Taehyung memeluknya, ia memejamkan matanya tanpa ia sadari air mata menuruni kedua pipi tegasnya, ya, ia sangat merindukan namja cantik yang selalu tulus itu.

/Flashback/

"Seorang pembunuh berantai menewaskan 16 siswa sekolah dengan kepala terpotong...."

"Akulah pahlawan ber....."

"Kecelakaan lalu lintas, seorang pria paruh baya terlindas truk hingga kepalanya pec...."

"Hei!! Baling-baling bambu......"

"Berita terkini, 7 hari tidak ditemukan, mayat seorang nelayan membusuk di...."

"Hei Doraemon......"

Klikkk

HyungKi merampas remote dan mematikan tv, dari tadi ia dan ayahnya saling rebutan remote. Ayahnya memintanya menonton kartun, sedangkan ia ingin menonton berita
"Aku sudah tak nafsu menonton" kesal Hyung Ki setelah mematikan Tv
"Anak-anak harus menoton kartun, buat apa menoton berita yang sama sekali tak disensor" frustasi Taehyung karena anaknya berbeda dari anak-anak lain. Sedangkan Jungkook, yang duduk sambil belajar merajut sebuah sweater dari YouTube yang ada di handphonenya tak peduli pertengkaran ayah dan anak itu yang malah adu mulut.

"Bisakah kalian diam ? Aku benar-benar tidak bisa mendengar penjelasan dari YouTube ini" akhirnya Jungkook ta tahan juga saat tak bisa belajar dengan tenang, merajut butuh pikiran yang fokus hingga Taehyung dan Hyung Ki hanya saling menatap tajam, sepertinya mereka bertengkar lewat pikiran. Sampai akhirnya HyungKi malas meladeni ayahnya dan memilih permainan yang lain.

Taehyung melihat Jungkook masih fokus dengan rajutannya sambil sesekali melihat langkah-langkahnya di YouTube
"Apa yang kau buat ?" Tanya Taehyung
"Belajar dance"
"Aku serius"
"Kau sudah lihat, aku belajar merajut" ucap Jungkook
"Aku tau, tetapi rajutan apa yang kau buat ?" Tanya Taehyung mendekat
"Sweater untuk Hyung Ki, sebelum musim dingin harus jadi" senyum Jungkook
"Kita bisa membelinya" santai Taehyung
"Ini beda, aku akan membuatnya dengan tanganku sendiri sampai selesai" mutlak Jungkook dan Taehyung mengangguk mengerti.

"Bila kau berhasil membuatnya, buatkan aku juga" pinta Taehyung mendekat dan duduk disebelah Jungkook
"Um, tapi selasaikan ini dulu, aku baru belajar"
"Tapi mulai bagus..." Senyum Taehyung hingga Jungkook tersenyum bersamanya sambil belajar rajutan sweater anaknya itu.

/End flashback/


Taehyung mengambil sweater rajutan Jungkook yang belum selasai, disana masih ada alat-alat rajut yang tertinggal bersama sweaternya. Ia kemudian memeluknya erat.


.
.

Jungkook malah melamun, ia memikirkan kata-kata polisi itu semalam'bagaimana bisa dia mengetahui namaku' batin Jungkook"Apa yang kau pikirkan ?" Tanya sang ketua mafia yang datang menghampirinya, saat ini ia memang duduk bersantai dibalkon mewah r...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook malah melamun, ia memikirkan kata-kata polisi itu semalam
'bagaimana bisa dia mengetahui namaku' batin Jungkook
"Apa yang kau pikirkan ?" Tanya sang ketua mafia yang datang menghampirinya, saat ini ia memang duduk bersantai dibalkon mewah rumah mafia itu
"Tidak ada" dusta Jungkook, baginya ketua mafia tak perlu tau
"Aku cuman merasa melupakan banyak hal" lanjut Jungkook dan ketua mafia itu tersenyum
"Kau tak melupakan apapun Jungkook, kau masih mengingat ingatanmu dengan baik bukan ?" Tanyanya dan Jungkook mengangguk
"Tetapi aku merasa ada memori penting yang hilang" Jungkook berdiri dan memegang pembatas balkon, melihat matahari mulai tenggelam dengan indahnya.

Ia menyentuh letak jantungnya, ia merasa selalu menyesakkan disana dan hatinya selalu saja merasa sedih sendiri walau ia tak tau penyebabnya. Paling parahnya, ia selalu merasa merindukan sesuatu yang ia sendiri tak tau mengapa ia merasakan perasaan seperti itu.

"Kau tak perlu memikirkan apa yang tak perlu dipikirkan oleh orang seperti kita. Ingat Jungkook, diorganisasi kita tak pernah membawa perasaan berlebihan. Yang perlu kita lakukan adalah menjalankan bisnis sebaik mungkin" ucap ketua mafia melihat tubuh indah Jungkook yang berdiri membelakanginya
"Aku tau, kau tak perlu khawatir" gumam Jungkook. Angin menerpa wajah indahnya sembari melihat matahari mulai hilang dan langit berganti malam.

.
.

Taehyung berdiri dari balkon kamar anaknya, langit sudah malam, dan putranya sudah tertidur lelap sedari tadi, ia melihat bintang yang begitu indah dilangit bersama bulan yang sendirian. Wajah tampannya tak bergeming melihat langit, ia ingat bahwa Jungkook selalu suka melihat langit malam dan matahari yang terbenam atau matahari yang mulai terbit. Ia selalu berada diatas balkon atau tempat-tempat tinggi bila ingin melihat pemandangan seperti itu.

"Aku harus mencarimu sampai dimana Jungkook ?"

"Apakah kau juga melihat langit yang indah malam ini ?"



.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

The Accident {Taekook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang