.
."Hyung Ki!!" Taehyung menangkap anaknya dan memeluknya dengan erat, membuat tubuh bagian belakang menjadi sasaran peluru Jungkook
"Appa!!" Sadar ayahnya terluka membuat Hyung Ki ketakutan dan menangis
"Bawa dia!" Taehyung meminta rekan polisi yang menyusulnya membawa anaknya menjauh, selagi itu Taehyung berusaha menghentikan Jungkook yang terus mencoba menembak kearahnya. Melihat Taehyung mendekat dan menyadari Taehyung bukan lawan yang sepadan dengannya yang hanya membawa sedikit anggota saat anggota polisi jauh lebih banyak, membuat Jungkook ingin mudur dan pergi namun Taehyung lebih dulu menangkapnya.Taehyung memeluk Jungkook dari arah depan saat Jimin tiba-tiba muncul dengan menahan pergerakan Jungkook dari arah belakang, tangan kanan Jungkook yang masih bebas berusaha melepaskan diri, ia menarik pisau lipatnya dikantung celana.
"Ughh" Taehyung memejamkan matanya saat pisau Jungkook menusuk perutnya makin dalam, darah segar dan hangat bisa ia rasakan mulai mengalir, tetapi ia masih bisa menahannya dan memeluk erat Jungkook dan menahan semua pergerakannya saat Jimin mengeluarkan sebuah jarum suntik pemberian Yoongi, dengan cepat ia menyuntikan itu dibagian leher Jungkook lalu melepaskannya membuat Jungkook refleks menyentuh lehernya yang baru saja Jimin suntikan cairan kekuningan yang aneh.
"Akkhhh" Taehyung memegang perutnya yang luka agar darah tak makin banyak keluar dari sana
"Taehyung!" Jimin membantu Taehyung kembali berdiri
"Jungkook!! Jungkook!!" Taehyung masih ingin mengejar Jungkook yang kabur sambil memegang lehernya
"Kau punya dua luka parah!" Jimin menyeret Taehyung dibantu beberapa anggota polisi karena Taehyung masih nekat ingin mengejar Jungkook, pria itu harus segera ditangani sebelum kehabisan darah disana..
.Jungkook membawa mobilnya dengan cepat untuk kembali kemarkas mewah sang ketua mafia, saat tiba untungnya ketua mafia tak ada disana. Jungkook terus memengang erat bagian lehernya yang berhasil Jimin suntikan cairan itu. Ia berusaha jalan menuju kamarnya walau pandangannya mulai mengabur. Jungkook membanting tubuhnya ditempat tidur memegang kepalanya yang tiba-tiba sangat sakit hingga ia menghentak-hentakan kakinya ditempat tidur mewah itu.
"aarrrgggg!!!" rasa sakitnya makin menjadi-jadi hingga ia berguling, berteriak dan menangis menahan sakit yang teramat sangat dikepalanya, saking sakitnya pandangannya menjadi gelap hingga ia tak sadarkan diri diatas tempat tidurnya.
.
.
Taehyung hanya terdiam sedih saat seorang dokter medis dirumah sakit khusus milliter itu memperban lukanya yang sudah selesai, peluru dari belakangnya tidak mengenai organ vital jadi mereka hanya perlu mengeluarkan peluru dan membersihkannya agar tak infeksi, sedangkan luka tusukan Taehyung cukup dalam dan membutuhkan beberapa jahitan.
"kau harus dirawat inap agar para tenaga medis bisa dengan cepat memulihkanmu" saran Hoseok
"aku harus pulang dan menemui Hyung Ki, dia pasti sangat sedih, dia pasti menangis sekarang" sedih Taehyung, Hoseok menyentuh bahu Taehyung yang terlihat sangat tertekan dan frustasi, ia tak pernah melihat Taehyung seperti ini sebelumnya. Taehyung menunduk seolah menyembunyikan wajahnya dibalik rambut yang turun kedahinya, lalu beberapa saat kemudian bahunya bergetar karena ia menangis, ia sangat merasa bersalah."ini semua karena aku Hoseok, semua ini tak akan pernah terjadi bila aku lebih becus" gumam Taehyung
"dia sekarang kesakitan dan menderita, ia kembali kehilangan jati dirinya, ia kembali kedalam organisasi sialan itu karena aku tak bisa menjaganya dengan baik, bila hal buruk terjadi pada Hyung Ki maka yang pantas disalahkan adalah aku, aku yang membuat mereka terpisah dan menjadi seperti ini" Taehyung mengepal erat jemarinya menahan kesal pada dirinya sendiri yang gagal."ini bukan waktunya kau untuk putus asa dan menyesal Tae, tetapi kau harus berjuang membebaskan Jungkook dari mereka" nasehat Hoseok
"sampai aku mati, aku tak akan memaafkan ketua mafia sialan itu, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri, beraninya dia menjadikan Jungkook boneka" kesal Taehyung, dari sorot matanya Hoseok tau bahwa Taehyung benar-benar dendam."Jungkook tidak akan baik-baik saja bila ingatannya kembali dan menyadari hampir membunuh anaknya, anak yang ia sayangi yang selama ini ia lindungi dengan nyawanya. bila itu terjadi, ia pasti menyakiti dirinya sendiri. kuharap ia tak bertindak sebodoh itu" Taehyung menatap cincin pernikahannya sendu.
.
.
Jungkook membuka matanya, wajahnya begitu pucat dan matanya menyorotkan kesedihan yang teramat sangat. Ia duduk dipingiran tempat tidur tanpa suara, hanya air mata yang mengalir dari kedua bola matanya yang nampak begitu menyedihkan. Dari sorot matanya ia sudah tak memiliki selera untuk hidup lagi. Ia berjalan pelan menatap cermin hias didalam kamar itu, dan mengambil pistolnya dari atas meja rias. Tangan kanan putihnya, mengarahkan pistol itu kekepalanya sendiri, bibirnya bergetar menahan isakannya, ia memejamkan mata membiarkan bulir air mata kesedihan itu menuruni pipinya.
Mengapa hidupnya meyedihkan seperti ini ? Mengapa ia tak terlahir seperti orang lain ? Apakah kematian bisa membebaskannya dari hidup yang menyedihkan ini ?
Ia kembali membuka matanya, mengendalikan dirinya, mencoba sadar dari kegelapan yang kini mengelapkan semua pikiran dan pandangannya. Ia menjatuhkan pistol itu dari tangannya saat menyadari semua belum selesai dan ia tak bisa mati seperti ini. Bila ia harus mati, ia berjanji ia akan mati...
ditangan anaknya sendiri untuk menebus dosanya hari ini.
.
.
.
Tbc
Berikan vote :')
KAMU SEDANG MEMBACA
The Accident {Taekook}
FanfictionRATE_M (Dewasa) Bijak dalam membaca. ACTION, HURT, DRAMA, KOMEDI. TAEKOOK, MINYOON, NAMJIN. Summary : Tiba-tiba Taehyung punya anak yang sama sekali tak ia ingat kalau dirinya pernah melakukan sebuah hubungan dalam sebuah accident ketika ia sedang b...