00

410 72 15
                                    

Selama aku tinggal bersama pakwo, Orang tua ku jarang sekalipulang atau menjengukku dan pakwo.

Sudah hampir 3 tahun lamanya orang tua ku tidak pernah pulang,
Mungkin mereka sudah bahagia ya tanpa kehadiran diriku dan juga pakwo.

Ya, walaupun aku kurang kasih sayang dari kedua orang tua ku, tetapi pakwo selalu memberikan yang terbaik untuk ku.

Pakwo bukan hanya kakek pada umumnya, tapi pakwo juga superhiro dan pelindung untuk ku, dan pakwo lah yang telah memberikan ku kasih sayang yang tulus layaknya orang tua pada anak kandung nya.
Aku bersyukur banget masih punya sosok pakwo yang sangat-sangat menyayangi diriku.

🌻

Setiap pagi pakwo seluruh membuatkan aku sarapan pagi, walaupun hanya dengan tempe goreng, dan tahu goreng saja, tapi aku tetap bersyukur karna masih bisa makan untuk saat ini.

Dan setelah setelah selesai sarapan, aku di antar pakwo untuk pergi ke sekolah, sekalian pakwk berangkat kerja,
Ya, pakwoku memang masih berkerja di salah satu toko kelontong milik tetangga kita.

🌻

Sesampainya gisga di sekolahan, gisga langsung masuk ke dalam kelas.

Seperti biasa, gisga selalu mendapatkan tatapan tidak suka dari temen sekelas nya, bahkan sampai ada yang sengaja menabrak punggung nya sampai gisga terjatuh ke lantai, itu semua tak luput dari pandangan temen sekelas nya, ada yang iba melihat ku, dan bahkan ada juga yang senang dengan penderitaan ku.

"Jagan ada yang nolongin anak miskin ini, kalau ada yang nolongin dia, gue pastiin nasip kalian juga bakalan sama kaya nasib dia" ucap fifi teman sekelas ku.

Di kelas aku memeng sering mendapatkan siksaan dan cacian dari teman-temanku,
Dan aku juga jadi langganan pembulian teman sekolah aku.
Mulai dari kakak tingkat, bahkan sampai teman sekelas ku.

Awalnya mereka cuman membuli, tidak sampai melakukan kekerasan, tapi semakin lama di biarkan mereka semakin berani dan sesekali aku mendapatkan tamparan, jambakan, bahkan tendangan.

🌻

Kringgg.
Jam istirahat pun berbunyi

"Ga, kantin yuk" Ajak Mela teman sekelah ku,

Mela Ayundha, adalah salah satu teman yang mau berdekatan dengan ku.

"Engk dulu deh mel, aku mau ke perpustakaan mau ngambil buku" Jawab gigsa sedikit tak enak hati karna menolak ajakan mela

"Ya udah kalo gitu aku ikut kamu aja ke perpus"

"Eh engk usah mel, aku bisa kesana sendiri kok"

"Yah di tolak mentah-mentah" Jawab mela sedikit di buat-buat

"Eh engk gitu mel, emm ya udah ayok kalo mau ikut ke perpus"

Akhirnya gisga dan mela berjalan beriringan menuju perpustakaan.

Di pertengahan jalan gisga dan mela berpapasan dengan kakak kelas.

"Eh gisga apa kabar? Udah lama gue engk ngebuli lo lagi" ucap Bianca

Gisga dan mela hanya menuntuk, bukan mereka takut pada bianca tapi mereka hanya takut mereka tak bisa lagi bersekolah, mengingat orangtua Bianca adalah salah satu Donatur di sekolah SMK CAKRAWLA.

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang