03

158 46 3
                                    

HAPPY READYNG
Tandai typo🌻

Dan jangan lupa tinggalin jejak kalian ygy.😃


-
-
-
-
-
-
-
-

Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, pakwonya memanggil Gisga untuk dudul di bangku sebelahnya.

"Nduk, sini dulu nduk."

"Iya, wo ada apa?"

"Sini duduk dulu, pakwo mau ngomong sama kamu."

Sebelum pakwo mengatakan sesuatu Gisga merasa ada yang aneh dengab pakwonya dan ada hal yang sedang di sembunyikan.

Hening memyelimuti keduanya, pakwonya pun tak kunjung membuka suara.

"Pakwo, ada apa?"

Kakeknya menoleh ke hadapan Gisga dan mengelus kepala Gisga dengan rasa sayang.

"Ndok, mbak kangen sama orang tua mu dan adik mu, sudah 3 tahun mereka ndak pulang dan ndak pernah mengirimkan pesan buat kita. Mbah pengen kita kumpul kaya dulu lagi. Apa mereka ndak kangen ya sama kita?"

Gisga bisa melihat rasa sedih sekaligus rasa kecewa dari sorot mata pakwonya itu.

"Eumm, mungkin mereka masih sibuk wo jadi ga sempet pulang dan ngabarin kita" Jawab Gisga dengan nada ceria khas miliknya.

Bohong jika Gisga tidak merindukan sosok orang tua, nyatanya dirinya lah yang merasa sangat merindukan sosok kedua orang tua nya.

"Pakwo,"

Bukanya membalas panggilan dari cucu nya itu Suyadi malah menanyakan bagaimana keadaan di sekolah "Gimana sekolah kamu, ndok.? Ada kenalan engk nih?" Tanya kakek yang keluar dari topik pembicaraan.

Suyadi bisa membaca raut wajah cucunya itu, "Apa yang lagi di sembunyiin ndok?" Tanya pakwo tepat sasaran.

"Emm, ga ada kok wo, hehe"

"Ya, sudah masuk aja sana istirahat ndok udah malem juga."

"Ya udah, Gisga, masuk dulu ya wo."

Sebelum Gisga beranjak dari duduknya. Gisga mwncium pipi pakwonya lalu terkekeh, dan berlari menuju kamarnya.

Suyadi hanya menggelengkan kepalanya, sedikit terhibur dengan tingkah laku Gisga barusan.

🌻

Drett
Drett

Hp Gisga berbunya menadakan ada yang menelfon.

"Mela, ngapain dia nelfon malem-malem begini?"

"Halo ass-"

Belum selesai mengucapkan salam, mela sudah lebih dulu berteriak di sebrang sana.

"Aaa Gisga, gue seneng banget akhirnya cowo yang gue incer nge chat gue."

"Assalamualaikum'

"Eh, wa'alaikumussalam hehe lupa maaf ya ga"

"Kebiasaan banget deh"

"Siapa?"

"Itu, si Hans anak kelas sebalah"

"Oh, si Hans, nge chat gimana dia?"


"Banyak, intinya dia malam ini perhatian banget sama gue." Ucap Mela sangat antusias, "Duh jadi pengen terbang nih gue"

"Eumm, apa dia mulai suka sama gue ya ga?" Lanjutnya.

"Jangan terlalu PD dulu, dan jangan terlalu berharap sama dia." Ucap Gisga mengingatkan.

"Dan satu lagi, mungkin dia chat kamu karna gabut aja" Lanjutnya lagi dan tertawa.

"Duh, punya mulut kok lemes banget si mbk, langsung kena ke paru-paru nih."

"Haha, awas nanti kamu terjebak di zona PRENZON." Ucap Gisga pada Mela dan sengaja menekankan kata di paling akhir.

"Duh, coba di filter dulu tuh mulut nya mbk" Ucap Mela kesal.

"Ga seneng banget liat temen nya seneng sebentar"

"Emang kamu nganggep aku temen kamu, mel? Engak kan jadi terserah saya lah"

"Auah gelap"

"Mel"

"Hmm"

"Kok aku kangen banget ya sama orang tua ku. Eumm boleh engk sih kalo aku mau egois sebentar aja?"

Mela yang mendengar nada bicara Gisga yang seketika berubah itu, yang tidak seceria tadi, pun bisa langsung menebak, kalo Gisga sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Emm, semua orang boleh kok egois, tapi apakah dengan lo egois orang tua lo bakalan balik ke rumah?"

Gisga tak menyahut ucapan Mela, dan yang di bilang Mela pun ada benarnya juga.

"Yang sabar ya ga, suatu saat pasti orang tua lo balik ke rumah."

"Aamiin, semoga aja."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Kepo engk nih sama visual nya?

-
-
-
-

Jangan lupa kasih vote cerita ini.






GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang