08

134 41 2
                                    

Happy Reading
Tandai Typo🌻

"Buat anggota baru basket, di mohon untuk segera berkumpul di ruangan osis, Sekarang!"

"Ada apa lagi sih itu, perasaan tiap hari kumpulan terus." ucap Anisa tak jelas.

"Loh kok ngamok, padahal kan yang kumpulan itu kakak bukan kamu. Malah kamu yang ngomel ga jelas." jawab Gisga tak habis pikir.

"Ih kakak, kan Anisa mau nya sama kakak terus, tapi itu kakak nya kumpulan basket terus. Kan jadi Anisa ga ada temen nya.
"Ya gimana dong, kan itu bukan kemauan kakak. Ya udah kakak ke ruangan osis dulu ya, by by sayang."

"Idih sayang, sayangan. Lesbi ya kakak?"

"Sembarangan kalo ngomong, kakak masih lurus, ga belok."

"Nyinyinyi."

"Ya udah sama lah kak, keburu di marah nanti kalo telat."

"Iya deh iya, by by."

"Oke lengkap. Kalian gue kumpulin disini buat ngebahas sekaligus membentuk truktur ke anggotaan putri maupun putra, dan untuk putra kapten basket nya masih tetap yaitu Adam." ucap Bagas memulai pembicaraan.

"Gue sama Adam sudah menemukan siapa yang akan menjadi pendamping adam."

Ciee, pendamping ga tuh.

"Bukan pemdamping lebih tepatnya, kordinator atau bisa kalian sebut ketua. Yaitu namanya....." Bagas kembali diam sejenak.

Ya elah di gantung dong kita

Iya nih sama kaya author kita, sukanya ngengantung orang.

Iya sukanya bikin orang penasaran aja.

Bagas dan Adam yang mendengar itu pun hanya terkekeh geli.

"Oke oke maaf, jadi namanya adalah. Gisga Putri Lengkara ."

Hah, demi apa?

What?

Seriusan?

Demi apa, anak miskin itu yang jadi pendamping Adam gue.

Begitulah teriakan para anggota basket baru dan lama.

Kaget? Jelas, tidak ada hujan tidak ada angin. Tida-tiba dirinya langsung di tunjuk menjadi ketua basket.

"Gas, lo yakin?" tanya Alika selaku kakak kelas yang sangat membenci Gisga. Entah apa yang membuat Alika membenci Gisga.

"Iya yakin, karna gue sama Adam udah liat sendiri. Gimana dia nyelesein tugas dia dengan sangat baik dan sangat bertanggung jawab atas apa yang kita kasih ke dia."

"Tapi kenapa harus Gisga, gas?" tanya Gisga yang penasaran.

"Karna gue yakin lo bisa dan gue juga ngedukung lo kalo lo jadi ketuanya di sini." jawab nya.

"Jadi gimana, yang lain setuju kan kalo Gisga jadi ketua basket putri?" tanya Bagas pada semua anggota basket.

"Sebenernya sih gue ga setuju, tapi mau gimana lagi." ucap Alika sinis.

"Ya udah deh seterah lu aja, mau siapun ketuanya gue ngikut keputusan lo berdua." ucap Anton selaku kakak tinggat.

"Oke kalo begitu kalian boleh bubar, tapi untuk lo Gisga jangan keluar dulu."

Hening untuk beberapa menit, ketiganya memilih diam sampai akhirnya Bagas yang membukan suara.

"Kemaren pak Agus ngesih tau gue tentang perlombaan. Gue harap kalian bisa bekerja sama untuk lomba itu."

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang