23

71 10 13
                                    

Happy Reading
Tandai Typo🌻

-
-
-
-

Berita tentang Gisga sudah tersebar keseluruhan sekolahan, bahkan sekolah lain pun sudah mengetahui tentang berita ini.

Baru beberapa langkah memasuki gerbamg sekolah Gisga sudah di sabut dengan kata-kata yang menyalitkan.

"Heh lo, miskin ya miskin aja. Nggak usah jual diri juga, kalo kek gini kan sekolah kita yang tercemar gara-gara perbuatan menjijikan yang lo perbuat itu."

"Iya nih, mana masih berani dateng ke sekolah lagi."

"Dasar jalang nggak tau malu, dan nggak tau diri."

Gisga tak menghiraukan ucapan demi ucapan yang di lontarkan mereka mengenai dirinya.

Di dalam kelas pun tak jauh berbeda saat dirinya tiba di sekolah, dirinya menyibukan diri dengan mencoret-coret buku bagian belakangnya.

Gisga tak sanggup mendengarkan ucapan temen sekelasnya yang selalu memrbicara kotor terhadapnya.

Tanpa sadar Gisga menitihkan air matanya, "Sakit banget, padahal di sini aku cuman korban." gumannya hanya dalam hati.

"Gis, lo di panggil kepala sekolah. Dan lo juga suruh bawa tas lo." ucap sang ketua kelas.

Kelasnya langsung di buat heboh, "Wow, pasti di keluar nih dari sekolah kita."

"Biarin aja dia dikeluarin, salah sendiri berbuat mesuk di sekolah."

"Dasar cewe nggak tau malu lo, Gis."

Begitulah kira-kira ucapan yang di lontarkan temen sekelas Gisga.

Lalu Gisga bangkit dan berjalan menuju ruang kepala sekolah, di perjalanan menuju ruang kepala sekolah Gisga berpapasan dengan Adam. Tapi Adam seperti tak melihat Gisga, Adam terus berjalan dan Gisga hanya memandang punggung Adam sampai tubuh Adam tak lagi terlihat.

Gisga pun hanya menghela nafas lelah, dan melanjutkan perjalanannya.

Di sisi lain, Adam tengah merutuki dirinya yang tak menyapa Gisga tadi, "Bodoh, udah tau Gisga lagi butuh orang di sampingnya, lo malah jalan terus seolah lo nggak tau Gisga ada di situ."

"Maafin gue, Gis."

***

Di ruangan kepala sekolah ternyata sudah ada Irfan dan pak Risky selaku kepala sekolah.

Gisga pun masuk ke dalam dan duduk di samping Irfan, tapi Irfan tak meliriknya sama sekali.

"Baik saya mulai ya pak?" ucap pak Risky mengawali pembicaraan.

Irfan hanya mengangguk tanpa minat.

"Jadi bapak di panggil ke sekolah lantaran anak bapak terkena kasus, yang bisa mencemarkan nama baik sekolah pak."

"Kasus apa ya pak?"

"Jadi nak Gisga semalam telah di lecehkan oleh seseorang pria yang tidak di ketahui identitasnya, dan itu kejadianya di gudang belakang sekolah pak."

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang