20

88 20 2
                                    

Kamu masih tetap menjadi orang pertama yang paling ingin kucari ketika aku bahagia, terluka, atau bahkan bosan.

~Gisga Putri Lengkara~

***

Setelah pulang dari pantai, Gisga langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur miliknya sambil melihat atas langit langit kamarnya.

"Kok tumben ya, bapak belum pulang?" ucap Gisga dengan pertanyaan nya.

Gisga yang merasa gelisah akhirnya memutuskan untuk mencari informasi terkini.

Tanpa disengaja Gisga melihat update berita terkini yang menapilkan sebuat kecelakaan mobil.

Deg!

Seketika gadis itu langsung terbangun dan wajah tak percaya apa saja yang baru ia lihat di berita baru saja

Gisga mengeleng tak percaya,"engak, engak itu bukan mobil mas Juna." ucapnya mencoba menyakinkan dirinya sendiri kalau itu bukan lah mobil Juna.

Tanpa Gisga sadari air matanya mengalir deras membajiri pipinya, tanpa menunggu lebih lama Gisga langsung pergi menuju rumah sakit untuk mengecek korban kecelakaan itu.

Di perjalanan menuju rumah sakit Gisga tak henti-henti nya menelfon seseorang.

"Mas ayo dong angkat teleponnya, jangan bikin Gisga takut."

****

Sesampainya Gisga di rumah sakit pelita, Gisga langsung menuju resepsionis untuk bertanya, "Sus korban kecelakaan mobil atas nama siapa ya sus?"

"Sebentar ya Mbak, saya cek dulu." ucap perawat itu.

Gisga pun menunggu dengan perasaan yang sulit di artikan.

"Korban kecelakaan tadi atas nama Juna wicaksana kak, dan sekarang masih di tangani di ruangan oprasi."

Deg!

"Makasih Sus." setelahnya Gisga berlari menuju ruangan operasi dengan pikiran tidak tenang.

Karena tidak fokus dengan sekeliling Gisga menabrak seseorang dan terjatuh.

"Maaf-maaf saya engak sengaja." ucapnya lalu bangkit.

"Gisga?"

Merasa tidak asing dengan suara itu lalu Gisga mendongak dan melihat siapa pria yang di depannya ini, dan benar tebakan Gisga.

"A-adam."

Adam pun gelagapan karna Gisga tiba-tiba menangis, tanpa pikir panjang Adam langsung memeluk Gisga dengan sangat erat.

"Adam, mas Juna." ucapnya sangat lirih tapi masih bisa di dengar oleh Adam.

"Kenapa Juna?" jawabnya sambil mengelus rambut Gisga.

"Mas Juna kecelakaan, aku takut Dam."

Adam pun teekejut dan melepaskan pelukanya dengan sangat lembut.

"Ayo, ke ruangan Juna sekarang."

Adam pun menggenggam tangan Gisga, Gisga pun tak menolak ataupun protes dia hanya mengikuti langkah Adam.

Sudah lebih satu jam Gisga dan Adam menunggu di depan ruang oprasi tapi dokter tak kunjung keluar, dan lampu hijau pun masih menyala tanda oprasi masih berjalan.

"Dam, kamu kalo mau pulang, pulang aja nggak papa kok." ucap Gisga memecah kesunyian.

"Engak, gue bakalan nungguin lo disini."

Gisga tak merespon lagi, Gisga hanya terus berdoa untuk keselamatan Juna.

Selang beberapa menit akhirnya operasinya selesai dan dokter keluar ruangan.

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang