13

106 31 16
                                    

Happy Reading
Tandai Typo🌻

***

"Kak, kayanya kak Adam mulai suka geh sama kakak." ucap Anisa memberitahu.

"Engk mungkin lah, orang dia nerima kakak karna dia gabut." jawab Gisga sambil tertawa.

"Hah, gimana konsepnya?"

Flasback on

"Adam, kamu beneran nerima aku?" tanyanya penasaran.

"Hmm." hanya respon singkat yang Gisga dapatkan.

"Yakin? Atas dasar apa kamu nerima aku? Kan aku mis-"

Belum sempat Gisga melanjutkan ucapanya, Adam sudah lebih dulu memotong motong ucapan Gisga. "Gue nerima lo karna gue gabut, jadi engk usah PD." dengan sengaja Adam menekankan kalimat di paling akhir.

Seketika Gisga melemas hingga beberapa menit, "Ga papa deh, btw kamu cowo ke dua yang mau deketan sama aku setelah pakwoku." jawab Gisga dengan sangat tenang.

(Jika di ingat-ingat memang sangat konyol ya, masa cewe yang nembak cowo. Mana responya sangat membagongkan lagi). Wkwk

Gisga pun menggelengkan kepalanya merasa malu atas kejadian yang sangat bodoh itu.

"Kenapa senyum-senyum sendiri? Hayo, kak Gisga lagi mikirin kak Adam ya?" goda Anisa pada Gisga.

"Engak yaa."

🌻

"Eh Ndra, gue tadi denger Gisga bakalan ikut camping dan dia tadi di daftaran sama Adam." ucap Ajeng, teman Andra.

Andra pun menggeram marah ada sorot kebencian yang Andra pancarkan.

"Kayaknya Adam mulai suka deh sama tuh cewe miskin." ucap Ajeng berusaha memprofokasi Andra.

"Kita susun rencana buat malam camping." ucap Andra sinis.

"Ide lo enggak terlalu buruk, boleh juga."

"Oke kita sudah samapi, kalian bisa bikin tenda sekarang. Untuk perempuan kalian di sebelah kanan saya, dan untuk laki-laki di sebelah kiri saya." ucap Bagas selaku ketua osis.

"Oh iya, 1 tenda berisi empat orang ya!" lanjutnya.

"Sini gue bantu masang tendanya." ucap Adam.

"Eh, engk usah dam. Kita bisa sendiri kok." jawab Gisga.

Adam tidak menjawab Adam hanya memperhatika gadisnya mendirikan tenda bersama dengan Anisa.

Sudah 15 menit berlalu, tapi tenda milik Gisga dan Anisa belum juga berdiri.

"Ck, udah di bilang juga, biar gue aja. Keras kepala sih." ucap Adam seperti ibu yang sedang memarahi anaknya.

Gisga menurut dan langsung memberikan ruang kepada Adam, dirinya hanya tersenyum melihat Adam yang tengah membuatkan tenda untuknya.

"Makasih." ucap Gisga setelah tendang miliknya selesai.

"Hmm." jawab nya dan langsung pergi meninggalkan Gisga dan Anisa.

"Dam, bisa bicara sebentar engk?" tanya Andra ketika berpapasan dengan Adam.

"Ga, gue sibuk!"

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang