04

162 49 6
                                    

HAPPY READING
Tandai typo🌻

Jangan lupa tinggalin jejak kalian di sini

-
-
-
-
-
-

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun pun kini ikut berganti.

Ya, sekarang Gisga sudah menduduki bangku kelas XI. Banyak anak baru yang berlalu lalang si koridor sekolah.

"Kok tumben ya si Mela belum nongol, biasanya juga udah bikin ulah." Ucapnya pada diri sendiri.

Drett
Drett

Handphone, Gisga berbunyi menandakan ada yang menelfon dirinya. Gisga mengambil hp nya di saku baju, lalu membaca siapa yang menelfon dirinya.

"Mela, tumben sepagi ini udah nelfon." Guman nya dalam hati.

"Assalamualaikum, mel ada apa?"

"Wa'alaikumussalam, gue mau ngasih tau sama lo ga, maaf karna ini dadakan." Ucap Mela di sebrang sana.

"Ada apa mel?"

"Gue, gue pindah sekolah ga, gue harus ikut orang tua gue ke luar negri."

"Kenapa baru ngasih tau sekarang, mel."

"Maaf, ga."

"Ya, udah jaga diri baik-baik ya, mel."

"Pasti ga, lo juga ya, gue harap lo ga lupain gue."

"Insyaallah, engk."

"Ya, udah gue tutup dulu ya ga telfonnya."

"Iya."

Panggil pun terputus, Gisga masih setia memperhatikan layar ponselnya, sampai ada yang mau nabrak punggung nya dan.

Bruk

"Aduh, maaf kak aku ga sengaja." Ucap seorang gadis, yang Gisga yakini dia adalah murid baru di sini.

"Iya ga papa kok." Jawab Gisga lembut, dan jangan lupa senyum manis khas milik Gisga.

"Kakak, ga papa kak?"

"Ga papa, kamu liat kan ga ada yang luka juga kok."

"Maaf, ya kak"

"Anak baru ya.?

"Iya kak, eumm kenalin nama aku Anisa Firdaus, kelas X Ipa 2." Ucapnya, sekaliagus memperkenalkan diri.

"Wah, bagus banget namanya." Puji Gisga pada Anisa, anisa pun tersipu malu.

"Kalo boleh tau nama kakak siapa ya?" Tanya Anisa.

"Eh, iya ya, aku belum kenalan ya hihi. Kenalin nama aku Gisga putri lengkara, kelas XI Ipa 1."

"Wah, kakak kelas dong." Ucapnya.

"Nama kakak juga mirip sama nama kakak aku yang udah menginggal, dan mungkin umur kalian juga engk jauh berbeda." Lanjutnya lagi.

Gisga pun meresa tak enak hati. "Ya udah, kamu bolek kok anggep saya sebagai kakak kamu sendiri." Ucap Gisga lembut dan senyum manis yang selalu menghiasi wajah cantinya.

Anisa pun mendongan, menatap mata Gisga dalam. Anisa mencari letak kebohongan Gisga tapi nihil Anisa tak menemukan kebohongan itu, yang Anisa temukan adalah ketulusan.

"Kakak, serius." Tanya Anisa untuk memastikan.

Gisga pun hanya menganguk dan merentangkan tanganya untuk membawa gadis manis itu kedalam dekapanya. Tidak butuh waktu lama, Anisa pun langsung memeluk tubuh munggil Gisga.

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang