05

153 42 1
                                    

HAPPY READING
tandai typo🌻

-
-
-
-
-
-
-

"

"Kak Gisga." Pangil Anisa, dengan nada gembira nya.

"Iya, ada apa hmm?" jawab Gisga dengan senyum manis nya. "Senang banget keliatanya." Lanjutnya.

"Eumm. Bunda ngajakin kakak sama kakek buat makan malam di rumah. Kakak bisa kan dateng sama kakek?"

"Emm. Emang ga ngerepotin ya nis?"

"Ya, engak lah kak. Malah nih ya kalo kakak sama kakek engk dateng bunda bakalan kecewa banget." ucap Anisa sedikit di buat-buat.

"Ya, udah nanti kakak usahain deh dateng sama kakek."

"Nah gitu dong kak."

"Tapi." Gisga mendantung ucapnya beberapa detik kemudian, "tapi kakak ga janji ya bisa dateng ke rumah kamu apa enggak."

"Ga mau tau pokoknya kakak harus dateng sama kakek, kalo ga dateng nisa marah sama kakak." final Anisa.

"Iya, deh iya. Ya udah kakak mau masuk ke kelas dulu ya, kamu juga balik sana ke kelas udah mau bel masuk ini."

Keduanya pun berpisah, Gisga masuk ke kelasnya dan Anisa pun sama halnya dengan Gisga.

Di dalam kelas Gisga menyibukan diri dengan mencoret-coret buku yang paling akhir. Biasanya ada teman yang mengajak nya mengobrol entah hanya sekedar bertanya ataupun merecokinya saja. Tetapi sekarang berbeda, yang sering menggangunya sekarang sudah tak lagi bersekolah di Sma Cakrawala. Ya, yang di maksud Gisga adalah si Mela.

Pelajaran pun berjalan dengan tenang. Sampai jam istirah pun berbunyi di setiap sudut bagungan Sma. Dan para siswa dan siswi sudah berhamburan keluar kelas, ada yang menuju kanting untuk mengisi perutnya yang sudah lapar, ada juga yang bermain basket.

Sedangkan Gisga.?

Gisga memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk sekedar belajar, dan tempat itu juga satu-satunya yang bisa Gisga kunjungin setiap harinya.

Di pertengahan jalan Gisga tidak sengaja berpapasan dengan Andra.

"Heh anak miskin, masih inget kan sama gue?" ucap Andra dengan senyum kelicikannya.

"Iya masih, ada apa ya ndra?" jawab Gisga tenang.

"Gue mau tagih janji lo ke gue."

"Janji, janji apa ya ndra?"

"Heh lo lupa ya, dulu kan lo mau jadi babu gue." ucap Andra ngga gas dan menekankan kata babu untuk Gisga.

Gisga pun ingat dengan kejadian 1 tahun silam, dan dia pun ingat dengan janji yang ia buat untuk Andra.

Gisga pun ingat dan mengaguk kecil, Andra pun tersenyum licik pada Gisga.

"Tapi gue masih bebrbaik hati sama lo, jadi gue mau ganti janji lo itu deh."

"Apa ndra?"

"Gue mau lo deketin si ketua basket itu, namanya, Adam gio pamungkas." ucap Andra pada Gisga dan jangan lupakan senyum kelicikan nya.

"Aku, aku ga bisa ndra, maaf."

"Oh, lo ga mau nurutin kemauan gue? Oke, ga papa sih tapi abis ini lo cabut dari sekolah ini, gue bakalan cabut beasiswa lo dan gue suruh tuh keplsek nya buat ngeluarin lo." Ancam Andra dengan menekankan kata beasiswa dan keluar.

Gisga pun terkejut dengan ancaman yang Andra berikan. "Bakalan aku usahain ndra, tapi jangan cabut beasiswa aku ya ndra."

"Nah gitu kenapa dari tadi, jadi kan gue ga buang-buang waktu gue cuman buat lo."

GISGA | TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang