12. Kebenaran Samudra

52 5 0
                                        

Setelah Beberapa Waktu Akhirnya Samudra Dan Samuel Sampai Di Rumah Sakit, Mereka Mencari Kamar Tempat Queenza Di Rawat Yaitu Ruangan VIP 11, Keduanya Pun Langsung Bergegas Ke sana

Sesampainya disana Samudra Memberikan Baju Baru Untuk Raka, Raka Menerimanya Lalu Mengganti Pakaian Nya, Setelah Selesai Raka Menatap Nanar Ke Arah Samudra

"Siapa Yang Masuk Rumah Sakit?" Tanya Samudra Menatap Balik Raka

"Queenza" Bukan Raka Yang Menjawab Tapi Monic

Samudra Mengernyitkan Dahinya Kaget
"Kok Bisa?"

"Ini Semua Gara-Gara Seli Kak" Ucap Monic Membuat Samudra Geram Mendengar Nama Itu

"Sebaiknya Kau Menjauh Dari Queenza" Saran Raka Dan Langsung Mendapat Gelengan Dari Samudra

"Kenapa? Lu Suka Sama Dia?" Tebak Raka Dan Samudra Kembali Menggeleng

"Terus?"

"Queenza Anaknya Bunda Nilam" Samuel Menatap Samudra Tak Percaya

"Sekarang Dia Udah Jadi Adik Gue! Dan Gue Gaakan Pernah Jauhin Dia! Biar Seli Yang Gue Bikin Menjauh!" Tekan Samudra Dengan Bola Matanya Menjadi Biru Terang

"Rumit Sih Ini, Tapi Gue Dukung Keputusan Lu" Ucap Semesta

"Langsung Tebas Aja Lahh" Celetuk Agha Yang Ternyata Ada Disana Juga

"Ga, Perlahan" Ucap Samudra Dingin, Masih Dengan Netra Biru Terang

"Baiklah-Baiklah Adra Yang Terhormat Balikin Samudra" ucap Agha Dan Akhirnya Bola Matanya Menjadi Normal

"Gue Mau Masuk" Ucap Raka Dan Langsung Masuk Ke Ruangan Queenza Saat Dokter Sudah Mengizinkan, Monic Pun Ikut Masuk Ke Dalam Ruangan Queenza Diikuti Oleh Samudra, Samuel, Agha Dan Reygan

Raka Menatap Wajah Gadis Itu Lekat Lalu Mengusap Luka Di Dahinya Pelan, Kurus Banget Kayak Ga Keurus, Batin Raka

Maafin Gue, Gara-gara Gue Lu Jadi Kayak Gini, Batin Samudra Menatap Queenza Yang Masih Belum Sadarkan Diri

"Telfon Keluarganya Sekarang, Nanti Mereka Khawatir" Saran Semesta, Dan Samuel Meraih HP Queenza Di Atas Nakas Dan Mencari Kontak Keluarganya, Saat Sudah Menemukannya Tiba-tiba HP Queenza Lowbat, Untung Saja Samuel Yang Melihat Nomor Bernama Ayah Di HP Queenza Jadi Masih Bisa Disalin Ke HP Samuel

Saat Sudah Tersalin Nomor Itu Tergabung Dengan Nomor Seseorang Di HP Samuel, Same Number Ayah Regan

"Nomor Yang Sama?" Gumamnya

"Kenapa Sam? Udah Belum?" Tanya Monic

"Aah Ini Baru Mau Di Telfon" Samuel Pura-pura Menelfon Dan Setelah Itu ia Memasukkan HP Nya Di Saku Celananya

"Yang angkat ART Katanya Orang Tua Queenza Lagi Di luar Kota, HP Ayahnya Ketinggalan" Bohong Samuel Dan Semuanya Hanya Mengangguk

Queenza Anaknya Ayah Regan?, Batinnya Bertanya-tanya

"Permisi" Ucap Dokter Karan Yang Baru Saja Datang Membawa Baskom Dan Handuk Kecil Di Tangannya

"Bagaimana Keadaannya Dokter?" Tanya Raka Menatap Dokter Karan

"Tadi Sudah Saya Periksa, Dia Baik² Saja Untung Saja Kalian Tepat Waktu Membawanya Ke sini, Jika Tidak Dia Akan Kehilangan Banyak Darah" Jelas Dokter Karan Membuat Semuanya Menghembuskan Nafas Lega

"Saya Kemari Membawakan Air Kompres Untuknya, Dia Belum Sadar Karena Saya Kasih Obat Bius Saat Menjahit Luka Di Kepalanya Tadi, Biar Suster Yang Kompres Nya"

"Biar Saya Aja Dok" Ucap Samudra Dan Samuel Bersamaan, Keduanya Bertukar Pandang Membuat Dokter Karan Tersenyum Canggung

"Saya aja" Timbal Raka

"Baiklah, Kami Keluar Dulu" Ucap Semuanya

Setelah Semuanya Keluar, Raka Mengambil Handuk Kecil Dan Mencelupkannya Ke Air Lalu ia Peras Kemudian Mengusapnya Ke Kepala Queenza Perlahan, Kemudian Raka Mengusap Tangan Queenza Kanan Kiri, Terakhir ia Membuka Sedikit Baju Queenza Dan Mengusap Bagian Perut Queenza

Mata Hazelnya Tak Sengaja Melihat Bekas Merah Kebiruan Dibagian Pinggang Gadis Itu, Raka Mengernyitkan Dahinya Lalu Memberanikan Dirinya Untuk Memeriksa Bagian Punggung Gadis Itu, Benar Dugaan Nya Banyak Sekali Bekas Merah Kebiruan Disana Dan Kelihatan Nya Seperti Luka Baru

"Apa Ini Karena Ulah Seli? Keterlaluan!! Berani Sekali Dia Menyakiti Queen Ku!"

"Lihat Saja Pembalasan Ku Seli Abraham!"

⚜︎⚜︎⚜︎

Setelah Beberapa Lama Akhirnya Queenza Sadar Juga Dan Saat Pertama Kali ia Terbangun ia Disuguhi Pemandangan Indah Di Matanya, Seorang Laki-laki Tampan Tertidur Dengan Damai Di Samping Brankar

Ia Memberanikan Dirinya Untuk Menyentuh Kepala Laki-laki Itu, Namun Pada Saat Tangannya Sudah Berada Di Atas Kepalanya, Laki-laki Itu Memegang Tangan Queenza Membuat Queenza Ketar-Ketir, ia Menyesal Karena Sudah Menyentuh Laki-laki Itu

"Udah Bangun Hm?" Tanya Laki-laki itu Dengan Suara Serak, Khas Orang Bangun Tidur

"I-iyaa Udah Kak" Jawab Queenza Mengulum Bibirnya Sendiri

"Ada Yang Sakit?" Tanya Nya Lagi

"G-gaada Kak" Jawabnya Sedikit Gugup Karena Laki-laki Itu Malah Menggenggam Tangan Queenza Erat, Ia Pikir Laki-laki Itu Akan Marah Karena Queenza Telah Lancang Memegang Kepalanya

"Gausah Gugup" Ucapnya Lagi Dengan Mata Yang Tak Teralih Dari Wajahnya Queenza, Hal Itu Tambah Membuat Queenza Gugup

"K-kak Raka Ngapain Di sini?" Tanya Queenza Mengalihkan Pembicaraan

"Gue Yang Bawa Lu Kesini" Jawabnya Sambil Memainkan Jari² Queenza

"Oh Gitu ya, Makasih ya Kak" Ujar Queenza Lalu Tersenyum

"Hm" Laki-laki Itu Sibuk Memainkan Jari Queenza, Dan Queenza Dibuat Kaget Karena Raka Memasukkan Jari Telunjuk Queenza Ke Dalam Mulutnya Lalu Menghisap Nya

"K-kak Ngapain" Ucap Queenza Yang Sudah Sangat Gugup Karena Ulah Raka, Jantungnya Berdegup Tak Karuan, Queenza Mencoba Untuk Menarik Tangannya Namun Raka Semakin Erat Menggenggamnya

"Kak Raka!" Ujar Queenza Yang Sudah Sedikit Kesal Karena Raka Mengabaikan Nya, Laki-laki Itu Menoleh Ke Arah Queenza Dengan Bola Mata Berwarna Biru Muda, Bukannya Melepaskan Jari Nya Ia Malah Menggigit Kecil Jari Queenza Membuat Sang Empu Meringis

"Iss Kak Raka Sakit Tau! Ngapain Sihh Kek Gitu, Lepasin Tangan Ak Kak!" Ucap Queenza Lagi Namun Tak Ada Jawaban, Laki-laki Itu Hanya Diam Menatap Wajah Queenza Lekat, Queenza Menelan Saliva Nya Susah Payah Kala Ditatap Seperti Itu, Apalagi Oleh Raka Kakak Kelasnya Yang Baru ia Kenal Beberapa Hari Ini

Laki-laki Itu Kembali Menghisap Jari Telunjuk Queenza Sampai² Seperti Tidak ada Rasa Lagi Di Jarinya Akibat Sedotan Raka Yang Kuat

"Kak Raka Denger Ga Sih!" Gadis Ini Sudah Sangat Kesal Sekarang, ia Tak Peduli Siapa Raka Yang ia Tahu Laki-laki itu Sudah Lancang memegang Tangannya Apalagi Sampai Berbuat Lebih Seperti Ini

"I'm Draka Not Raka" Ucap Laki-laki Itu Setelah Melepas Jari Queenza Dari Mulutnya, Warna Matanya Berkedip Sekali Saat Ia Menyebutkan Namanya

RAKAZA [and His Son] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang