Sekolah Lentera Gempar Karena Seli Sang Ratu Bully Tak Ada Di Sekolah, Bahkan Sarah Dan Dela Pun Tak Tau Keberadaan Wanita Itu
Queenza Dibuat Lega Mendengar Kabar Itu, Karena Mungkin Saja Seli Belum Puas Membully Dirinya Dan Kembali Membully dirinya Nanti, Queenza Baru Saja Sampai Di Sekolah Dan Berjalan Santai Di Koridor Menuju Kelas
Keadaan Gadis Itu Sudah Membaik Walau Masih Lemas, Luka² Nya Masih Sakit Jika Tak Sengaja Tersentuh, Tiba-tiba Seseorang Merangkul Dirinya Membuat Queenza Terkejut Dan Reflek Menoleh
"Kak Raka?"
"Hm"
"Kak--
"jalan Aja"
"I-iyaa"
Queenza Tak Berani Membuka Suaranya Lagi Sampai Tiba Di Kelas MIPA 11, Raka Benar-benar Mengantarkan Gadis Itu Ke Kelasnya Dan Kemudian Raka Pergi Ke Kelasnya Sendiri, MIPA 12
"Oanjir Kak Raka Nganter Queenza Ke Kelas"
"Gilak, Iri Gue"
"Dasar Gatel"
"Iss Beruntung Banget Tuh Cewe Dirangkul Kak Raka"
Bisik Para Siswi-siswi Namun Queenza Tak Menghiraukan Kemudian ia Masuk Ke Kelasnya Dan Duduk Di Kursi, Disana Sudah Ada Monic Yang Sudah Berada Disana Sejak Tadi Dan Menyaksikan Raka Merangkul Queenza
"Anjer Iri Gue, Dirangkul Kak Raka Aaa" Ucap Monic Heboh Sambil Menggebrak Meja
"Apaan sih Nic Lebay Tau" Jawab Queenza Sambil Memutar Bola Matanya Malas
"Eeh Gimana Keadaan Lu? Udah Sehat Lu? Seharusnya Lu Itu Gausah Sekolah Dulu" Ucap Monic Menatap Queenza sambil Menampung Dagunya Di Meja
"Udah mendingan Kok" Jawabnya Singkat
"Masa Sih? Kok Lo Kayak Lemes Banget Gitu, Ada Yang Sakit Kah?" Tanya Monic Lagi Disertai Wajah Cemas
"Iyaa, Gue Gppa Kok Cuma Masih Lemes Aja, Kalo Dirumah Terus Rasanya Ga Sembuh²" Jawab Queenza Menatap Balik Wajah Monic
"Yaudah Deh, Eeh Btw Seli Hilang?"
"Iyaa Gue Denger Sih Gitu"
"Bagus Deh, Mati Aja Sekalian" Celetuk Monic Mendapat Toyoran Dari Queenza
"Iss Biarin, Dia Udah Jahat Sama Lu, Padahal Kan Kak Samudra Itu--
Monic Menghentikan Kalimatnya Yang Hampir Saja Keceplosan, Monic Mengulum Bibirnya Karena Queenza Menaikan Kedua Alisnya Menunggu Kalimat Monic Selanjutnya
"Eeee.. Kak Samudra Itu Ga Suka Sama Dia Gitu" Ucap Monic Diiringi Senyum Canggung
"Oh Iya Lah" Jawab Queenza Manggut-manggut Paham, Monic Langsung Menghembuskan Nafas Lega
"Eeh Tapi Gue Heran Loh, Seli Itu Ga Pernah Ga Masuk Sekolah, Pasti Masuk Terus, Kemana Ya Dia" Ujar Monic Yang Sejak Tadi Sudah Sangat Penasaran Kemana Seli Pergi
"Gatau, Dan Ga Mau Tau."
Jawab Queenza Lalu Mengeluarkan Bukunya Dan Membaca Novel Yang Baru ia Beli"Iss!" Umpat Monic
Tak Lama Datang 3 Orang Perempuan Dari Luar Kelas, Mereka Bertiga Menggebrak meja Queenza Sampai Gadis Itu Sedikit Kaget Dan Mendongak Ke Arah 3 Perempuan Itu
"Siapa?" Tanya Queenza Santai
"Sebaiknya Lu Jauhi Raka! Karena Raka Milik gue! Milik Dari Mila Amelia!" Bentak Perempuan Itu Bernama Mila
"Terus?" Ujar Queenza Masih Dengan Santai nya
"Jauhi Raka Bodoh!" Ucap Jeni Kawan Mila Dengan Air Liurnya Yang Muncrat Kemana-mana, Queenza Menunjukkan Wajah Jijiknya
"Jorok Tau Gak" Ucapnya Ketus Lalu Berdiri Berhadapan Dengan Mila
"Berani Lu Sama Kita!?" Ucap Dina Salah Satu Teman Mila Dan Jeni
"Siapa Takut" Jawabnya Santai, Monic Gugup Setengah Mati Karena Queenza Sekarang Sedang Berhadapan Dengan Mila Kakak Kelasnya Yang Terkenal Badas Dan Tukang Bully
"Anjg!" Umpat Mila Lalu Mengangkat Tangannya Ke Udara Siap Untuk Menampar Queenza, Queenza Masih Santai Dengan Matanya Yang Berubah Menjadi Teduh
Namun Pada Saat Mila Melayangkan Tangannya, Semesta Memegang Tangan Mila Kuat Sampai Gadis Itu Meringis, Monic Menghela Nafas Lega Karena Queenza Tak Jadi Tertampar
Semesta Menghempaskan Tangan Mila Kasar Dan Menatap Tajam Ke Arahnya, Mila Menelan Saliva Nya Sudah Payah Melihat Mata Elang Semesta Tertuju Padanya
"Siapa Lo Berani-Beraninya Mau Nampar Dia Haah!?" Tanya Semesta Murka
Mila Bungkam Tak Berani Untuk Menjawab Semesta Yang Sepertinya Sedang Sangat Marah, Apalagi Dengan Kedua Tangannya Yang Terkepal
"Sekali Lagi Lu Berani Nyentuh Dia! Lu Berurusan Sama Gua!" Tekannya Dengan Urat² Lehernya Yang Mengencang, Mila Segera Mengangguk Lalu Pergi Diikuti Oleh Jeni Dan Dina
"Huuuu Pergi Kan Lo, Belum Gue Tonjok!" Heboh Monic Sambil Menggulung Lengan Bajunya
"Halah! Tadi Ciut Nyawa Lo" Ujar Queenza Melirik Monic Sekilas Lalu Melipat Tangannya Di Depan Dada, Monic Menyengir Kuda Sambil Menggaruk Tekuk Lehernya Yang Tak Gatal
Semesta Diam Menatap Queenza Lekat, Queenza Menatap Semesta Balik Membuat Keduanya Saling Bertukar Pandang
"Makasih Kak" Ucap Queenza Memecahkan Keheningan Dari Keduanya, Semesta Hanya Tersenyum Dan Mengangguk
"Ekhem!" Deheman Monic Mengalihkan Atensi Queenza Dan Semesta Ke Arahnya
"Kantin Yuk Laper Nih" Ujar Monic Sambil Menepuk-nepuk Perutnya Pelan
"Gue Kesini Memang Buat Ajak Kalian Ke Kantin, Tapi Gue Liat Mila Ya Jadinya Urus Dia Dulu" Jawab semesta
"Yaudah Ayo Kalo Gitu" Ucap Queenza Diangguki Keduanya
Queenza Langsung Duduk Di Kursi Setelah Sampai Di Kantin, Namun Semesta Masih Berdiri Diikuti Monic
"Loh Ngapain Berdiri Terus?" Tanya Queenza
"Pindah Ke sana Aja Queen" Jawab Monic Menunjuk Meja Yang Disana Sudah Ada Raka, Samudra Dan Samuel, Tanpa Sepatah Kata Semesta Langsung Duduk Di Samping Queenza
"Mau Pesen Apa?" Tanya Semesta Tersenyum Manis Menatap Queenza Lalu Beralih Menatap Raka Yang Tiba-tiba Duduk Di Samping queenza Dan Gadis Itu Berada Di Tengah-tengah Keduanya
Samuel dan Samudra Duduk Berhadapan Dengan Ketiga Orang Itu Disusul Oleh Monic Duduk Di Samping Semesta, Tak Berlama² Mereka Memesan Makanan Mereka Masing-masing Dan Langsung Makan Saat Pesanannya Datang
"Gue Udah Selidiki, Tapi Tetap Ga Menemukan Keberadaan Seli" Ucap Samuel Memecah Keheningan Diantara Mereka
"Dimana Sebenarnya Dia" Tanya Samudra Entah Pada Siapa
"Yang Gue Tau Dia Diculik" Ujar Samuel Sambil Menyesap Jus Jeruk Milik Samudra, Samudra Hanya Melirik Sekilas Lalu Memesan Minuman Lagi
"Handal Banget Tuh Penculik Sampe Ga Ketauan Sama Lu" Ucap Semesta
"Entahlah" Jawab Samudra
"Tapi Apa Penyebab Dia Diculik" Sambung Semesta
"Lu Tau Sendiri Seli Itu Kek Gimana, Mungkin Banyak Musuhnya Diluar Sana" Ujar Samuel
"Iyaa Juga"
Di Balik Itu Ada Seseorang Yang Diam² Tersenyum Smirk Lalu Kembali Memasang Wajah Datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Teen FictionKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...