21. Murka

35 4 0
                                    

Happy Reading ♡𖨆

Janlup Buat Vote And Komen ya 👍

Ken Minta Sama Kalian Buat Nyiapin Mental Sebelum Baca Part Ini.
ꔛꔛꔛ

Hari Sudah Siang Waktunya Para Murid Untuk Pulang Ke Rumahnya Masing-masing, Raka Ingin Mengantarkan Queenza Pulang Namun Gadis Itu Terus Menolak

"Gausah Kak, Biarin Queenza Sendiri Aja" Ucap Queenza Yang Sudah Lelah Berdebat Dengan Raka Sejak Tadi

"Yaudah Sana!" Timbal nya Singkat Lalu Menaiki Motornya Dan Meninggalkan Queenza Saat Taksi Pesanan Gadis Itu Datang, Queenza Hanya Menghembuskan nafasnya perlahan Lalu Masuk Ke Dalam Mobil

Tak Lama Queenza Sampai Dirumah, Gadis Itu Sudah Sangat Kelelahan Dan Juga Kepalanya Yang Terasa Pusing, Queenza Sudah 3 Kali Melewatkan Waktu Cek up Nya, Entah Bagaimana Kabar Tumor Itu

Baru Saja ia Menginjakkan Kaki Di Ambang Pintu Tangannya Sudah Ditarik Paksa Oleh Regan Menuju Ruang Kerjanya, Regan Langsung menampar Pipi Queenza Kuat Sampai Wajah Gadis Itu Menoleh Ke Samping

"Darimana Saja Kamu Hahh!? Tetangga Bilang Dia Melihat Mu Bersama Laki-laki Menuju Ujung Jalan Kota Bandung! Ternyata Dugaan Saya Benar Kan Kalo Kau Adalah Bitch!!!" Ucap Regan Penuh Penekanan, Queenza Menggeleng Sambil Memegangi Pipinya Yang Terasa Pedas

"E-engga Yah! Itu Temen Queen! Semalam Hujan Jadinya Queen Nginep" Jawab Gadis Itu Kembali Mendapat Tamparan Kuat Dari Regan

"Menginap? Bersama Laki-laki? Dasar Murahan!! Bikin Malu!!!" Sambung Regan Lalu Mengambil Rotan Dan Menyebatkan Nya Ke Tubuh Queenza Membuat Sang Empu Meraung Kesakitan

"A-ayah Udah!! S-sakit Ayah!" Raung Gadis Itu Namun Regan Tak Memberhentikan Aksinya, Regan Malah Semakin Kuat Menyebat Gadis Malang Itu, ia Menyesal Ingin Pulang, Bagi Orang Rumah Adalah Surga, Tapi Tidak Dengan Seorang Queenza Azalea, Rumah Adalah Neraka Bagi nya.

"Ayah Stopp!! Sakit Ayah!!" Teriaknya Tak Tahan Dengan Rasa Sakit Ini

"Diam!!" Timbal Regan Lalu Menyebat Mulut Gadis Itu Sampai Mengeluarkan Darah Dari Kedua Bibirnya, Queenza Sudah Tak Mempunyai Tenaga Untuk Melawan

"Sini Kamu!" Regan Menarik Paksa Tangan Queenza Menuju Kamar Gadis Itu

Regan Membuka Pintu Kamar Mandi Lalu Mendorong Queenza Sampai Membuat Gadis Itu Tersungkur Dan Hidungnya Mengenai Sisi Bathtub Sampai Mengeluarkan Darah

"Jangan Keluar Sampai Besok Pagi! Dan Ingat!! Jangan Pernah Mengadu Kepada Siapapun! Jika Tidak Saya Akan Siksa Kamu Lebih Dari Ini!" Ucap Regan Lalu Keluar Dari Kamar Mandi Dan Mengunci Pintunya Dari Luar

Queenza Tergeletak Tak Berdaya Di Lantai Dingin Kamar Mandi, Gadis Itu Menangis Merasakan Sakit Di Sekujur Tubuhnya, Bahkan Tangan Dan Kakinya Sakit Jika Di Gerakan, Tak Lupa Dengan Kepalanya Yang Amat Pusing Sejak Tadi Membuat Gadis Itu Kehilangan Kesadaran Nya

Di sisi Lain Raka Sibuk Mengirimi Queenza Pesan Tapi Setelah Nya Di Hapus Lagi, Laki-laki Itu Bingung Plus Jadi Sedikit khawatir Karena Sejak Tadi Queenza Tak Membalas Pesan Darinya

Apa Karena Queenza Belum Menyimpan Nomor Raka Sampai Tak Tau? Aah Mustahil! Raka Beberapa Kali Menyebutkan Namanya Di sana, Tak Mungkin Jika Gadis Itu Tak Mengenalinya Apalagi Raka Memasang Profil Foto Diri-Nya Sendiri

"Kok Ga Di Bales Sih!" Racau Laki-laki Itu Mondar-mandir Di Kamarnya Dengan Dahi Yang Berkerut

"Lihat Saja, Besok Gue Juga Gabakal Respon Lu Queen" Ucapnya Sambil Melipat Tangannya Di Depan Dada

⚜︎⚜︎⚜︎

Hari Sudah Pagi Namun Queenza Masih Berada Di Dalam Kamar Mandi Dengan Keadaan Masih Tak Sadarkan Diri, Regan Masuk Ke Dalam Kamarnya Lalu Membuka Pintu Kamar Mandi

"Hey! Bangun Kau! Cepat Bangun Dan Pergi Ke Sekolah! Jadilah anak Yang Berguna Queenza!! Jangan Habiskan Uang Saya Hanya Untuk Menyekolahkan Anak Malas Seperti Mu!" Bentaknya Lalu Menyiram Wajah Queenza Dengan Air Satu Ember

Queenza Tersadar Sambil Terbatuk Lalu Duduk Dengan Sisa Tenaganya, Queenza Mengedarkan Pandangannya Karena Kepalanya Yang Masih Terasa Pusing

"Cepat Bersiap Untuk Sekolah Queenza!! Apa Kau Tak Dengar Haah!?" Sambung Regan

"Q-queen Ga Sekolah Dulu Ya? Queenza Capek Ayah" Jawab Gadis Itu Lemah

"Gaada Alesan! Capek Darimana Kamu!? Cepat Bangun!"

"Engga Ayah! Queen Capek!" Ucap Gadis Itu Sambil Menangis

"Berani Kamu Membantah Saya? Rasakan Ini" Regan Membuka Ikat Pinggangnya Lalu Mencambuk Tubuh Queenza Membabi Buta Membuat Sang Empu Terbatuk lalu Memuntahkan Darah Segar

"Ayah Cukup!! Stop Ayah!!" Ujar Queenza Disertai Isak Tangis Namun Diri-Nya Tak Mempunyai Cukup Tenaga Untuk Melawan

"Saya Tak Akan Berhenti Sebelum Saya Puas Melihatmu Tersiksa! Dasar Tak Berguna!" Ucap Regan Lalu Menendang Kuat Kaki Gadis Itu Menggunakan Sepatu Pantofel Yang ia Kenakan

Tubuh Queenza Bergetar Hebat Menahan Rasa Sakit Yang Menghantam Sekujur Tubuhnya, Gadis Itu Kembali Terkulai Lemah Di Lantai

"Ayah? Ayah Dimana? Bunda Udah Siapin Sarapan Buat Ayah" Panggil Bulan Dan Regan Langsung Menghentikan Aksinya Lalu Memakai Kembali Ikat pinggang Nya Kemudian Keluar Dari Kamar Queenza Dan Turun Ke Bawah Menemui Bulan Sang Istri

Queenza Menangis Tersedu-sedu Sambil Memukuli Lantai Dengan Tubuh Yang Bergetar

"Queen Benci Ayah!! Benci!!!" Teriak Gadis Itu Disertai Tangisan Yang Begitu Dalam, Kamar Ini Kedap Suara, Tak Akan Kedengaran Jika Berbicara Dari Dalam Namun Kedengaran Saat Seseorang Memanggil Dari Luar

Queenza Berdiri Susah Payah Lalu Menghidupkan Shower Untuk Membersihkan Darah Di Lantai Kamar Mandi Serta Mandi Untuk Pergi Ke Sekolah Seperti Yang Regan Inginkan

Luka² Nya Terasa Sangat Perih Ketika Air Menyentuh Tubuhnya Membuat Queenza Tak Berhenti Meringis

Tak Lama Queenza Selesai Lalu Mengobati Luka² Yang Ada Di Tubuhnya Dan Langsung Memakai Seragam Sekolah Kemudian Berdiri Di Depan Cermin Untuk Melihat Keadaan Fisiknya Saat Ini, Wajah Dan Bibir Yang Pucat Serta Bibirnya Yang Sedikit Terluka, Itulah Yang ia Lihat

Queenza Tersenyum Miris Melihat Keadaan Diri-Nya Sendiri Yang Sangat Menyedihkan Dari Cermin

"Lihatlah Hamba-Mu Yang Lemah Ini Ya Allah, Begitu Menyedihkan Nya Dia, Disiksa Oleh Ayahnya Sendiri Dan Tidak Di Perduli Kan Lagi Oleh Ibu Kandungnya."

⚜︎⚜︎⚜︎

"Ayah, Kemarin Bunda Anterin Teh Ke Ruang Kerja Ayah, Bunda Ga Sengaja Nyenggol Vas Anggrek Ayah, Jadinya Pecah Deh" Ucap Bulan Dan Regan Hanya Diam Lalu Tersenyum

"Gppa Bunda, Nanti Ayah Beli Lagi Yang Baru" Jawab Regan Dan Bulan Mengangguk. Dasar Bermuka Dua.

RAKAZA [and His Son] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang