26. Penjara

50 6 2
                                    

Regan Sudah Di Tahan Di Kantor Polri Bersama Banyak Sekali Napi Dengan Berbagai Kesalahan Yang Mereka Perbuat.

"Hey! Pijit Punggung Ku!" Ucap Salah Satu Napi Kepada Regan

"Siapa Kau Berani Seenaknya Menyuruh Saya Haah!?" Jawab Regan Lantang Mendapat Bogeman Di Wajahnya

"Cepat Turuti Bos Kami! Atau Kau Mati Disini!" Sungut Napi Lain, Terpaksa Regan Menuruti Nya, Pria Itu Memijit Pundak Odi Napi Yang Katanya Yang Terkenal Kejam, Regan Mendekatkan Tangannya Ke Leher Odi Dan Mencoba Untuk Mencekik Pria Itu Namun Tenaga Odi Lebih Kuat Sehingga Odi Dengan Mudahnya Membanting Tubuh Regan Ke Lantai

"Semuanya Harap Tenang! Jangan Membuat Keributan" Ujar Seorang Polisi Namun Tak Menghentikan Aksi Odi, Laki-laki Itu Terus Membogem Wajah Regan Serta Menginjak Kaki Dan Perut Regan Membuat Regan Berteriak Kesakitan

Polisi Itu Segera Ingin Membuka Pintu Sel Tapi Lupa Dimana Kuncinya, Kuncinya Tergabung Dengan 100 Kunci Sel Lainnya, Satu Persatu Ia Coba, Regan Hampir Mati Di Sana Sampai Kunci Ke 30 Akhirnya Pintu Sel Terbuka Dan 2 Polisi Memegangi Odi Dan 2 Polisi Lainnya Membawa Regan Ke Rumah Sakit

Regan Dibawa Ke Rumah Sakit Cahaya Hati Tempat Queenza Dirawat, Regan Dibawa Oleh 2 Suster Di Atas Kasur Rumah Sakit Menuju Ruang UGD Karena Regan Terus Memuntahkan Darah Sejak Tadi

Queenza Yang Ingin Jalan² Bersama Raka Dan Samudra Melihat Keadaan Ayahnya Yang Tak Berdaya

"A-ayah? Ayah Kenapa Kak? Queen Mau Lihat Ayah" Ucapnya Yang Ingin Pergi Namun Dicekal Oleh Raka

"Gaboleh, Dia Udah Jahat! Gausah Perduliin Dia Lagi!" Tegas Raka

"Queen Tau! Tapi Dia Tetep Ayahnya Queen!" Timbal Gadis Itu Sambil Memberontak Untuk Melepaskan Dirinya Dari Pelukan Raka Yang Erat

"Gak!" Ucap Raka Tajam Dan Queenza Langsung Bungkam

"Berhenti Mikirin Ayah Gila Seperti Dia! Inget Queen! Lo Udah Banyak Luka Yang Dia Buat Di Tubuh Lu" Sarkas Samudra, Queenza Hanya Mengangguk Pasrah Lalu Ikut Bersama Raka Ke Taman Diikuti Samudra Di Belakangnya, Laki-laki Itu Memakai Kacamata Hitam Dengan Wajah Sangarnya Berjalan Angkuh Di Belakang Raka Dan Queenza Layaknya Seorang Bodyguard

Banyak Orang-orang Serta Suster Bahkan Seorang Dokter Perempuan Terpana Dengan Aura Tampan Samudra Kemudian Tiga Orang Itu Duduk Di Salah Satu Kursi Taman

"Oh iya Kak, Monic Kemana Ya?" Tanya Queenza

"Gatau, Agha Juga Ga Muncul²" Jawab Raka

"Oh Oke"

☆☆☆

"Maafin Agha Mah Pah"

"Siapa Perempuan Yang Sudah Kau Sentuh Agha?" Tanya Raga Ayahnya Agha

"Monic Zahara, Anaknya Bara Zakara" Jawab Agha

"Bara Zakara? Wah Berarti Kita Bakal Jadi Besan Sama Bara Mah" Ucap Raga Bahagia Lalu Memeluk Istrinya

Agha Menatap Kedua Orang Tuanya Cengo, Bukannya Marah Malah Seneng

"Kok Malah Seneng Sih Mah? Pah?" Bingung Agha

"Papa Sama Mama Emang Udah Lama Mau Jodohkan Kamu Sama Anaknya Pak Bara Tapi Udah Kayak Gini, Besok Juga Adalah Pernikahan Kalian!"

"Apa!?" Ucap Agha Dan Monic Bersamaan Walau Mereka Jauh

☆☆☆

"Queenza!!!" Panggil Monic Heboh Yang Baru Saja Datang Bersama Agha, Queenza Yang Makan Bubur Disuapin Oleh Raka Nyaris Tersedak Tapi Langsung Dikasih Minum Oleh Raka

"Gausah Teriak²" Tegur Raka

"Iyaa Lah Hehehe" Jawab Monic Menyengir Kuda

"Oh iya Kalian Kemana Aja? Kok Baru Dateng?" Tanya Queenza

"Habis Pesen Gaun Sama Tuxedo" Jawab Agha Santai

"Loh? Buat Apa?" Timbal Samudra

"Buat Pernikahan Kami Besok"

Queenza Benar-benar Tersedak Sekarang, Gadis Itu Terbatuk Sampai Matanya Mengeluarkan Air Mata, Raka Memberi Queenza Minum Lalu Gadis Itu Menetralkan Nafasnya

"Mimpi Apa Kalian Sampai Mau Nikah?" Ucap Queenza Tak Percaya

"Jadi Gini"

Flashback Kemarin Malam.

"Eeh Nic Gue Mau Ke Markas Dulu Ambil HP Gue Ketinggalan"

"Yaudahlah Ayo Cepetan, Gue Udah Capek Nihh"

"Iyaa Ayo"

Mereka Berdua Sampai Di Markas Dan Masuk Ke Dalamnya, Sudah Sangat Sepi Karena Mungkin Anggota Lainnya Sudah Pulang Ke Rumah Masing-masing, Agha dan Monic Masuk Ke Kamar Untuk Mencari Keberadaan HP Agha

"Eem Haus Juga" Ucap Monic Lalu Meminum Air Yang Sudah Terisi Di Cangkir Atas Meja, Monic Merasakan Badannya Panas Dan Menggeliat Kepanasan

"Iss Kok Malah Jadi Gerah Sih" Racaunya Sambil Mengipas Badannya Menggunakan Bajunya Bagian Dada

Agha Menoleh Dan Melihat Secangkir Air Yang ia Seduh Dengan 5 Butir Obat Perangsang Di Dalamnya Tadi Pagi Sudah Habis Diminum Oleh Monic, Agha Menelan SaliVanya Susah Payah Melihat Gunung Kembar Monic Yang Terekspos Karena Monic Terus Menggerakkan Bajunya Kesana Kemari

"Aghahhh!! Gerah ihhh" Ucap Monic Disertai Sedikit Desahan Membuat Nafsu Seorang Agha Memuncak

"Bantuin Iihhh!! Gerah Banget!" Ucap Monic Lagi Yang Sudah Seperti Cacing Kepanasan

"Lo Gaakan Nyesel Kan?" Tanya Agha Memastikan

"Bodoamat Lah Gerah Banget" Monic Melepas Baju Yang ia Pakai Menampakkan Gunung Kembar Miliknya Yang Masih Tertutup Bra Hitam

"M-monic?" Ucap Agha Gugup Karena Monic Mendekat Ke Arahnya Dengan Tatapan Berkabut Akan Nafsu

Agha Langsung Mendorong Tubuh Monic Ke Kasur Dan Menindih nya, Dan.. Terjadilah Ninuninu..

Flashback Off

"Oh Gitu ya, Ninuninu Apaan Maksudnya?" Tanya Queenza

"Idih! Sok² an Bilang 'Oh Gitu ya' Tapi Ga Ngerti!" Ucap Agha Menggelengkan Kepalanya

"Beneran Gatau, Ninuninu Apa Kak?" Tanya Queenza Pada Raka Dan Samudra, Kedua Orang Itu Diam Bingung Ingin Menjawab Apa

"Aelah, Artinya Bertemunya Ko*n*t*ol Dengan M*e*m*e*k" Ucap Agha Santai Mendapat Pelototan Dari Raka Dan Samudra

"Gausah Kotorin Otak Polos Queenza!" Ucap Raka

"Iihhh Queen Ngerti Sekarang, Geli Tau!"

"Ngapain Nanya Kalo Pada Akhirnya Geli" Celetuk Agha

"Ntar Juga Pasti Lu Nyusul" Sambungnya

"Iihhh Queen Ga mau ya! Queen Mau Sekolah Dulu, Kerja Dulu, Baru Nikah!"

"Iya² Terserah Lo Deh"

RAKAZA [and His Son] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang