Pagi Ini Queenza Sudah Siap Dengan Outfitnya, ia akan Pindah Ke Bandung Sebentar Lagi, Barang-barang Nya Pun Sudah Di Bawa Oleh Rehan Dan Queenza Akan Pergi Bersama Regan Nanti Setelah Urusan Ayahnya Itu Selesai
Soal Semalam Queenza Masih Memikirkan Siapa Yang Di Telfon Nilam Sampai Nilam Tertawa Seperti Itu, Queenza Saja Jarang Mendengar Dan Melihat Bunda nya Itu Tertawa
Ia Duduk Di Kursi Teras Rumahnya Menunggu Kedatangan Regan Dan Pergi Ke Bandung, Rehan Sempat Mengajak Nya Untuk Pergi Duluan Namun Gadis Itu Menolak, Tak Lama Queenza Melihat Nilam Sedang Menyiram Tanaman Halaman Depan
Gadis Itu Tersenyum Lalu Berdiri Dan Berjalan Mendekat Ke Arah Nilam, ia Berdiri Di Samping Nilam Dengan Tangan Yang Ia Pegang Ke Belakang Badannya
"E'em Bun" Panggil Queenza Ragu²
Nilam Menatap Queenza Lalu Mengangkat Kedua Alisnya Seolah Bertanya Kenapa, Queenza Menghembuskan nafasnya Pelan
"Bunda Kenapa Sih? Setelah Pisah Sama Ayah Kok Jadi Cuek Gini" Ucapnya Yang Sudah Kesal Dengan Sikap Nilam Padanya
Nilam Mematikan Air Nya Lalu Menatap Ke Arah Queenza Sepenuhnya
"Bunda Ga Cuek Kok, Tapi Kita Harus Seperti Ini Sekarang, Kamu Harus Terbiasa dengan Ini Queen" Jawab Nilam Membuat Queenza Mengernyit Kan Dahinya Bingung
"Apa Maksud Bunda?" Tanya Queenza Lagi Masih Dengan Tenang
"Bunda Akan Menikah Lagi"
Deg
"Secepat Itu?" Ucap Queenza Tak Percaya Bahwa Nilam Akan Menikah Lagi Secepat Ini, Padahal Baru Kemarin Regan Dan Nilam Resmi Bercerai
"Iyaa, Bunda Sudah Lama Menjalin Hubungan Dengannya, Karena Perjodohan Gila Itu Kami Jadi Berpisah" Jawab Nilam Sambil Memalingkan Wajahnya Ke Samping
Queenza Tertawa Renyah Mengahadapi Kenyataan Ini, Perjodohan Gila? Apa Maksudnya?
Tak Sadar Air Matanya Sudah Mengalir Di Pipinya Yang Putih Mulus"Sebenarnya Bunda Dan Ayahmu Di Jodohkan Karena Orang Tua Kami Ingin Segera Memiliki Cucu, Sampai² Mereka Merencanakan Semuanya Dan akhirnya Kau Lahir Queen" Ucap Nilam Lagi Membuat Hati Queenza Sangat Sakit
"Oh, Jadi Queen Itu Ga Kalian Inginkan? Melainkan Opa Yang Menginginkan Ku?" Tanya Queenza Dengan Nada Dingin
"Iy--
"Stop!! Keterlaluan Kamu!" Ucapan Nilam Terpotong Dengan Kedatangan Regan Dengan Wajah Merah Padam Karena Marah, Tak Lupa Dengan Kedua Tangannya Terkepal Sampai Urat-urat Tangannya Menonjol
Nilam Langsung Bungkam Dan Memundurkan Kakinya Membuat Jarak Pada Kedua Orang Itu
"Jadi Benar Dugaan Saya Selama Ini! Dasar Tukang Selingkuh!" Ucap Regan Marah
"Untung Saja Kita Sudah Bercerai, Berani Sekali Kau Mengatakan Hal Seperti Tadi Pada Putri Ku! Bitch!!" Sambung Regan Dan Langsung Menarik Tangan Queenza Untuk Masuk Ke Dalam Mobil Disusul Diri-Nya
Nilam Menangis Dalam Diamnya, Sekarang Ia Seorang Diri Jika Saja Sifat Regan Normal Sama Seperti Orang Pada Umumnya, Nilam Tidak Akan Melakukan Itu
Nilam Segera Menghapus Air Matanya Melihat Kedatangan Zergan Sang Kekasih Yang akan Menikah Dengannya Besok, Nilam Tersenyum Melihat Seorang Laki-laki Bersama Zergan
Laki-laki Itu Menepati Janjinya Akan Memperkenalkan Dirinya Pada Anak Zergan, Kedua Orang Itu Sama Tampannya Cuma Ketutup Umur
Zergan Menghampiri Nilam Yang Tersenyum Hangat Padanya
"Hay Sayang" Sapanya Lalu Mengecup Dahi Nilam"Masuk Yuk" Ajak Nilam Dan Langsung Menarik Tangan Zergan Untuk Masuk Ke Dalam Rumah, Diikuti Oleh Anaknya Zergan Yang Sepertinya Seumuran Dengan Queenza
Sesampainya Di Dalam Nilam Langsung Menyiapkan Makanan Dan Minuman Untuk Menjamu Kedua Orang Itu, Lalu Duduk Di Samping Zergan Dan Tersenyum Ke Arah Anaknya Zergan Yang Asik Bermain Handphone
"Sayang? Dia Anak Kamu? Tampan Banget Kayak Kamu" Puji Nilam Pada Laki-laki Itu
"Iyaaa Dia Anak Aku Sama Ririn" Jawab Zergan Sambil Tersenyum
"Aaa Namanya Siapa?" Tanya Nilam Memeluk Tangan Zergan Dengan Erat
"Sam? Perkenalkan Diri Mu Padanya, Dia Akan Menjadi Ibumu Nanti" Ucap Zergan Menatap Laki-laki Itu Sambil Mengelus Tangan Nilam Lembut
Laki-laki Itu Menoleh Dan Melihat Ke Arah Nilam Dan Zergan Dengan Tatapan Jijiknya, Kenapa Harus Bermesraan Seperti Itu Di Depan Diri-Nya, Lagipula Mereka Belum Sah Jadi Sepasang Suami Istri
"Samudra" Ucapnya Singkat Dan Langsung Berdiri Lalu Memalingkan Wajahnya Ke Samping
"Aaa Samudra Ya Umurnya Berapa?" Tanya Nilam Lagi, Samudra Menggertakkan Giginya, ia Sangat Risih Terus Di Tanya Seperti Ini Wajahnya Jadi Memerah Menahan Gejolak Api Dari Dalam
"Umurnya 17" Bukan Samudra Yang Menjawab Melainkan Zergan, ia Melihat Perubahan Pada Wajah anaknya Itu, ia Tau Sekali Dengan Sifatnya, Samudra Menghembuskan nafasnya Pelan Menetralkan Gejolak Dari Dalam Diri-Nya
"Iyaa Tante Sam Umur 17 Thn" Ucapnya Mencoba Untuk Biasa Saja Lalu Tersenyum Tipis
"Aah Iyaaa Baiklah, Anak Tante Umurnya 16 Thn Tapi Dia Udah Ga Anggap Tante Sebagai Bunda nya, Jadi Kamu Mau Kan Terima Tante Jadi Bunda Kamu?" Ucap Nilam Menatap Manik Hitam Pekat Milik Laki-laki Itu
"Iyaaa Bisa Aja, Tapi Ingat Tante Cuma Memiliki Status Bukan Pengganti Bundaku" Jawabnya Lalu Memasukkan Tangannya Ke Saku Celananya
"Sam" Tegur Zergan
"Hm, Dimana Kamar Ku? Kata Ayah Kita Menginap Disini Sampai Pernikahan Kalian Besok?" Ucap Samudra Menatap Keduanya
"Aah Kamar Mu Ada Di Lantai 3 Sudah Bunda Siapkan" Jawab Nilam Menyebut Dirinya Bunda Pada Samudra
"Ya" Ucapnya Singkat Kemudian Berjalan Keatas Menuju Lantai 3
Nilam Dan Zergan Pun Segera Masuk Ke Dalam Kamarnya, yah Satu Kamar Padahal Belum Sah Tapi Siapa Peduli.
♚♚♚
Samudra Sudah Sampai Di Lantai 3 Dan Segera Memasuki Kamar Bernuansa Biru Langit Dengan Motif Awan Di Langit² Kamarnya
"Indah" Gumamnya Lalu Duduk Di Ujung Kasur Dan Melihat Ke Sekeliling Kamar, Matanya Mendapati Sebuah Foto Seorang Perempuan Cantik Yang Terpajang Rapi Di Samping Ranjang
Tangannya Meraih Foto Itu Dan Menatap Foto Itu Lekat, Di Bawah Foto itu Tertulis Sesuatu Yang Sepertinya Adalah Nama Sang Pemilik Foto, 'Queenza Azalea'
Samudra Manggut² Pelan Lalu Terukir Senyuman Manis Di Bibirnya
"Cantik" Puji nya
"Apa Kau Anaknya Tante Nilam? Sepertinya Iyaa, Kita Akan Menjadi Saudara Sebentar Lagi, Aku Harap Akan Bertemu Dengan Mu Langsung Suatu Hari Nanti" Ucapnya Lalu Merebahkan Tubuhnya Dan Memejamkan Kedua Matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Novela JuvenilKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...