Setelah Selesai Makan Semuanya Kembali Ke Kelas Masing-masing Namun Queenza Izin Kepada Guru Untuk Pergi Ke Toilet, Sesampainya Di sana ia Dikejutkan Dengan Adanya Raka Di sana, Raka Memasang Wajah Datarnya Sambil Bersandar Di Dinding Toilet
"K-kak Raka? Ngapain Kaka Disini" Tanya Queenza Sedikit Gugup Karena Raka Terus Menatapnya, Tak Ada Jawaban Queenza Memutuskan Untuk Masuk Saja Ke Toilet tapi Sudah Di Dahului Oleh Raka, Raka Mendorong Tubuh Queenza Untuk Masuk Ke Toilet Bersamanya
"Ngapain Kak! Ini Toilet Cewek, Nanti Ada Orang Gimana? Ntar Mereka Mikir Macem²" Ucap Queenza Dengan Jantung Yang Berdegup Tak Karuan, Bagaimana Tidak, Berduaan Bersama Laki-laki Di Toilet, Queenza Sangat Takut Sekarang, Pikirannya Sudah Melayang Kemana-mana.
Raka Diam Dan Berjalan Mendekat ke Arah Queenza, Begitupun Queenza ia Mundur Mengikuti Langkah Raka Yang Semakin Mendekat Sampai Ia Terpojok Di Dinding, Gadis Itu Gemeteran Karena Tangan Raka Yang Sudah Berada Di Pinggangnya
"Kak--Mphh
Ucapan Queenza Terpotong Karena Benda Kenyal Nan Basah Menempel Di Bibirnya Lalu Melumat Bibirnya Rakus, Raka Melumat Bibir Queenza Kasar Dan tak Memberikan Celah Untuk Gadis Itu Mengambil Nafas Serta Tangannya Yang Menyingkap Seragam Queenza Lalu Meremat Pinggang Gadis Itu Dari Dalam Baju
Queenza Mulai Kehabisan Nafas Dengan Merasakan Sakit Di Pinggangnya Karena Tangan Raka yang Mengenai Lukanya Tadi Pagi, Queenza Mendorong Tubuh Raka Sekuat Tenaga Dan Berhasil Melepaskan Tautan Tapi Membuat Bibirnya Tergigit Oleh Raka Dan Berdarah
"Kak Raka Jahat Hiks.. Sakit" Ucap Gadis Itu Mulai Menangis, Sadar Akan Perbuatan Nya Raka Mendekat Ke Arah Gadis Itu Dan Mengusap Darah Di Bibir Queenza
"Maaf" Ucapnya Lalu Menghapus Air Mata Queenza Yang Menetes, Queenza Masih Menangis Sambil Memegangi Pinggangnya Yang Terasa Perih, Raka Mengernyitkan Dahinya Lalu Memutar Tubuh Queenza Dan Menyingkap Seragam Queenza Menampakkan Banyak Sekali Luka Di sana
"Siapa Yang Melakukan Ini Haah!?" Tanyanya Marah, Queenza Diam Bingung Ingin Menjawab apa, Raka Menggertakan Giginya Marah Melihat Punggung Gadis Itu Yang Lebih Banyak Luka
"Darimana Luka Ini!? Jawab Queenza!!" Tanya Raka Lagi Dengan Intonasi Yang Meninggi
"E-engga Kak Cuma Habis Di Kerokin"
"Bohong!" Timbal Raka Keras, Tubuh Gadis Itu Bergetar Hebat Karena Ketakutan Dengan Tatapan Tajam Dari Raka
"Beneran Kak" Jawabnya Meyakinkan
"Gaada Di Kerokin Sampai Kayak Gini Queenza! Lo Pikir Gue Bodoh Haah!? Jawab Gue Dengan Jujur!!" Ujar Raka Penuh Penekanan Menahan Amarah Dari Dalam Dirinya
"Beneran Kak, G-gak Bohong" Jawab Gadis Itu Yang Tidak Ingin Berkata Jujur
"Sialan!" Umpat Raka Dan Langsung Keluar Dari Toilet Meninggalkan Queenza Yang Mematung Di Tempatnya
Raka Menyuruh Anggota Inti Black wolf Untuk Segera Menuju Markas.
⚜︎⚜︎⚜︎
Sesampainya Di Markas besar Black wolf Anggota Inti Serta Anggota Lainnya Terdiam Dan Tak Berani Untuk Melawan Kemarahan Raka Yang Menggebu-gebu, Raka Membanting Semua Yang Ada Di Atas Meja
Mata Laki-laki Itu Berwarna Biru Terang, Bahkan Sangat Terang, Semuanya Bingung Apa penyebab Raka Bisa semarah Ini, Samudra Yang Berstatus Sebagai Wakil Dari Leader Black wolf Memberanikan Diri Untuk Bertanya.
"Raka! Ada apa Ini?" Tanya Samudra Dengan Dahi Yang Berkerut, Raka Diam Dengan Urat² Leher Yang Mengencang
"Siapa Yang Sudah Berani Menyakiti Nya Sampai Tubuhnya Dipenuhi Dengan Luka!!!" Ucap Raka Dengan Mata Yang Menjadi Biru Kemerahan
"Apa Maksud Lo Raka" Timbal Samuel
"Gue Liat Dengan Mata Kepala Gue Sendiri!! Di Sekujur Tubuh Queenza Dipenuhi Dengan Luka!" Jawabnya Lantang Membuat Semua Orang Terkejut
"Apa!? Siapa Yang Melakukan Ini!?" Sungut Semesta Yang Sejak Tadi Diam
"Gue Ga bisa Terus Diam Sementara Queenza Seperti Ini, Gue Butuh Bantuan Lu Samuel" Ucap Raka Dan Samuel Mengangguk
"Kita Bakal Bantu" Timbal Samudra Dan Agha Juga Reygan
"Tapi Sore Ini Gue Ada Sedikit Acara Sama Nyokap" Ucap Samuel Sambil Menaikan Sebelah alisnya
"Sebenarnya Gue Gamau Tapi Nyokap Gue Maksa" Lanjutnya
"Lo Selesain Dulu Urusan Lu Baru Lu Bantu Gue" Timbal Raka
"Baiklah"
⚜︎⚜︎⚜︎
Hari Sudah Sore, Queenza Sedang Bersantai Di Balkon Kamarnya Sambil Menghirup Udara Segar, Ia Suka kedamaian Namun Jarang Sekali ia Dapatkan
Tak Lama Seseorang Mendobrak Pintu Kamarnya Membuat Queenza Terkejut Dan Reflek Berdiri, Matanya Mendapati Regan Yang Berjalan Tergesa-gesa Mendekat Ke Arahnya
"Ikut Saya!" Ucap Regan Dan Langsung Menarik Paksa Tangan Queenza Menuju Gudang Yang Sudah Lama Tak Dipakai, Tempatnya Pun Berada Di Paviliun Belakang Rumah
Regan Langsung Mendorong Tubuh Queenza Ke Dalam Membuat Gadis Itu Tersungkur Dan Terduduk Di Lantai Yang Berdebu, Kemudian Regan Keluar Dari Gudang Dan Mengunci Pintunya Dari Luar
"Ayah!! Kenapa Queen Dikunci Disini Ayah!! Queen Salah Apa!" Teriak Gadis Itu Sambil Menggedor Pintu Gudang
"Saya Ada Acara Sama Istri Dan Anak Saya! Kamu Gausah Ada Di luar, Nanti Malah Merusak Acara Makan Malam Saya!" Timbal Regan Yang Masih Ada Di luar Gudang
"Queen Juga anak Ayah! Gausah Kayak Gini Ayah! Queen Bisa Kok Ga Muncul Di Acaranya! Tapi Jangan Kunciin Queenza Disini ayah!! Queen Takut Gelap!" Jawab Gadis Itu Sambil Menangis
"Saya Tidak Peduli! Saya Tidak Ingin Kamu Muncul!" Ucap Regan Lagi Lalu Pergi Dari Sana
"Ayah!!! Bukain Pintunya Ayah!!! Gelap!!" Ucap Gadis Itu Setengah Berteriak
Regan Berjalan Menuju Halaman Depan Rumahnya Yang Sudah Ada Meja Makan Dengan Banyak Makanan Di Atasnya, Makanan Itu Di tata Serapi Mungkin Dan Juga Sudah Ada Bulan Dan Samuel Di Sana, Kemudian Regan Duduk Di Sebelah Bulan Sambil Tersenyum, Samuel Mengernyitkan Dahinya Karena Tak Melihat Keberadaan Queenza Sejak Tadi
"Mas? Queen Dimana?" Tanya Bulan
"Queen Lagi Keluar Sama Temennya, Katanya Banyak Tugas" Bohong Regan
"Aah Padahal Kita Udah Beberapa Kali Bikin Acara Tapi Queenza Ga Pernah Hadir" Desah Bulan Sedikit Kecewa
"Queen Memang Begitu Sayang, Tugas Adalah Hal Yang Penting Baginya" Jawab Regan Lembut Namun Memunculkan Kecurigaan Samuel Pada-Nya, Perasaan Queen Bilang Di Sekolah Tadi Lagi Ingin Santai Gaada Tugas, Mencurigakan, Gue Harus Selidiki Ini, Batin Samuel
"Baiklah Silahkan Dimakan Samuel" Ujar Regan Sambil Tersenyum
"Aah Iyaaa" Jawab Samuel Lalu Memakan Makanannya
Disisi Lain Queenza Terus Berteriak Menyebutkan Nama 'Ayah' Sampai² Suaranya Menjadi Serak, Gadis Itu Terus Menangis Dan Selalu Melihat Ke Kanan Kiri, Gelap Sekali.
Queenza Terkejut Mendengar Suara Dari Balik Lemari Dan Reflek Berdiri, Tubuh Gadis Itu Bergetar Hebat Karena Ketakutan, Dan Segerombolan Kelelawar Keluar Dari Lemari Lama Itu Membuat Queenza Berteriak Ketakutan, Tambah Dengan Suara Cicitan Kelelawar Yang Keras Menambah Rasa Takut Queenza Meningkat
Queenza Masih Berteriak Dan Menggedor Pintu Gudang Dengan Sangat Keras Sampai Membuat Tangannya Ngilu, Namun Tak Ada Yang Mendengar Suaranya Karena Semua Orang Sedang Berada Di Halaman Depan, Regan Sangat Bahagia Di sana Tapi Tidak Dengan Queenza, Gadis Itu Penuh Dengan Kesakitan Dan Ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Підліткова літератураKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...