19. Markas

39 5 0
                                    

Setelah Beberapa Saat Duduk di Pinggir Lapangan Mereka Memutuskan Untuk Pergi Ke Markas Membawa Dua Orang Gadis Yaitu Monic Dan Queenza

Awalnya Tak Ada Yang Tau Tentang Black wolf Namun Karena Kecerobohan Agha Membawa Seorang Cewek Ke Markasnya, Membuat Identitas Black wolf Terbongkar, Seluruh Kota Bandung Tau Tentang Geng Ini Yang Terkenal Dengan Jiwa Psychopath Mereka Atau Lebih Dikenal Dengan Istilah Mafia

Tak Lama Mereka Sampai Di Markas besar Black wolf, Tempatnya Di Ujung Kota Bandung Terdapat Mansion Besar Yang Menjadi Markas Besar Black wolf Saat Ini, Markasnya Tak Tentu Ada Dimana, Karena Setiap Agha Membawa Perempuan Ke Markas, Besoknya Mereka Langsung Mencari Tempat Baru Dan Pindah Ke Markas Baru

Sangat Merepotkan, Tapi Identitas Black Wolf Harus Tetap Terjaga Karena Musuh Bebuyutan Black wolf Yaitu Sebuah Geng motor Bernama The Motor Geng Masih Menyimpan Dendam Kepada Anggota Black wolf Yang Dituduh Membunuh Salah Satu Bagian Dari Mereka

Entah Tuduhan Itu Benar Atau Tidak, Identitas Mereka Jauh Lebih Penting Agar Tidak Terjadi Sesuatu Hal Yang Buruk, Mereka Berani Membawa Queenza Dan Monic Ke Markas Karena Mereka Yakin Dua Gadis Itu Bisa Menjaga Indentitas Mereka

Setelah Sampai Queenza Dibuat Terpana Dengan Keindahan Sekeliling Mansion Yang Penuh Dengan Bunga Maupun Rerumputan Hijau Di Sampingnya, Mansion Ini Sedikit Masuk Ke Arah Hutan Namun Tak Terlalu Dalam.

"Eeh Bos Bawa Siapa Nihh" Tanya Roni Salah Satu Anggota Black wolf

"Queen The Black Wolf" Celetuk Agha

"Sembarangan Lo Kalo Ngomong" Ucap Reygan

"Mereka Temen Kita, Identitas Kita Aman" Ujar Semesta Dan Roni Manggut-manggut Paham

"Masuk" Ucap Raka Lalu Merangkul Pinggang Queenza Saat Tau Beberapa Mata Selalu Tertuju Pada Gadis Itu, Queenza Kaget Namun Tak Bisa Menolak Karena Rangkulan Raka Yang Erat

"Bos Posesif" Gumam Roni Lalu Terkekeh Pelan Kemudian Menggelengkan kepalanya Dan Ikut Masuk Ke Dalam

Seseorang Menahan Gejolak Dari Dirinya Menyaksikan Adegan Itu Di Depan Matanya Langsung, Rasanya Gerah Sekali Melihat Perlakuan Raka Pada Queenza, ia Iri Namun Tak Bisa ia Ungkiri.

"Semesta Ayo Masuk" Tegur Samudra Membuyarkan Semesta Yang Sedang Melamun

"Iyaa Ayo" Jawabnya Dan Langsung Masuk Ke Dalam Disusul Oleh Samudra Dan Samuel

Sesampainya Di Dalam Lagi-lagi Queenza Dibuat Kagum Melihat Keindahan Mansion Ini Yang Begitu Luas Dan Indah, Bahkan Mansion Ini Lebih Besar Daripada Rumahnya Yang Berukuran Sudah Besar Tapi Mansion Ini Lebih Besar Lagi

Wajar Saja, Anggota Black Wolf Berjumlah Lebih Dari 400 Orang, Jika Tempatnya Kecil Mana Muat Toh, Di Mansion Ini Tersedia Kamar Masing-masing Satu Untuk Anggota Black wolf

"Gila Gede Banget" Ucap Monic Ternganga Melihat Ke Seluruh Penjuru Mansion

"Biasa Aja Kali" Celetuk Agha Sambil Mengunyah Permen Karet

"Hemmmm" Jawab Monic Memasang Wajah Juteknya

"Eeh Hujan" Ucap Queenza Karena Suara Hujan Deras Terdengar Jelas Dari Dalam Karena Pintu Mansion Yang Masih Terbuka

"Tutup" Suruh Raka Dan Si Es Batu Rian Langsung Menutup Pintunya

"Kak Raka Hebat, Semua Orang Patuh Sama Kakak" Ujar Queenza Sedikit Mendongak Menatap Raka Yang Lebih Tinggi Darinya, Raka Mengulas Senyuman Nya Lalu Mengelus Ubun-Ubun Gadis Itu

"Istirahat Ya? Nginep Sini Aja Sama Kakak, Diluar Hujan Deras Banget, Banyak Petir Pula" Ucap Raka Dan Queenza Diam Memikirkan Tawaran Dari Raka

Katanya Ayah Mau Keluar Negeri, Gppa Kali ya Kalo Queen Nginep Sini, Gaada Ayah soalnya, Batin Gadis Itu Lalu Mengangguk

"Tapi Bos, Gaada Kamar Kosong" Ucap Bona Salah Satu anggota black wolf

"Biar Tidur Bareng Gue Aja" Jawab Raka

"Terus Dia Gimana?" Tunjuk Bona Pada Monic Yang Masih Terpukau Dengan Keindahan Mansion

"Sama Agha Aja" Jawab Raka Santai

"Eeh? Ga Mau iss Sama Dia" Sewot Agha Menolak Sambil Memasang Wajah Jijiknya Menatap Monic

"Kalo Gitu Biar Gue Tidur Sama Agha, Terus Monic Tidur Di Kamar Gue Berdua Sama Queenza" Tawar Semesta Dan Agha Langsung Mengangguk Cepat

"Queenza Takut Petir" Jawab Raka Lalu Merangkul Kembali Pinggang Ramping Gadis Itu, Queenza Dibuat Bingung Karena Raka Tau Semua Tentang Dirinya, Dimulai dari Rumah Sakit Kemarin, Raka Membuang Semua Salak Ke Tong Sampah Karena Ia Tau Gadis Itu Tak Menyukai Salak

"Kok Kak Raka Tau?" Tanya Gadis Itu Dan Raka Menatapnya Lalu Tersenyum

"Apa Yang Ga Gue Tau Tentang Lu" Jawabnya, Kemudian Laki-laki Itu Mengecup Dahi Queenza Membuat Semua Anggota Black Wolf Melongo, Baru Pertama Kalinya Mereka Melihat Seorang Raka Alzabiru Angkasa Begitu Peduli Dengan Seorang Gadis

"Yaudah Gue Duluan ya" Ucap Semesta Berlalu Masuk Ke Dalam Kamarnya, Begitupun Dengan Anggota black wolf Lainnya Menyisakan Anggota Inti Saja Yang Masih Berdiri Di Ruang Tengah

"Ayo Nic" Ucap Agha Menarik Baju Belakang Monic Seperti Anak Kucing Dan Menyeretnya Ke Kamar

"Anjg! Biasa Aja Kali" Umpat Monic Sebelum Mereka Tak Terlihat Lagi Dari Balik Pintu

"Kita Juga Permisi Dulu" Ucap Samudra Dan Samuel Lalu Diangguki Oleh Raka Dan Keduanya Masuk Ke Dalam Kamar Masing-masing

"Mau Langsung Tidur?" Tanya Raka Pada Queenza Yang Sejak Tadi Diam

"E'em Laper" Jawab Gadis Itu Pelan Sambil Memegang Perutnya Yang Sudah Keroncongan, Jujur Saja Gadis Itu Belum Makan Dari Kemarin Malam Bahkan Sekarang Pun Sudah Malam

"Baiklah, Mau Makan Apa?" Tanya Raka Lagi Lalu Mengajak Gadis Itu Ke Dapur Kemudian Memakai Celemek Saat Sudah Sampai Disana Dan Mendudukkan Queenza Ke Kursi Meja Makan

"E'em Nasi Goreng Kayaknya Enak Makan Pas Dingin²" Jawabnya

"Eeh, Emang Kak Raka Bisa Masak?" Sambungnya

"Tentu Bisa, Tunggu Sebentar" Jawab Raka Lalu Menyiapkan Bahan² Nya Kemudian Memasak Nasi Goreng Jamur, Queenza Mengangguk Lalu Menampung Dagunya Menggunakan Kedua Tangannya

Dari Balik Pintu Dapur Ada Seseorang Yang Memerhatikan Mereka Berdua Dengan Hati Yang Cemburu.

"Udahlah, Lepasin Dia, Gausah Dipaksain Kalo Sakit" Ucap Samudra Menepuk Pundak Laki-laki Itu Lalu Kembali Ke Kamarnya, Laki-laki Itu Diam Dan Menunduk Lalu Masuk Ke Kamarnya Juga

Tak Lama Masakan Raka Selesai, Laki-laki Itu Meletakkan Sepiring Nasi Goreng Di Meja Lalu Duduk Di Kursi Berhadapan Dengan Queenza

"Nih Makan" Ucap Raka Dan Mata Queenza Langsung Berbinar Melihatnya

"Wah, Nasi Goreng Jamur? Iihh Kakak Tau Banget Kesukaan Queen" Ucapnya Dan Langsung Menyantap Makanan Nya

Raka Tersenyum Karena Ia Berhasil Memasak Masakan Kesukaan Queenza, Tak Lama Piring Itu Sudah Kosong Raka Dibuat Melongo Karena Tadi ia Memasak Cukup Banyak Berniat Untuk Makan Sepiring Berdua Namun Sudah Kandas, Dan Juga Queenza Meminum Secangkir Air Putih

"Laper Atau Doyan Hm?" Tanyanya Sambil Mengambil Bekas Nasi Di Sudut Bibir Gadis Itu

"Dua² Nya Hehehe" Jawab Gadis Itu Cengengesan, Raka Terkekeh Lalu Meletakkan Piring Kosong Itu Di Tempat Piring Kotor

"Yaudah Ayo Tidur" Ucap Laki-laki Itu Mendapat Anggukan Dari Queenza, Raka Senang Karena Setiap Harinya Keduanya Semakin Dekat Dan Mulai Akrab Seperti Sekarang

Sesampainya Di sana Raka Membantu Queenza Membaringkan Tubuhnya Ke Kasur Disusul Diri-Nya, Queenza Langsung Memejamkan Matanya Dan Tertidur, Mungkin ia Kelelahan, Raka Tersenyum Lalu Menyelimuti Tubuh Mungil Gadis Itu Kemudian Mengecup Dahinya Lembut

"Good Night My Queen" Bisiknya Lalu Ikut Tertidur Dan Masuk Ke Dalam Mimpi Masing-masing.

RAKAZA [and His Son] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang