Draka? Siapa Dia? Bukannya Laki-laki Di Depannya Ini Adalah Raka Kakak Kelas Queenza? Queenza Dibuat Bingung, Tadi Pada Saat Berbicara Padanya, Bola Matanya Masih Berwarna Hitam Seperti Biasa, Tapi Pas Raka Menggenggam Tangan Queenza Jadi Berubah Warnanya Menjadi Biru Muda
"What!? Draka? Iss Kak Raka Ngaco Dehh!" Ucap Queenza Tanpa Rasa Gugup Seperti Tadi
"Gue Draka! Kenapa Emang?" Tanya Laki-laki Itu Dengan Nada Sedikit Nyolot Sambil Menaikan sebelah alisnya
"Apaan sih! Yang Bener Dehh, Kata Monic Nama Kakak Itu Raka Kenapa Sekarang Jadi Berubah Jadi Draka, Kan Bingung Gue" Jawab Queenza Cerewet
"Gue Draka Si Biru Muda Dan Raka Adalah Hitam Pekat" Ucap Laki-laki Itu Tambah Membuat Queenza Bingung, Gadis Itu Menatap Draka Cengo Tak Mengerti Sama Sekali Dengan Maksudnya
"Bisa-Bisanya Raka Suka Sama Cewek Bodoh Kayak Lu!" Ucap Draka Keceplosan, Di Dalam Sana Raka Menggerutui Draka Yang Mulutnya Memang Suka Ember
"Engga Maksudnya Gue Yang Bodoh Suka Sama Lu, Eeh Engga Bukan, Maksudnya Itu.. anu.. " Ujar Draka Celipungan, Dasar Mulut Ember
"Susah Di Mengerti! Semoga Hari Mu Selalu Biru Ya Kak" Ucap Queenza Tersenyum Masam
"Berarti Lu Suka Dong Dengan Kedatangan Gue? " Tanya Draka Dengan Matanya Yang Berkedip Sekali
"Eeh engga Gitu! Sebenarnya Yang Bodoh Itu Lu Deh Kak Bukan Gue" Jawab Queenza Sambil Melipat Tangannya Di Depan Dada
"Denger Baik², Gue Sama Raka Beda! Gue Adalah Draka alter Ego Raka Dimana Raka Akan Sangat Bernafsu Saat Kedatangan Gue, Dan Menjadi Normal Menjadi Diri Sendiri" Ucap Draka Serius Lalu Menatap Tubuh Queenza Kemudian Menelan Saliva Nya
"Draka! Tidur Aja Sana Biarin Raka Bangun" Ucap Semesta Yang Tiba-tiba Datang Bersama Samuel Dan Samudra
Seketika Warna Bola Mata Raka Menjadi Seperti Semula, Queenza Mengedipkan Matanya Takut Salah Lihat, Namun Benar Bola Matanya Berubah Warna Jadi Hitam Lagi, Queenza Menangkup Pipi Raka Dan Menatap Matanya
"Ini Siapa? Kak Raka?" Tanyanya Lalu Segera Melepaskan Tangannya Saat Sadar Bahwa Laki-laki Di Depannya Ini Adalah Raka Yang Asli
"Sorry Kak" Ujarnya Kembali gugup
"Hm" Jawab Raka Namun Hatinya Bersorak-sorai Karena Untuk Pertama Kalinya ia Di Sentuh Oleh Perempuan Yang ia Kagumi Selama Ini, Disisi Lain Ada Seseorang Yang Iri Dan Cemburu Pada Raka Atas Perlakuan Queenza Tadi
"Oh iya kak Alter Ego Itu Apa?" Tanya Queenza Entah Pada Siapa, Saat Semesta Ingin Menjawab Namun Sudah Di Dahului Oleh Samuel
"Alter Ego Itu Adalah Sisi Lain Dari Diri Seseorang, Alter Ego Tercipta Saat Seseorang Membayangkan Dan Ingin Menjadi Seperti Yang ia Inginkan Secara Sadar, Misalnya Seperti Raka Tadi, Batas Maksimal Alter Ego Adalah 3, Contohnya Mata Biru Sang Baik Hati, Mata Merah Kejam, Dan Mata Hitam Normal, Biasanya Pemilik Alter ego Mempunyai Kepribadian Ganda" Jelas Samuel Panjang Lebar Mendapat Anggukan Paham Dari Queenza
Baru Kali Ini Samuel Berbicara Panjang Lebar, Biasanya Saja Hanya 'iya' 'hm' 'gak' 'baiklah'
"Queen Gue Bawain Buah Buat Lu, Ini Udah Gue Potong-Potong Kecil Buat Lu" Ucap Semesta Sambil Menyodorkan Piring Kecil Berisikan Buah Apel Dan Jeruk
Queenza Menerimanya Dengan Senang Hati Lalu Tersenyum
"Makasih Kak Semesta" Ucapnya Lalu Memakan Sepotong Buah ApelSemesta Tersenyum Menanggapi Queenza, ia Senang Karena Queenza Menerima Buah Dari Nya, Samudra Menaikan sebelah alisnya Dan Menyenggol Siku Semesta Kala Laki-laki Itu Tak Berhenti Tersenyum Menatap Queenza
Seketika Semesta Sadar Dan Kembali Memasang Wajah Datarnya, Samudra Menyunggingkan Senyumannya Tipis
Queenza Tiba-tiba Tersedak, Reflek Raka Dan Semesta Memegang Cangkir Minum Bersamaan Dan Saling Bertukar Pandang Namun Semesta Yang Mengalah Dan Membiarkan Raka Yang Memberikan Minum Kepada Queenza
Queenza Segera Meminum Airnya Langsung Dari Tangan Raka Tanpa Ia Sendiri Yang Memegangnya, Raka Tersenyum Tipis Lalu Mengelap Bekas Air Di Sudut Bibir Queenza Menggunakan Jempolnya
"Gue Keluar Dulu ya" Ucap Semesta Mengipas-ngipasi Badannya Menggunakan Bajunya Sendiri Bagian Dada
"Loh Kenapa?" Tanya Queenza
"Gerah!" Jawabnya Singkat
"Heran, Kan Ini Bandung" Ucap Queenza Lalu Mengangkat Kedua Bahunya Acuh
"Gerah nya Versi Lain" Celetuk Samudra
"Maksudnya?" Tanya Queenza Tak Mengerti
"Ntar Juga Tau Sendiri" Jawab Samudra Melirik Raka Sekilas Lalu Melihat Ke Depan, Raka Hanya Mengangkat Kedua Alisnya, Tak Peduli Apa Maksud Dari Ucapan Samudra
"Udah Lah Istirahat Lagi Sana!" Ucap Raka Dan Langsung Diangguki Oleh Queenza, Gadis Itu Menaruh Piringnya Di Atas Meja Dan Merebahkan Tubuhnya Ke Kasur Kemudian Memejamkan Matanya
Gadis Penurut, Batin Raka Tersenyum
Setelah Itu Raka Menyelimuti Tubuh Kecil Gadis Itu Dengan Selimut Sampe DadanyaSeseorang Mengintip Dari Balik Pintu Menyaksikan Perlakuan Manis Yang Raka Berikan Pada Queenza, Apa Gue Yang Harus Mengalah Kali Ini, Batin Orang Itu Bersedih
"Keluar, Gue Mau Bilang Sesuatu Tapi Jangan Disini" Ucap Raka Mendapat Anggukan Dari Samuel dan Samudra, Ketiganya Langsung Keluar Dari Ruangan Queenza Kemudian Duduk Di Kursi Tunggu Depan Ruangan
"Kenapa Ka?" Tanya Semesta Yang Ikut Duduk Di Kursi
"Eem" Raka Bingung Harus Mengatakan Nya Atau Tidak, Semuanya Menaikan sebelah alisnya Menunggu Raka Berbicara
"Tadi Pas Gue Kompres Queenza, Gue Ga Sengaja Liat Luka Seperti Bekas Cambukan Di Bagian Pinggang Nya, Dengan Semua Keberanian, Gue Periksa Ke Punggungnya, Disana Malah Parah Banget Lukanya, Kelihatannya Masih Baru" Jelas Raka Membuat Orang Mengernyitkan dahinya
"Apa Itu Karena Ulah seli Juga?" Tanya Samudra
"Mungkin" Jawab Raka Mengangkat Kedua Bahunya
"Shit!" Batin Seseorang
"Pantes Aja Draka Muncul" Celetuk Samudra, Raka Menggaruk Tekuk Lehernya Yang Tak Gatal
"Ya, Kalo Ga Gitu Ga Ketauan Kalo Dia Banyak Lukanya" Jawab Raka Santai
"Untung Kami Dateng Pas Draka Muncul" Ucap Semesta Dengan Matanya Yang Lurus Ke Depan
"Gue Masih Terkontrol Kok" Jawab Raka Dengan Matanya Berkedip Sekali Menjadi Biru muda Lalu Kembali Seperti Semula
"Hm".
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Teen FictionKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...