Queenza Dengan Tertatih Berjalan Ke Bawah Menuju Mobilnya Yang Di Dalamnya Sudah Ada Mang Ari Untuk Mengantarkan Dirinya Ke Sekolah, Jujur Saja Gadis Itu Masih Sangat Lemas Namun Terpaksa Ke Sekolah, Jika Tidak Regan Pasti Akan Menyiksanya Lagi
Queenza Langsung Masuk Ke Mobil Setelah Sampai Di Bawah, Mang Ari Nampak Khawatir Melihat Wajah Queenza Yang Pucat
"Non? Non Enza Gppa?" Tanya Mang Ari Kemudian Menjalankan Mobilnya
"Gppa Kok Mang" Jawab Queenza Tersenyum Tipis
"Tapi Muka Non Enza Pucet Banget"
"Semalem Habis Gadang Aja Mang Ngerjain Tugas Numpuk" Bohongnya
"Yaudah Deh Non" Pasrah Mang Ari, Ia Tau Jika Non Nya Ini Sedang Berbohong, Mang Ari Sangat Tau Dengan Sifat gadis Ini, Memendam Semuanya Sendirian.
Queenza Hanya Mengangguk Lalu Menyandarkan Kepalanya Di Kursi Mobil, Matanya Memandang Keluar Jendela Dan Selalu Berfikir, Kapan ia Akan Keluar Dari Kegelapan ini.
Tak Lama Mobil Sport Hitam Itu Sampai Di Depan Gerbang SMA Lentera, Queenza Turun Dari Mobil Perlahan, Tangan Dan Kakinya Benar-benar Masih Lemas, Bahkan Sangat Lemas.
"Non Gamau Ke Rumah Sakit Aja Non?" Tanya Mang Ari Memastikan Bahwa Queenza Sedang Sakit Atau Tidak
"Gausah Mang, Nanti Mamang Jemput Enza Siangan Dikit" Jawab Queenza Dan Mang Ari Mengangguk Kemudian Menjalankan Mobilnya Menjauh Dari Pekarangan Sekolah
Queenza Menghembuskan Nafasnya perlahan, Dan Kembali Menunjukkan Wajah Sayu Nya, Sangat Lemas.
Queenza Berjalan Santai Menuju Kelasnya, Dan Matanya Mendapati Anggota Black wolf Yang Tengah Berjalan Menuju Kelasnya
Queenza Mengulas Senyuman Di Bibirnya Yang Pucat, Queenza Sedikit Mempercepat Langkahnya Namun Ingin Terjatuh Saat Sudah Dekat Dengan Anggota black wolf, Dengan Sigap Semesta Menangkap Tubuh Mungil Gadis Itu Lalu Membantu Queenza Berdiri Seperti Biasa
"Queen? Lu Gppa?" Tanya Semesta Memegang Pinggang Gadis Itu Lalu Membolak-balikan Tubuh Queenza Pelan
"Gppa Kok Kak, Pusing Dikit Aja" Jawab Gadis Itu Tersenyum Tipis
"Muka Lo Pucet Banget Queen" Ucap Samudra Diangguki oleh Samuel Dan Semesta
Raka Hanya Diam Dan Menyimak Sambil Mengangkat Sebelah Alisnya Menyaksikan Interaksi Orang Di Hadapan Nya Ini, Namun Tak Disangka Tangan Raka Terkepal Kuat Di Dalam Saku Celana Kemudian Orang Itu berlalu Begitu Saja, Queenza Melirik Raka Lalu Tersenyum
"Kak Raka" Panggilnya Pelan, Raka Ingin Memberhentikan Langkahnya Namun Rasa Gengsinya Lebih Tinggi Untuk Itu, Queenza Mengernyitkan Dahinya Karena Raka Mengabaikan Diri-Nya
"Kak Raka Kenapa?" Tanya Gadis Itu Menyusul Langkah Raka Dan Ingin Memegang Tangan Laki-laki Itu Namun Raka Malah Melipat Tangannya Di Depan Dada, Hal Itu Membuat Para Siswi-Siswi Mentertawakan Queenza
Queenza Terdiam Di Tempat Dengan Mata Yang Berkaca-kaca, Kebiasaan Sekali Jika Ia Sedang Sakit Maka ia Juga Akan Sangat Sensitif, Raka Melirik nya Sekilas Tapi Masih Tetap Berjalan, Entah apa Yang Dipikirkan Laki-laki Itu Sampai ia Mengabaikan Queenza
Cemburu? Oh Bagaimana Mungkin Seorang Raka Cemburu dengan Perlakuan Semesta Pada Queenza Tadi, Queenza Pun Masih Terdiam Di Tempatnya Dengan Kepala Yang sedikit Menunduk
"Udah Lah, Raka Emang Suka Netral" Ucap Samuel Dan Semesta Langsung Merangkul Pinggang Gadis Itu Membuat Para Siswi-Siswi Heboh
Dasar Kegatelan!
Sasimo Woiii
Ulet Bulu Huuu!!
Ucap Beberapa Siswi-Siswi Membuat Queenza Benar-benar Ingin Menangis Sekarang, Queenza Menundukkan Kepalanya Dalam² Dengan Bibirnya Yang Ngepout
"Gausah Di Dengerin" Ucap Samudra Sambil Mengelus Pucak Kepala Gadis Itu
"Ke Kelas Aja Ya? Kita Anter" Ucap Semesta Dan Queenza Hanya Mengangguk Lalu Masuk Ke Kelas MIPA 11, Semesta Mengantarkan Gadis Itu Tepat Di Kursinya Yang Sudah Ada Monic Di sana
"Makasih Kak" Ujar Queenza Sambil Tersenyum Tipis Lalu Duduk Di Kursinya
"Sama², Kalo Butuh Sesuatu Chat Kakak Aja Ya? Nih Nomornya" Ucap Semesta Sambil Meletakkan Sebuah Kertas Berisi Nomor Telfon Dan WA Laki-laki Itu, Queenza Mengangguk Lalu Mengambil Kertas Itu Dengan Senang Hati
"Bye Queen"
"Bye"
"Eeh Kok Tadi Gue Liat Kak Raka Cuek Banget Sama Lu, Padahal Biasanya Kek Posesif Banget" Celetuk Monic Yang Sedang Asik Memakan Camilan
"Gatau" Jawab Queenza Singkat
"Yaudah Lahh"
"Hm"
Queenza Mengambil Salah Satu Camilan Monic Dan Memakannya
"Enak, Beli Dimana?" Tanya Queenza Sambil Memakan Keripik Yang Sangat Renyah Baginya
"Ini Papa Gue Yang Beliin, Tadi Pagi Gue Ga Sempet Sarapan Makanya dia Beliin Gue Ini" Jawab Monic Dan Queenza Hanya mengangguk Paham
Lo Beruntung Nic, Ga kayak Gue, Mau Mati Apa Hidup Gaakan Diperduliin Lagi, Batin Queenza
"Queen? Hellowww" Ucap Monic Membuyarkan Lamunan Queenza
"Aah Iyaa Kenapa?"
"Jan Ngelamun, Ntar Kesurupan Lu"
"Iyaa Gak."
"Oh iya Queen, Lu Sakit? Kok Pucet Banget Sih Kek Mayat Idup" Celetuk Monic
"Engga Kok, Sembarangan Lo ya, Udah Kek Agha Asal Celetuk Aje, Kayaknya Jodoh Dehh" Jawab Queenza Memasang Senyuman Miring
"Idih Najis Gue" Ucap Monic Memasang Wajahnya Yang Seperti Ingin Muntah
"Biasa Aja Kali" UJar Queenza Memutar Bola Matanya Malas
"Iss Yaudah Lah Ke Kantin Aja Yuk? Masih Laper Nih Gue" Monic
"Yaudah Ayo" Jawab Queenza Dan Langsung Berdiri Lalu Berjalan Keluar Mendahului Monic, Monic Berdecak Kesal Lalu Mengikuti Queenza Dari Belakang
Mereka Berdua Duduk Di Kursi Kantin Dan Langsung Memesan Makanan, Tak Lama Pesanan Mereka Sampai Namun Bukan Bibi Yang Mengantarkan Nya Tapi Semesta.
Semesta Meletakkan Dua Piring Mie ayam Di Atas Meja Serta Es Jeruk nipis Dan Duduk Di Samping Queenza, Tak Disangka Raka Serta Samudra Dan Samuel Ikut Duduk Di sana Berseberangan Dengan Queenza, Semesta Dan Monic.
Queenza Tersenyum Tipis Melihat Raka Namun Laki-laki Itu Malah Membuang Muka, Queenza Diam Seraya Menunduk, Semesta Melihat Keduanya Lalu Menghembuskan nafasnya
"Queen Ayo Makan" Ujar Semesta Dan Queenza Mendongak Menatap Laki-laki itu
"Engga Kak, Queen Lagi Ga Mood" Jawabnya
"Loh Kok Gitu, Kakak Suapin Aja Mau?" Tanya Semesta Sambil Mengaduk Mie Ayam Di Depannya
"Engg--
Ucapan Queenza Terpotong Saat Semesta Langsung Menyuapi Gadis Itu Saat Menemukan Celah Untuk Memasukkan Makanannya, Queenza Langsung Mengunyah Makanannya Dan Menelannya, Semesta Terkekeh Lalu Mengelap Saus Di Sudut Bibir Gadis Itu
"Makan ya, Dikit Aja Gppa" Ujarnya Dan Queenza Hanya Menghembuskan Nafasnya Pasrah, Semesta Kembali Menyuapi Queenza Sampai Beberapa Kali Suapan, Raka Berdehem Namun Tak Menghentikan Semesta Yang Asik Tersenyum Menatap Wajah Cantik Queenza Dari Dekat
"Ekhem!!" Kali Ini Raka Berdehem Agak Kuat Membuat Semuanya Menoleh Ke Arahnya, Raka Menggenggam Garpu Di Tangannya Lalu Mengetuk Kan Nya Ke Meja Pelan Tapi Menekan, Sampai² Garpu Itu Menjadi Bengkok
Semesta Menyunggingkan senyuman Tipis Melihat Reaksi Raka, ia Sengaja Untuk Menguji Seorang Raka, Benar Saja Laki-laki Itu Nampak Cemburu Dengan Perlakuan Manis Yang Semesta Berikan Ke Queenza.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Teen FictionKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...