Hari Ini hari Pernikahan Agha Dan Monic Di Laksanakan, Mereka Baru Saja Melepas Lajang Saat Agha selesai Mengucap Ijab Kabul Dengan Lancar
Sekarang Waktunya Untuk Sesi Melempar Bunga, Segerombolan Anak Remaja Sudah Berkumpul Untuk Siap Menangkap Bunganya
"1.. 2..3..!" Ucap Monic Dan Agha Bersamaan Lalu Melemparkan Bunganya Ke Belakang, Raka Langsung Menangkap Bunga Itu Dan Memeluk Pinggang Ramping Queenza Saat Hampir Saja Buket Bunganya Mengenai Queenza
"Cie!!! Bakal Nyusul Nih Pasti Bentar Lagi" Goda Monic Sambil Memainkan Kedua Alisnya
"Iss Apaan sih! Gue Kan Dah Bilang Ga mau Nikah Dulu, Lulus Sekolah Dulu Baru Nikah" Jawab Queenza Kesal
"Iyaaa²" Ucap Monic Pasrah, Raka Menatap Queenza Lalu Menghembuskan Nafasnya Perlahan, Jelas Sekali Di Wajahnya Bahwa Ingin Segera Melamar Gadis Itu Dan Menikahinya, Tapi, apa Boleh Buat.
Setelah Acaranya Selesai Para Remaja Itu Bersenang-senang Dan Bercanda Bersama, Tak Ada Lagi Kesakitan Di Hidup Queenza, Gadis Itu Sudah Bebas Dari Ayahnya Yang Spek Orang Gila, Regan Pun Dinyatakan Koma Akibat Pukulan Dan Tendangan Dari Odi
Queenza Juga Sudah Resmi Menjadi Anaknya Bulan Dan Adik Dari Samuel, Awalnya Nilam Ingin Mengambil Hak Asuh Queenza Tapi Sudah Didahului Oleh Bulan Alhasil Nilam Kalah Dalam Sidang Hak Asuh Queenza
☆☆☆
Beberapa Bulan Kemudian..
Hari Ini Semua Orang Datang Ke rumah Monic Karena Gadis Itu Selalu Saja Mual Dan Muntah², Akhirnya Queenza Beserta Anggota Inti Black Wolf Datang Membawa Dokter Karan
"Selamat, Monic Sedang Mengandung 4 Minggu" Ucap Dokter Karan Membuat Semuanya Melongo
"Yeayy!!! Kita Sebentar Lagi Akan Menjadi grandfather " Seru Bara Dan Raga Saling Berpelukan Bahagia
"Ekhem Yang Sebentar Lagi Jadi Ayah" Ucap Reygan Menyenggol Lengan Agha Yang Selalu Saja Mengelus Perut Rata Monic
"anjg! Jan Nyenggol! Ntar Anak Gue Kepencet Gimana" Protes Agha
"Alah Labil" Jawab Reygan Santai
"Iri Bilang Bos" Sarkas Agha Menoyor Jidat Reygan
"Queen Sini Dong" Ajak Monic Menepuk Kasur Di Sebelah Nya, Queenza Mengangguk Lalu Menuruti Kemauan Bumil Itu, Queenza Tersenyum Dan Memegang Perut Rata Monic
"Heran, Kok Bisa Muat Ya Dede Bayi Di Dalem" Ucapnya Membuat Semua Orang Terkekeh
"Gatau, Coba Tanya Sama Dokter Karan" Timbal Raka
"Eem Saya Juga Gatau, Baru Kali Ini ada Yang Nanya Kayak Gitu" Ucap Dokter Karan Sambil Menggaruk Tekuk Lehernya Yang tak Gatal
"Yaampun Queen, Emang Seperti Itulah, Semakin Bayinya Besar Semakin Besar Pula Perutnya" Ucap Bulan Yang Ternyata Ada Disana Juga
"Oh Gitu, Nanti Monic Jadi Buncit Dong" Ujar Queenza Diiringi Tertawa Kecil
"Iiihhh Biarin, Yang Penting Monic Punya Dede Bayi, Queen Ga Punya" Timbal Monic Sambil Mengelus Perutnya
"Idihh, Nanti Queen Juga Punya Kok Tapi Ga Sekarang" Jawab Queenza Julid
"Iyaaa, Cetak Bayi Sama Gue Nanti" Ucap Raka Santai Mendapat Pukulan Kecil Dari Queenza Kemudian Laki-Laki Itu Terkekeh, Manis.
"Iss Kak Raka!" Ucap Queenza Malu²
"Nikah Dulu Baru Boleh Cetak Bayi" Sambung Queenza
"Yaudah, Besok kita Nikah" Jawab Raka Enteng Membuat Queenza Tersedak Air Liurnya Sendiri
"Anj Enteng Banget Lo" Timbal Agha
"Yaiyalah, Katanya Nikah Dulu Baru Boleh Yaudah Besok Nikah" Ucap Raka Tersenyum Masam
"Bukan Gitu Konsepnya!!!" Ucap Semuanya Serempak
"Terus Gimana?"
"Terserah Lu Deh Kak" Pasrah Queenza Lalu Menggelengkan Kepalanya
"Terserah Gue? Yaudah Nikah Sekarang Aja" Ucapnya Antusias Lalu Memegang Pergelangan Tangan Queenza
"Iss Kak Raka Ngebet Banget" Ucap Queenza Sambil Menyipitkan Matanya
"Iyaa Lahh Takut Digondol Orang Lain Nanti"
"Emangnya Queen Ikan apa Pakek Digondol Segala" Agha Tertawa Terbahak-bahak Mendengarnya, Queenza Yang Polos Disatukan Dengan Raka Yang Jahil, Cocok Sekali.
"Bercanda Sayang" Ujar Raka Tersenyum
"Oh iya, Kemarin Gue Ketemu Zafrel" Sungut Samuel Yang Sejak Dari tadi Hanya Diam Dan Menyimak
"Serius? Dia Udah Sadar?
"Iyaaa, Kita Harus Lebih Hati², Zafrel Udah Sadar, Bisa Aja Dia Balas Dendam Sama Kita" Ucap Samuel Mengingatkan
"Pasti"
"Gue Heran Kenapa Zafrel Bisa Se dendam Itu Sama Kita" Ujar Agha
"Gatau, Yang Pasti Kita Dituduh" Timbal Semesta
☆☆☆
Hari Sudah Malam, Raka Mengantarkan Queenza Pulang Ke Rumahnya Diiringi Oleh Samuel, Yap Samuel Satu Rumah Sekarang Dengan Queenza Bersama Bulan
Raka Mengangkat Tubuh Mungil Queenza Lalu Menurunkan Nya Ke Lantai, Laki-laki Itu Tersenyum Lalu Merapikan Rambut Queenza Yang Sedikit Berantakan Karena Helm
"Raka Masuk Dulu ya? Mampir Sebentar" Tawar Bulan Dan Raka Mengangguk Setuju
"Yaudah Ayo Masuk" Ucap Samuel Berjalan Masuk Ke Dalam Rumah Bersama Bulan Diikuti oleh Raka Dan Queenza
"Queen, Ajak Raka Ke Kamar Dulu Gih, Bunda Mau Masak, Kita Makan Malam Sama-sama" Ujar Bulan Sambil Tersenyum Lalu Berjalan Ke Dapur
"Oke Dehh, Ayo Kak" Ajak Queenza Sambil Memegang Tangan Raka Dan Masuk Ke Dalam Kamarnya Di Lantai 3
Setelah Keduanya Masuk Raka Mengunci Pintunya Membuat Queenza Terkejut, Berduaan Bersama Raka Di Kamar.
"K-kenapa Di K-kunci Kak?" Tanya Queenza Gugup, Raka Tak Menjawab, Laki-laki Itu Menatap Queenza Lekat Dan Berjalan Perlahan Ke Arah Queenza, Begitupun Dengan Gadis itu, ia Berjalan Mundur Seiring Langkah Raka Yang Semakin Maju Sampai Pada Akhirnya Queenza Mentok Di Dinding
Raka Menempelkan Tubuhnya Ke Tubuh Queenza Sampai Gunung Kembar Queenza Sangat Terasa Di Dadanya, Raka Menelan Saliva Nya Susah Payah, Nafasnya Memburu Lalu Melumat Bibir Queenza Rakus
"Emphh-- Kakhh Raka Ahh" Desah Queenza Disela² Ciumannya Karena Tangan Raka Masuk Ke Dalam Bajunya Dan Membelai Lembut Tubuh Gadis Itu, Sampailah Tangan Raka Di Gunung Kembar Nan Besar Milik Queenza
Laki-laki Itu Meremas Payudara Queenza Dari Balik Bra Hitam Yang Gadis Itu Pakai, Queenza Menggelinjang Kegelian Merasakan Sentuhan Dari Raka Yang Sangat Sensual
Tak Sampai Disitu Raka Menaikan Bra Queenza Ke Atas Menampakkan Payudara Queenza Yang Menyembul, Raka Meremas Payudara Queenza Dan Memainkan Put*ing Pink Kecoklatan Queenza
"Raka! Queenza! Ayo Turun Kita Makan Malam" Teriak Bulan Dari Bawah Menghentikan Aktivitas Raka
"Sial!" Umpat nya Lalu Membenarkan Bra Serta Baju Queenza Yang Sedikit Berantakan Karena Ulahnya, Queenza Jadi Sangat Gugup Dan Canggung
"Bibir Lu Manis, Sekarang Ini Punya Gue" Ucap Raka Sambil Mengelus Bibir Queenza Dan Mengecupnya Sekilas, Queenza Hanya Mengangguk pelan Dan Langsung Turun Ke Bawah, Pipinya Memerah Kala Mengingat Kejadian Tadi
Setelah Itu Mereka Melangsungkan Makan Malam Dan Raka Langsung Pamit Pulang Saat Sudah Selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Teen FictionKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...