Pagi Ini Queenza Sudah Siap Dengan Seragam Sekolahnya Dan Turun Ke Bawah Karena Bulan Yang Memanggilnya Tadi Untuk Sarapan
Jam Masih Menunjukkan Pukul Setengah 6 Jadinya Queenza Tak Harus Terburu-buru, Saat Queenza Sampai Di Bawah Ia Langsung Disuguhi Oleh Bukan Dengan Senyuman Ramahnya
"Queen Ayo Sarapan dulu" Ucapnya Sambil Merapikan Makanan Di Meja
"Iyaa Bun" Jawabnya Lalu Duduk Di Kursi
"Kemarin Anak Bunda Mau Nemuin Kamu Tapi Kamu Tidur Jadinya Ga Jadi, Dia Titip Salam Buat Kamu" Ucap Bulan Tersenyum Manis
"Aah Gitu ya Salam Balik Buat Dia Ya Bun" Jawab Queenza Tersenyum Tipis
"Iyaa Sayang, Yaudah Bisa Tolong Antarkan Teh Ini Ke Ruang Kerja Ayah Mu? Bunda Lupa Kalo Bunda Lagi Goreng Udang" Ucap Bulan Langsung Diangguki Oleh Queenza
Queenza Segera Ke Ruang Kerja Regan Dengan Membawa Teh Panas Di Tangannya, Sesampainya Disana Queenza Langsung Masuk Ketika Sudah Mendapat Izin Dari Sang Ayah
"Ini Yah Teh Nya"
"Hm" Regan Ingin Meraih Gelasnya Namun Sebelum Ia Memegang Gelasnya Queenza Lebih Dulu Melepaskan Gelasnya, Alhasil Teh Itu Tumpah Di Atas Laptop Regan Dan Mengenai Paha Regan
"Shit! Queenza!!! Apa-Apaan Ini!" Ucap Regan Murka Dengan Wajah Merah Padam
"Queen Minta Maaf Yah, Queen Ga Sengaja" Jawabnya Gugup Setengah Mati
"Laptop Saya Rusak! Banyak File Penting Disana! Sini Kau!" Regan Menarik Tangan Queenza Kasar Menuju Ke Kamar
Sesampainya Disana Regan Menghempaskan Cengkraman Nya Sampai Membuat Queenza Tersungkur Ke Lantai, Gadis Itu Meringis Merasakan Pantatnya Yang Terasa Sakit Akibat Terbentur
Regan Melepaskan Ikat pinggangnya Lalu Mencambuk Queenza Membabi Buta
"A-ayah Udah Hiks Sakit..." Lirih Queenza Tak Berdaya, Namun Tak Membuat Hati Regan Luluh, Ia Berhenti Saat Sudah Puas Melampiaskan Amarahnya
"Lain Kali lebih Hati-Hati! Jika Kau Terus Melakukan Kesalahan Saya Bakal Cambuk Kamu!" Ancam Regan Tersenyum Smirk Lalu Pergi Begitu Saja Meninggalkan Putri Tunggalnya Yang Tergeletak Tak Berdaya Di Lantai
"Ayah Jahat! Queen Benci Ayah!" Lirih nya Dengan Tetesan Air Mata, Gadis Itu merasakan Sakit Di Sekujur Tubuhnya, Rasanya Seperti Akan Patah Tulang² nya Akibat Cambukan Kuat Dari Regan
Ayah Yang Gapunya Hati, Tega Menyiksa Anak Kandungnya Sendiri, Punya Otak Dan Hati Namun Hanya Di Pajang Tak Dipakai.
Queenza Berdiri Dengan Tertatih Dan Duduk Di Ujung Kasur, Ia Membuka Seragamnya Sedikit Dan Mengoleskan Salep Ke Luka-Luka Cambukan Nya, Gadis Itu Tak Berhenti Meringis Dan Menangis
Bayangkan Saja Gimana Rasanya Disiksa Oleh Ayah Sendiri Dicambuk Hanya Karena Hal Sepele, Kan Yang Rusak Laptopnya Bukan Datanya Bego.
Setelah Selesai Mengobati Lukanya Queenza Merapikan Kembali Seragamnya Dan Turun Ke Bawah, Di Meja Makan Sudah Ada Bulan Dan Regan Yang Sedang Sarapan, Regan Biasa Saja Seperti Tak Terjadi apa² Saat Queenza Duduk Di Kursinya
Tanpa Sepatah Kata Queenza Langsung Memakan Sarapannya Pelan Karena Tangannya Masih Lemas Akibat Terkena Cambukan Regan Tadi
"Ayah Udah Selesai Bun, Ayah Pergi Dulu ya" Ucap Regan Berdiri Dari Duduknya Dan Mengecup Dahi Sang Istri Lalu Berjalan Keluar Menuju Mobilnya
Beberapa Menit Setelah Regan Pergi Queenza Selesai Sarapan, Tapi Ia Hanya Menghabiskan Seperempat Makanan Dari Piringnya
"Queen Udah Selesai Bun, Queen Pergi Dulu" Ucap Queenza Dan Menyalami Punggung Tangan Bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Teen FictionKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...