anggota Inti black wolf Masih Berada Di Rumah Sakit Sekarang, Operasi Masih Belum Selesai Dari 3 Jam Yang lalu, Semuanya Sangat Khawatir Dengan Keadaan Queenza Yang Sedang Bertaruh Nyawa Di Dalam Sana
Tak Lama Pintu Ruangan Terbuka Menampakkan Dokter Karan Bersama Suster Sandra, Mereka Langsung Berdiri Dan Mendekat Ke arah Dokter Karan
"Bagaimana Keadaannya Dok?" Tanya Samuel
"Alhamdulillah, Kami Berhasil Mengangkat Tumor Di Kepalanya, Sebab Tumor Itu Sudah Memasuki Stadium 3" Jelas Dokter Karan
"Apa!? Tumor?" Ucap Raka Tak Percaya
"Iyaaa, Waktu Itu Queenza Sempat Masuk Rumah Sakit Dan Hasil Vonis Menunjukkan Bahwa Dia Mengidap Tumor Otak" Jawab Dokter Karan
"Dan Sepertinya Akhir² Ini Kepalanya Sering Terbentur, Saya Melihat Banyak Luka Di Kepalanya" Lanjut Dokter Karan
"Apa Boleh Saya Menjenguknya?" Tanya Raka
"Boleh, Tapi Pasien Harus Dipindahkan Dulu Ke Ruang VIP"
"Baiklah"
Setelah Queenza Di Pindahkan Ke Ruang VIP Raka Beserta Anggota black wolf Lainnya Masuk Ke Ruangan Queenza, Hening. Ruangan Itu Sangat Hening, Hanya Suara Dari Mesin Elektrokardiograf (EKG) Yang Terdengar
Mereka Duduk Di Sofa Sambil Menunggu Gadis Itu Sadar, Tapi Hari Sudah Larut Dan Hampir Pagi, Samuel, Semesta, Agha Dan Reygan Pamit Untuk Pulang Dulu Dan Akan Kesini Lagi Nanti
Sekarang Hanya Ada Raka Dan Samudra Di sana, Dua Orang Itu Hanya Diam Sejak Tadi Dengan Samudra Yang Tak Hentinya Memainkan Pensil Di Tangannya, Raka Hanya Fokus Menatap Wajah Queenza Sambil Menggenggam Tangan Gadis Itu Erat
Waktu Terus Berjalan Raka Dan Samudra Tertidur Di sana Sampai Pagi Pukul 4 Subuh, Kedua Orang Itu Masih Tertidur Pulas Di Kedua Sisi Brankar Queenza sambil Menggenggam Tangannya Masing-masing Satu
Queenza Menggerakkan Tangannya Perlahan, Yap Gadis Itu Sudah Sadar Dan Membuka Matanya Perlahan, Queenza Sedikit Terkejut Dengan Sinar Lampu Yang Menyilaukan, Memorinya Kembali Teringat Dengan Kejadian Kemarin Saat Regan Mengurung Dirinya Di Gudang Yang Sangat Gelap
Badan Gadis Itu Kembali Bergetar Mengingat Keadaan Gudang Yang Sangat Gelap, Berteriak Dan Menangis Sendirian Di sana, Menggedor Pintunya Kuat Tapi Tak Ada Yang Menolongnya, Queenza Menitikkan Air Matanya Dan Menangis Dalam Diam
Merasakan Ada Pergerakan Raka Terbangun, Begitupun Dengan Samudra, ia Mendengar Isak Tangis Seseorang Yang Seperti Nya Ditahan Mati-Matian Untuk Tidak Kelepasan, Mereka Melihat Queenza Yang Sedang Menangis Tanpa Suara Dengan Kepala Yang ia Tundukan
"Heyyy, Are You Okey?" Tanya Raka Lembut Lalu Mengusap Pipi Gadis Itu Menggunakan Ibu Jarinya, Queenza Diam Tak bersuara Bahkan Isak Tangisnya Yang Tak Lagi Terdengar
"Queen? Tenang aja ya, Gausah Takut, Ada Kami Disini" Timbal Samudra Sambil Tersenyum, Namun Queenza Tetap Diam Dan Tiba-tiba Lampu Ruangan Mati Membuat Ruangan Sangat Gelap
"G-gelap!! Tolongin Queen, Ak Takut Gelap, Queen Takut!! Tolongin Ak" Racau Queenza Dan Raka Langsung Memeluk Tubuh Gadis Itu Sementara Samudra Menaikan Sekering Yang Turun Dan Lampu nya Kembali Hidup
"Queen? Ada Apa Hm? Kok Jadi Gini Haah?" Tanya Raka Dengan Raut Wajah Khawatir
"A-ayah Kunciin Ak Di Gudang!! Gelap!!" Ucapnya Sambil Menangis Kemudian Raka Mengelus Punggung Gadis Itu, Guna Untuk Menenangkan
"Shit! Dasar Ayah Tak Berguna!" Umpat Raka Dalam Hati
"Queen Tenang Ya, Ada Kakak Di sini" Ujar Samudra Lalu Mengelus Puncak Kepala Queenza
"Udah Ya, Queen Tenang, Queen Baru Aja Sadar Ga boleh Stress" Ucap Raka Lalu Mengecup Dahi Queenza, Queenza Menetralkan Nafasnya Kemudian Menghapus Air Matanya Sendiri Lalu Mengangguk
"Yaudah, Mau Makan Buah?" Tawar Samudra Dan Queenza Hanya Menggeleng
"Makan Ya? Kata Dokter Karan Kamu Punya Maag" Timbal Raka Sambil Mengelus Perut Rata Queenza, Tapi Gadis Itu Tetap Menggeleng, Akhirnya Mereka Pasrah Saja.
Queenza diam Entah Memikirkan Apa Sambil Menatap Ke Arah Kakinya"Menikmati Duka Yang Kini Kau Rasa Adalah Sebuah Asa Yang Tak Kunjung Ada, Sebab Kelak Mungkin ia Akan Menjelma Menjadi Sesuatu Yang Begitu Bermakna.
"I Know u Don't talk to much" Ucap Raka
"I See you Monster..." Sambung Taka
"I see your Pain.." Lanjut Samudra
"Tell Me Your Problem" Sambung Samudra
"I Chase them Away"
"I'll be Your lighthouse.."
"I'll Make it Okay.."
"When I See Your Monsters.."
"I'll Stand So Brave..""And Chase Them All Away"
Ucap Raka Sambil Membentuk Tangannya Seperti Ingin Menerkam Seseorang Dengan Mulut Yang Sedikit ia Buka, Queenza Terkekeh Lalu Tersenyum Menatap Dua Orang Laki-laki Di Depannya Ini"Nah Gitu Dong, Jan Sedih Terus" Ucap Samudra Disertai Senyuman
"Iyaa Kak, Makasih Ya" Jawab Queenza Ikut Tersenyum
Disisi Lain Samuel Mendapat Berita Dari Arvin, Sang Mata² Yang Di Perintah Kan Untuk Mencari Letak Kesalahan Regan, Arvin Bilang Kalo Regan Masuk Ke Dalam Anggota Penipuan, Prostitusi Online Serta pembunuh berantai
Regan Di Gerebek Di Sebuah Hotel Oleh Posisi Dan Langsung Di Bawa Ke kantor Polisi Untuk Dimintai Keterangan, Regan Terbukti Melanggar Pasal Berlapis Yaitu 1. Terjerat Pasal 45 Ayat 1, 2. Melanggar Hukum KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) 3. Pasal 338 KUHP, Dikenakan Hukuman 15 Tahun Penjara Serta Denda Sebesar 3 Milyar Ditambah Hukuman Prostitusi Online 10 Tahun Penjara Serta Uang Denda 5 Milyar
Regan Resmi Di Tahan Oleh Pihak Berwajib Karena Telah Melanggar 3 Pasal Sekaligus, Regan Di Penjara Selama 25 Tahun Dan Harus Membayar Denda rp 8 Milyar
Samuel Sudah Memberitahu Raka Dan Samudra Tapi Mereka Belum Memberitahu Queenza, Takut Keadaan Gadis Itu Kembali Memburuk, Jadinya Mereka Memutuskan Untuk Memberitahukan Nya Nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAZA [and His Son]
Novela JuvenilKisah kehancuran seorang anak perempuan ketika kedua orang tuanya berpisah. ibu kandungnya sendiri tak mau melihat dirinya lagi beralasan sudah mempunyai keluarga baru dan anak tiri, ibunya tak sanggup menghadapi sifat sang ayah yang ambisius dan m...