Dibalik kelap kelip lampu dan musik yang berdentum sangat kencang orang-orang sedang asyik menari dilantai dansa,meneguk alkohol,berciuman,bahkan melakukan hubungan seksual dipojok ruangan.Sudah menjadi kebiasaan tersendiri untuk mereka yang datang ketempat ini setiap malam.
Semua itu tak luput dari pandangan seorang pria bertubuh tegap yang tak lain itu adalah Fahmi.Fahmi duduk dikursi bar sambil meminum alkohol.
Entah sudah berapa gelas yang ia minum.
Tapi alkohol itu pun tak juga bisa membuatnya untuk sekedar melupakan Meisya.Sungguh sampai detik ini ia masih belum bisa menerima kepergian Meisya yang tiba-tiba diacara pernikahan mereka berdua dengan alasan ia masih belum siap menikah karena ia masih ingin mencapai cita-citanya menjadi seorang model yang terkenal.
Akibatnya ia harus menikahi Alira yang seharusnya menjadi adik iparnya dan sekarang menjadi istrinya.
Entahlah ia tidak tahu jalan mana yang harus ditempuhnya.
Haruskah ia melupakan Meisya dan memulai hubungan baru bersama Alira.Seorang laki-laki berparas tampan dengan badan tegap dan tinggi yang hampir sama dengan Fahmi memasuki bar.
Matanya diedarkan kesetiap penjuru sudut bar mencari keberadaan seseorang."Hei,Fahmi"panggil seseorang seraya menepuk menepuk pundak Fahmi.
Merasa terpanggil.Fahmi melirik kebelakang melihat siapa gerangan yang memanggilnya.
"hei,kau mengagetkanku Bimo,duduklah"sapa Fahmi sinis kepada Seorang laki-laki yang dipanggilnya dengan nama Bimo.
"sudah lama aku tak melihatmu kemari?apa Meisya tak bisa memuaskanmu sampai kau datang kemari "ucap Bimo
"lupakan tentang wanita itu"ucap Fahmi
"hei dude,ada apa?katakan padaku"ucap Bimo sambil menyesap sebuntung rokok ditangannya.
"aku gagal menikah dengan Meisya ia kabur diacara pernikahan kami dengan alasan ia belum siap menikah dan lebih memilih mencapai cita-citanya menjadi seorang model dan parahnya lagi karena sebuah bisnis sekarang aku harus menikahi adiknya"ucap Fahmi sambil meneguk Alkohol.
"apa?kau menikahi Alira adiknya Meisya yang sangat seksi itu?kau sangat beruntung dude"ucap Bimo
"pelankan suara"ucap Fahmi
"kau sangat bodoh jika menolak seorang Alira yang sangat seksi itu jika kau tidak menyukainya aku siap menampungnya"ucap Bimo dengan tawanya.
"kau sungguh gila"ucap Fahmi lalu beranjak dari duduknya menuju keluar bar.
Fahmi mengendari mobilnya menuju rumah.
*****
Fahmi memasuki rumah.
Rumah itu terlihat sepi mengingat hari semakin larut.Fahmi menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya dan Alira.
Saat akan membuka pintu Fahmi mendengar suara seorang pria dan wanita sedang berbicara dari balik pintu kamar."emang kamu gak kangen sama aku ?"ucap seorang wanita yang diyakini itu adalah suara Alira
"bukan begitu Lira,aku juga kangen sama kamu cuman akhir-akhir ini kerjaan aku itu banyak banget takutnya kalau aku pulang ntar kerjaan aku terbengkalai dong baby "
Alira sedang berada dikamar ia sedang video call bersama kekasihnya Doni didalam ,Alira sangat merindukan laki-laki itu sudah tiga bulan laki-laki itu tak pulang untuk menemuinya apa lagi akhir-akhir ini Laki-laki itu jarang menghubunginya sekedar menanyakan kabar kepada Alira.
"kamu gak biasanya seperti ,biasanya sesibuk apa pun kamu selalu meluangkan waktu kamu untuk aku tapi sekarang kamu berubah Don"ucap Alira
""
Krek....
Fahmi membuka pintu kamar.
Fahmi melihat Alira sedang video call dengan seorang pria tapi ia tak memperdulikannya , ia pura pura tak melihat apa yang dilakukan oleh Alira.
Fahmi langsung memasuki kamar mandi.hal itu tak lepas dari pandangan Alira .
Alira sangat panik takut takut Fahmi akan memarahinya."Don nanti aku sambung lagi"ucap Alira
"lira hei,aku belum siap berbicara"ucap Doni
Alira mematikan panggilan video bersama Doni.
Alira duduk dipinggir ranjang sambil menunggu Fahmi keluar dari kamar mandi.
Jantungnya berdegub dengan kencang sungguh ia sangat takut jika Fahmi memarahinya walaupun ia tahu Fahmi tidak akan perduli dengan semua yang ia lakukan.Cukup lama menunggu Fahmi keluar dari kamar mandi dengan hanya menutupi area bawahnya dengan handuk dan bertelanjang dada menuju walk in closet untuk mengganti pakaian.
Dengan santainya Fahmi melewati Alira tanpa melihat keberadaan Alira.Selesai berganti pakaian Fahmi langsung membaringkan dirinya diranjang disamping sebelah kanan Alira dan memejamkan matanya.
"kak apakah kau sudah makan malam?"tanya Alira
Tapi tidak ada sahutan dari Fahmi,lelaki itu seakan tak mendengar perkataan Alira.
Alira mendekatkan dirinya kearah Fahmi."kak aku lapar,aku sudah menunggumu dari tadi untuk makan malam bersama"ucap Alira
Tapi masih sama lelaki itu masih tak juga membuka matanya.
Alira sedikit mengunjang tangan Fahmi.
Hal itu mau tak mau membuat Fahmi membuka matanya.Fahmi beranjak dari pembaringannya.
"Ayo ,kamu laparkan?"ucap FahmiAlira terpaku mendengar perkataan Fahmi ,apakah ia tak salah mendengar Seorang Fahmi sang manusia dingin yang tak tersentuh berbicara lembut kepadanya.
"Alira,kenapa kamu bengong,katanya kamu lapar?"tanyak Fahmi
"akh iya"ucap Alira langsung berlari mengikuti Fahmi dari belakang.
Fahmi menuju kedapur untuk membuat makanan untuk mereka berdua karena mereka telah melewat waktu makan malam.
"ehmm kak biarkan aku saja yang memanaskan makanan "ucap Alira
Fahmi hanya mengangguk lalu berjalan menuju meja makan menunggu Alira memanaskan makanan.
Setelah kejadian tadi pagi Alira memikirkan bagaimana cara meluluhkan hati pria itu.Berusaha sekuat mungkin agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi.Setidaknya Alira harus memperbaiki hubungannya bersama Fahmi terlebih dahulu.Alira berpikir mungkin suatu saat akan ada rasa cinta diantara mereka meski untuk saat ini Fahmi selalu tak menganggapnya ada.Setidaknya Alira sudah berusaha menjadi istri baik meski pun suatu saat Ia dan Fahmi akan berpisah.Alira bertekad ia harus bisa menaklukan hati seorang Fahmi aldrik kusumo.
Fahmi memandangi Alira yang sedang memanaskan makanan.
Ia melihat semua gerak gerik yang dilakukan Alira.
Ia akui Alira memang mempunyai tubuh yang sangat sempurna yang bisa membuat kaum adam terpukau karenanya."kak ini makanannya"ucap Alira lalu duduk didepan Fahmi
"terimakasih"ucap Fahmi
Mereka makan dengan diam hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu.
"Alira boleh aku bertanya kepadamu?"ucap Fahmi
"akh,ya boleh kak"jawab Alira
"siapa laki-laki yang menelpon tadi"ucap Fahmi
"akh...itu...itu"ucap Alira takut takut sambil menundukan kepalanya
"akh baiklah jika kau tak mau mengatakan siapa pria itu"ucap Fahmi lalau beranjak dari meja makan menuju tangga kamar mereka.
Alira hanya bisa memandang punggung Fahmi yang semakin lama semakin jauh dari matanya.
Alira belum siap mengatakan bahwa ia masih berhubungan dengan Doni.Alira membereskan piring sisa mereka makan lalu menaiki tangga menuju kamarnya bersama Fahmi.
Ia membuka pintu dengan sangat pelan.Krek.....
Alira berjalan menuju ranjang ,dilihatnya Fahmi tertidur sambil memunggunginya ."maafkan Alira kak,Alira belum bisa menjadi istri yang baik,Alira belum bisa mencintai kak Fahmi hati Alira masih mencintai Doni,Sebenarnya ini adalah hal yang sangat berat untuk Alira kak,pernikahan ini terjadi karena tiba-tiba ,Alira tahu kak Fahmi masih mencintai Kak Meisya,Alira sangat paham itu,jika kak Fahmi ingin.Menceraikan Alira ,Alira siap kak"ucap Alira dengan suara tanggisnya pelan lalu memejamkan matanya.
Fahmi mendengar semua perkataan Alira karena ia belum tertidur.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?