Alira sedang mengerjakan berkas yang diberikan oleh Fahmi tadi dikantor.
Fahmi benar-benar membuatnya sangat kesal karena harus mengerjakan berkas-berkas yang diberikannya dalam waktu seminggu.Alira melirik jarum jam diatas dinding.sudah hampir jam 11 malam tapi Fahmi tak kunjung pulang.
Entahlah kemana perginya pria itu.Terhitung sudah satu bulan sejak ia menikah dengan Fahmi ,laki-laki itu tak pernah berinisiatif untuk memberinya kabar atau sekadar mengirim pesan bahwa ia akan pulang larut malam.
Alira merasa jenuh,dia lelah menjadi pihak yang dinomor duakan.Tak lama kemudian Alira seperti mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah,Alira yakin itu adalah suara mobil Fahmi.
Fahmi memasuki rumah.
Alira segera turun kebawah menyambut suaminya."kak sini aku bawakan tasnya"ucap Alira.
Fahmi memberikan tasnya kepada Alira,Alira berjalan meninggalkan Fahmi untuk meletakan tas diruangan kerja Fahmi.
Fahmi memandang punggung Alira dengan seksama.Bagaimana mungkin wanita ini tetap bisa tersenyum dan melayaninya dengan baik disaat ia tahu bahwa tidak ada cinta yang mampu berikan untuknya?Alira sangat pandai menyembunyikan perasaannya sendiri.
Setelah meletakan tas kantor Fahmi diruangan kerjanya.
Alira turun menuju dapur membuatkan teh untuk Fahmi yang sedang duduk disofa ruang tamu."kak ini tehnya"ucap Alira seraya meletakan teh buatannya diatas meja.
"duduklah"ucap Fahmi
Alira duduk didepan Fahmi.Alira memandang Fahmi,Rambutnya yang rapi semakin menambah ketampanan diwajahnya.Pria ini selalu berkharisma dalam keadaan apapun.
"ada sesuatu yang ingin aku katakan kepada kamu,besok aku akan berangkat keperancis untuk mengurus kantor cabang disana selama 1 bulan "ucap Fahmi.
Mendengar perkataan Fahmi entah mengapa hati Alira rasanya perih jika harus ditinggal pergi oleh Fahmi.
"kenapa baru ngomong sekarang?aku akan mengemas barang-barang yang akan kami bawa kedalam koper"ucap Alira seraya beranjak dari duduknya.
"tunggu ra,duduklah sebentar saja"ucap Fahmi
Alira duduk kembali dikursinya.
"maaf ra,jika aku nyakiti kamu dengan pernikahan ini,aku gak tahu apa arti pernikahan ini dimata kamu,tapi semakin kesini aku merasa kamu gak bahagia,kamu bisa mundur kapan saja jika merasa aku terlalu menyakiti kamu Ra."ucap Fahmi"aku bahagia kok kak"ucap Alira
"jangan berpura-pura dihadapanku ra"ucap Fahmi
Alira hanya terdiam seraya menundukkan kepalanya.
"boleh aku bertanya sama kamu Alira?sebenarnya kamu masih berhubungan dengan Donikan?aku tak akan melarangmu untuk bertemu dengannya hanya saja aku tidak mau nantinya orang tua kita jadi salah paham tentang rumah tangga kita,aku berharap kamu mendengar omonganku."ucap Fahmi lalu beranjak menuju kekamar.
*****
Suasana dibandara tampak sedikit haru.Kedua orang tua Fahmi mengantarnya kebandara berikut dengan kedua orang Alira."kamu hati-hati disana ya nak"ucap mama Fahmi sambil menangkup kedua pipi putranya dan mencium pipinya secara bergantian.Fahmi menganggukan kepalanya.
Fahmi memeluk papanya kemudian menyalim kedua tangan orang tuaku.
"hati-hati disana ya nak"ucap mommyFahmi berjalan menuju kearah Alira.
Ketika akhirnya Fahmi berdiri tepat dihapan Alira,kecanggungan kembali terasa,Fahmi tersenyum kaku lalu ia meraih bahu Alira lalu mendekapnya erat.Tingkah laku Fahmi membuat Alira terdiam seketika.Mereka berpelukan cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku istri pengganti
General Fictiontak pernah terbayangkan menjadi seorang Alira ia harus menjadi pengganti kakaknya yang kabur diacara pernikahannya. bagaimana kisah Alira...?