36

16K 577 23
                                    

Alira baru saja sampai didepan halaman rumah yang tampak sangat megah.Hunian berlantai milik sang Daddy,Tentu saja ia sangat merindukan rumah ini,dimana ia dilahirkan dibesarkan dirumah ini.
Rumah yang menjadi saksi bisu kehidupannya.

Klek.

Pintu terbuka dari dalam padahal Alira belum mengetuknya.Rupanya sang Daddy yang membukanya.Pria yang telah lama ia rindukan.Pria itu membuka pintu karena mendengar deru kendaraan yang berhenti didepan rumahnya.

"Daddy!"seru Alira yang langsung berhambur kepelukan sang Daddy.

"putri Daddy!hmmmm,manjanya ingat kamu itu sudah dewasa dan sudah bersuami,masak masih manja kayak anak SD begini"ledek Mahardika.

Alira melepaskan pelukannya.
"Lira kangen sama Daddy.Yah!masak peluk daddy sendri gak boleh sih?"protes Alira seraya menatap sendu kedua netra sang daddy.

"ya boleh-boleh aja kamu peluk Daddy tapi nanti kalau suamimu tahu terus cemburu gimana?"tanya Mahardika.

Mendengar kata suami yang terucap dari bibir daddynya seketika wajah Alira melayu.
"kamu kenapa nak?lagi berantem sama suamimu?"tanya Mahardika.

"akh,tidak Dad hanya saja aku merasa kesal kak Fahmi melarangku untuk berkerja,ia selalu saja merasa khawatir kepadaku"ucap Alira.

"ia mengatakan itukan untuk kebaikanmu jugakan ,ya sudah ayo kita masuk"ucap Mahardika seraya merangkul pinggang Alira.

Mahardika membawa Alira keruangan tamu,Alira dan Mahardika duduk bersampingan disofa panjang.
Tak perlu banyak bertanya dari sorot mata Alira Mahardika sudah tahu bahwa Alira sekarang ini sedang dirundung prahara.

"mengapa kamu datang sendiri kemari Alira dimana suamimu?"tanya Mahardika.

"hemm,kak Fahmi pergi pagi-pagi sekali setelah mendapatkan telpon dari kak Alex yang tampak begitu penting akupun tak tahu dad."

"biarkan saja ia pergi bersama temannya asalkan Fahmi tak berselingkuh darimu dan menyakiti hatimu"ucap Mahrdika.

Alira melepaskan nafas yang mengganjal didadanya.
"apa ada hal yang membuatmu hatimu merasa gelisah Alira?"ucap Mahardika.

"hemm,iya Dad"

"ceritakanlah"ucap Mahardika seraya mengelus bahu Alira lembut.

Alira menarik napasnya dengan sangat lembut.
"iya dad,aku akan menceritakan semuanya tapi aku mohon daddy percayalah padaku karena hanya daddy tempat Alira berkeluh kesah saat ini.Alira sudah tak bisa memendamnya sendiri,Daddy tahukan, siapa anak daddy ini?daddy sangat paham ketika Lira berkata jujur maupun berkata bohong,jadi kali ini aja Lira mohon Daddy percaya dengan apa yang akan Lira ungkapkan"tutur Alira walaupun diliputi keraguan didalam hatinya.
Apakah Daddynya akan mempercayainya apa tidak?.

"ada apa nak,Daddy tahu betul siapa putri Daddy ini.bahkan,saat kamu belum
Berbicarapun daddy sudah tahu kamu menyembunyikan sesuatu dari Daddy,ceritakanlah akan Daddy dengarkan!"tutur Mahardika penuh kelembutan.

"jadi begini dad,beberapa waktu lalu kak Meisya datang kerumah aku, ia ingin mengambil kembali rumah yang daddy berikan untukku,kak Meisya mengatakan rumah itu adalah hadiah pemberian kakek saat ia ulang tahun,jadi hari ini Lira kesini ingin mengembalikan rumah itu kembali kepada Daddy"ucap Alira seraya memberikan map biru berisi surat rumah kepada Daddynya.

"keterlaluan!,tingkah laku Meisya semakin hari semakin tak bisa dimaafkan,kamu tidak perlu khawatir masalah rumah itu karena daddy sudah memberikan rumah itu untuk kamu jadi rumah itu sudah menjadi hak kamu"ucap Daddy.

"tidak Dad,keputusan Alira sudah bulat,Alira tetap akan mengembalikan rumah itu kepada daddy"ucap Alira.

"Alira!"seru mommynya dari kejauhan.Mommynya itu tampak berjalan dengan menenteng barang belanjaan dikedua tangannya,ia baru saja dari supermarket.

Aku istri penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang